" No love, no friendship can cross the path of our destiny without leaving some mark on it forever "
- Isabella Claire -
=================================================================
Repost untuk proses penerbitan. Segera open PO akhir bulan ini. Ada beberapa perubahan dan perbaikan menjadi lebih padet untuk versi novelnya. Follow ig irma_nur_kumala untuk info
Satu perubahan penting diversi cetaknya adalah penggantian nama Nadine Arzetta menjadi Isabella Claire. Agar namanya lebih kebarat-baratan aja sih. jadi jangan kaget kalau di versi bukunya nanti namanya udah bukan Zetta lagi.
❤❤❤
"Alva Alexander," Geram Gabriell menatap anak semata wayangnya.
Alva menoleh dan nyengir mendapati babenya menatap sangar. Maminya yang sedang mengobati wajahnya yang terkena tonjokan laki-laki sialan itu hanya bisa menggelengkan kepala. Jeremy Gory mondar mandir dengan ponsel di telinganya sejak satu jam yang lalu.
"Apa pembelaanmu kali ini ?"
Gabriell tidak habis fikir kenapa Alva sampai bisa menggoda sekretarisnya yang sudah bekerja padanya selama tiga tahun lebih itu. Seingatnya , Jesica bukan jenis wanita yang suka menggoda laki-laki atau mudah tergoda. Sepertinya Alva benar-benar mengeluarkan semua pesonanya sampai Jesica mengikuti keinginan buaya Alva.
"Nggak ada be. Jesica sendiri yang nggak kuat sama pesona Alva."
"Àaaww -"
Sonia gregetan. Di cubitnya pipi anaknya itu dengan gemas karena mendengar apa yang baru saja Alva katakan.
"Mam, sakit dicubit gitu," Alva merajuk manja. Gabriell mendengus sebal melihat tingkah Alva kalau sudah di depan maminya. Kayak anak kecil yang menuntut perhatian dan Gabriell lebih sering dibuat cemburu hanya karena Sonia pasti lebih suka meladeni anaknya dari pada bapaknya karena Alva adalah anak satu-satunya dan dia jarang pulang ke rumah.
"Alva, jangan mengalihkan pembicaraan. Kamu tahu kan kalau Jesica itu sudah bekerja sama papi selama tiga tahun. Jelas aja papi kaget kamu sampai ada affair sama dia. Suaminya jelas aja ngamuk lah."
"Ya mau gimana lagi be. Jesica pantas untuk di goda-goda. Lagian Alva nggak maksa kok kalau memang dia nggak mau, ya Alva nggak bakalan keterusan."
Sonia menggelengkan kepala,"Sayang, kamu keterlaluan kali ini. Mami kenal dekat sama Jesica dan dia nggak mungkin nyeleweng dari suaminya kalau kamu nggak terus-terusan deket dan godain dia."
"Itu mami tahu," Alva cengengesan. Sonia mendesah keras menghadapi sikap Alva yang semakin menjadi-jadi. Gabriell memijit pelipisnya,"Kamu buat perkara aja sih. Papi yang pusing neh."
"Jangan pusing be, itulah kenapa Jeremy mondar mandir dari tadi kayak setrikaan. Setelah ponselnya di tutup semua perkara selesai."
Papinya mendelik dan Jeremy langsung melayangkan kepalan tangannya dengan mata sarat kebencian.
"Papi nggak akan memperkerjakan Jesica lagi. Padahal dia sangat-sangat berkompeten di bidangnya. Papi nggak tahu lagi mau nyari sekretaris buat kamu yang kayak mana."
"Nggak usah pusing be. Nanti Alva kasih daftar syarat-syaratnya. Yang penting sih cantik jelita."
Sonia menarik telinga Alva keras membuatnya mengaduh lalu memberikan ultimatum,"Mami mau kamu tinggal di rumah ini sampai semua beritamu mereda dan nggak ada yang namanya kegiatan malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
[DITERBITKAN] CEOPLAYBOY #1 - ALVA ALEXANDER [21+] || END ✔
RomanceCEOPLAYBOY SERIES #1 - ALVA ALEXANDER PART TIDAK LENGKAP UNTUK PROSES PENERBITAN STOP MY MADNESS, IF YOU CAN !!! Baru diangkat menjadi CEO Alexander Corp , Alva Alexander sudah berulah. Menggoda sekretaris pribadinya yang sudah bersuami, memiliki sc...