Pemarah dan pendendam itu cuma sifat, tidak perlu untuk dicoba.
Sebab sifat itu bukan makanan, kalau kita tidak suka, kita bisa muntahkan lagi.(Unknow)
"Rese banget sih lu Rain!! Kesel gue lama-lama sama lu!! Rejeki didepan mata eh elunya- Ah udahlah males gue!" Geram. Rasanya Bella mau lipet-lipet muka Rain.
"Marah-marah mulu ih"
"Gimana gue ngga marah coba! Liatkan, udah kosong noh lapangan" Dengan kesal Bella menunjuk kearah lapangan basket "Puasa lagi kan gue, dikira puasa 1 minggu itu gampang apa!"
"Iss... Bella mah gitu, lagian kan siapa yang salah coba!" Rain mencibikkan bibirnya, menatap Bella jengkel.
Lihatkan, Catet! Jika punya temen satu habitat sama Rain, Karungin, buang kekandang macan. Gue jamin mati tuh macan!. Batin Bella geram.
"Kenapa lu yang sewot. Gue yang gagal ketemu gebetan nape lu yang sewot" Geram Bella dengan gaya seakan ingin mencakar muka Rain "Gini nih, punya temen Oon kaya gini wajib sahur kesabaran tiap hari pas subuh"
"Tau ah males dikatain Oon mulu, awas aja ngga bakal aku kasih contekan nanti" Ancam Rain.
"Bodo!" Bella pergi meninggalkan Rain dengan muka masam.
"Bellaaaaaa! Kamu ngambek terus kaya Emak-emak abis boker batu!" Rain segera menyusul Bella.
Sebenarnya saat Rain bilang tidak mau berbagi contekan dengan Bella, Saat itu kemarahan Bella hampir goyah bahkan sesuatu dalam diri Bella ketar-ketir dibuatnya, Bagaimana tidak? Contekan yang diberikan Rain saat ulangan secara tidak langsung menjadikan Bella kebanggaan orang tua karena nilai yang Bella raih hampir sempurna, bahkan berkat les dadakan seminggu sebelum semester yang dipandu oleh Rain, Bella mampu menyabet peringkat 8, cukup membanggakan bagi Bella yang belajarnya hanya 2 minggu dalam setahun.
"Bella..." Rengek Rain sambil berusaha menyamakan langkah kaki Bella "Jangan marah dong kan tadi aku kebelet banget, udah nyampe ujung mala"
Bella diam, mengacuhkan Rain dan terus melangkah menuju kelas.
"Plisss... Bel-"
"Oke!" Bella menghentikan langkahnya memutar badannya menghadap Rain yang tertinggal dibelakangnya, sontak membuat Rain berhenti "Lu mau gue ngga marah kan?"
Rain mengangguk.
"Lu bawa hp?"
Rain merogo saku samping roknya, menarik benda pipih itu lalu mengangkatnya.
"Bagus! Sebagai gantinya lu harus dapetin foto Bara, minimal 3 capture oke?"
"Ngga, ngga bisa gitu dong!" Tolak Rain menggelengkan kepalanya.
"Yaudah 1 minggu lu puasa ngomong sama gue" Ancam Bella, sebelah sudut bibirnya terangkat.
"Oke! Oke! Tapi aku kan ngga tau mukanya seperti apa"
"Pokoknya Bara itu paling ganteng tapi dingin dan juga panas ta-"
"Jadi Dia dingin atau panas?" Tanya Rain malas.
"Tau deh bingung gue juga. Pokoknya nih ya yang paling ganteng terus ngga bisa senyum itu berarti Bara. Oke, Selamat berjuang" Kata Bella menepuk bahu Rain kemudian lari meninggalkan Rain yang sedang dilanda kebingungan.
"BELLA! JAM ISTIRAHAT MAU ABIS, BESOK AJA YA!" Teriak Rain yang melihat Bella lari.
"BODO! 10 MENIT! GUNAIN BAIK-BAIK OKE?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA
Dla nastolatkówAlbara Lezro Kharam. Bara itu panas. Bara benci Hujan. Bukan, Bara Bukan Benci tapi Bara Takut Hujan. Hujan menurut Bara itu Parasit, mengganggu Kobarannya bahkan Hujan itu Bara anggap seperti ancaman yang sewaktu-waktu dapat mematikan kobarannya. R...