Chapter 15 - The Slave

400 45 2
                                    

Sungyeol mengantar Myungsoo sampai ke depan pintu apartment seperti biasa dengan membawakan tas kerja Myungsoo. Sementara Sunggyu masih duduk di kursi meja makan, ia hanya melihati Sungyeol dan Myungsoo dari ruang makan.

Sungyeol terkejut ketika Myungsoo dengan tiba-tiba menarik pinggangnya dan mengklaim lehernya dengan sekali gerakan membuat Sungyeol tak bisa bersiap-siap apalagi menerka apa yang akan dilakukan Myungsoo. Sungyeol dapat merasakan hisapan dan gigitan kecil pada lehernya. Napas Sungyeol tercekat, ia bahkan menahan napasnya. Kedua matanya masih terbelalak seakan lupa untuk berkedip.

Sungyeol seperti terlempar kembali ke dunia nyatanya, napasnya seakan kembali, ia dapat merasakan detak jantungnya selama beberapa detik teralihkan oleh Myungsoo ketika Myungsoo melepas ciumannya pada lehernya.

"Jangan lupa kalau kau adalah milikku, jika kau berulah sekali lagi aku akan membunuhmu." Suara berat Myungsoo terdengar begitu jelas di telinganya, itu seperti peringatan sekaligus ancaman yang mutlak bagi Sungyeol, "Kau mengerti?"

Sungyeol buru-buru menganggukkan kepalanya, "Sa-saya mengerti, tuan Kim."

"Jangan berani menyentuhnya, dia milikku!" teriak Myungsoo pada kakaknya yang sedang melihatinya dari ruang makan

"Yak! DASAR BOCAH NAKAL!! CEPAT BERANGKAT!!!" sahutan teriakan yang berasal dari mulut Sunggyu membuat Sungyeol hampir terlonjak, ia tidak percaya kedua kakak beradik ini begitu lucu sekarang

"Berhati-hatilah, tuan Kim." Sungyeol membungkuk hormat pada tuannya sebelum akhirnya Myungsoo menghilang di balik pintu, dan selanjutnya terdengar bunyi 'bip' menandakan pintu terkunci, lagi-lagi Myungsoo mengunci pintunya

Sungyeol kembali ke meja makan, ia duduk kembali dikursinya didepan Sunggyu yang masih menghabiskan nasi goreng. Sementara Sungyeol ia melanjutkan makannya kembali yang terhenti karena harus mengantar Myungsoo.

"Haha.. dia menandaimu. Dasar bocah nakal!" ledek Sunggyu ketika melihat kissmark di leher Sungyeol, Sungyeol jadi kikuk sendiri, ia menyentuh bekas ciuman Myungsoo

"Jadi, apa hubunganmu dengan bocah nakal itu sebenarnya?" tanya Sunggyu kemudian

"3 tahun yang lalu, tuan Kim Myungsoo membeliku, tuan Kim Sunggyu." Jawab Sungyeol

"Aish.. jangan panggil aku tuan. Panggil saja aku Hyung. Oke?"

"Baik, hyung."

"Bagaimana kelakuan bocah nakal itu padamu? Apa dia berlaku kasar padamu?" tanya Sunggyu lagi, kali ini Sungyeol jadi bingung mau jawab apa

Sungyeol menggeleng, "Tuan Kim sangat baik padaku. Aku tidak bisa memasak, tapi tuan Kim selalu memasakkan makanan untukku sebelum berangkat ke kantor." Jelas Sungyeol

"Apa kau menyukai adikku?" tanya Sunggyu lagi dan membuat Sungyeol jadi kikuk

"Eng... aku..." Sungyeol tiba-tiba jadi gagap sendiri

"Katakan saja yang sejujurnya, aku tidak akan melaporkan apapun pada bocah nakal itu. Aku akan membantumu. Oke?" Sunggu menaikkan kedua alisnya berkali-kali

.

.

Sungyeol bergidik ngeri ketika sesosok berbadan besar yang kini duduk di sampingnya itu mengelus pipinya dengan pelan. Ia merasa jijik sekarang.

"Siapa kau?! Tolong lepaskan aku!" titah Sungyeol, dan jelas saja itu malah mengundang gelak tawa dari lelaki itu

"HAHAHA siapa aku? Aku adalah orang yang menculikmu! Dan apa kau bilang? Lepaskan? Tentu saja tidak anak manis, sebelum orang tuamu melunasi hutangnya padaku!" ucapan orang itu perlahan menajam disetiap akhir kalimatnya meskipun usapan tangannya pada pipi Sungyeol masih lembut

"Kumohon lepaskan aku, orang tuaku pasti akan melunasi hutang mereka padamu." Pinta Sungyeol dengan melas, ia takut sekarang

"TIDAK! AKU AKAN MENJUALMU SEBAGAI PELUNASAN HUTANG KEDUA ORANG TUAMU! HAHAHA!!" sosok itu kemudian bangkit dan pergi meninggalkan Sungyeol yang masih meronta-ronta ingin dilepaskan

"TUAN!! KUMOHON LEPASKAN AKU!!" teriak Sungyeol namun keadaan kembali redup ketika pintu itu tertutup

Sungyeol kembali meraung dan menangis. Tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis. Ia rindu sekali pada eomma, appa, dan juga hyungnya dirumah. Sungyeol yakin saat ini mereka tengah mengkhawatirkan Sungyeol. Sungyeol sendiri tidak tahu kapan ia bisa lepas dari ikatan tali sialan ini atau kapan ia bisa kabur dari sini dan kapan eomma, appa, dan hyungnya itu menemukannya.

"Eomma, appa, hyung... tolong aku... hiks.. hiks.."

.

.


eaakkk Yeol ketemu abang ipar hahaha

The Slave and The Lord (END)Where stories live. Discover now