Chapter 1 - The Slave

962 67 16
                                    

Sungyeol duduk disofa diruang tamu disebuah apartment. Apartment itu adalah milik Kim Myungsoo. Namja tampan yang membelinya 3 tahun lalu dipenjualan budak ilegal. Tak ada yang bisa Sungyeol lakukan disiang hari ini yang sama membosankannya seperti sejak 3 tahun yang lalu.

Ia dikurung diapartment seorang diri, tidak boleh membuka kaca jendela, apalagi keluar apartment. Sungyeol benar-benar terisolasi dari dunia luar. Sudah 3 tahun dirinya tak melihat dunia luar. Tak merasakan sinar matahari yang hangat, salju yang dingin, serta angin yang sejuk. Ia hanya bisa melihat matahari dari balik kaca jendela tanpa bisa merasakan, melihat salju tanpa bisa menyentuhnya.

Sungyeol tidak bisa masak, ia tidak bisa melakukan apapun kecuali mencuci piring, mencuci bajunya dan baju Myungsoo, juga menyapu. Myungsoo melarangnya untuk menggunakan dapur, juga ia tidak diperbolehkan mengepel lantai. Sungyeol pernah hampir membakar apartment Myungsoo ketika dirinya mencoba untuk memasak, dan pernah membuat Myungsoo terpeleset ketika dirinya mengepel lantai. Dia benar-benar payah.

Sungyeol mendengus pasrah lalu ia hanya membuka-buka ponselnya. Diponselnya hanya ada nomor telfon Myungsoo, tak ada social media seperti kebanyakan remaja lainnya. Ia hanya diperbolehkan Myungsoo memegang ponsel hanya untuk berkomunikasi dengan Myungsoo. Myungsoo akan selalu mengecek ponselnya setiap hari, dan bahkan Myungsoo telah menyadap panggilan, pesan, dan aplikasi lain diponselnya.

Myungsoo akan berangkat ke kantor pada pukul 8 pagi dan pulang dari bekerja pada malam hari, pukul 10 malam. Hal itu membuat mereka jarang bicara. Dan yah, itu bukan alasan sebenarnya, Myungsoo terlalu pendiam dan dingin hingga membuat Sungyeol takut pada Myungsoo. Sejak dulu, Myungsoo hanya akan melemparkan perkataan kasar dan tatapan dingin serta marah pada Sungyeol. Meskipun sekarang Myungsoo sudah jarang atau bahkan tidak pernah marah-marah lagi tapi tetap saja, Sungyeol masih takut untuk bicara pada Myungsoo.

Sungyeol membaringkan tubuhnya disofa. Memejamkan kedua matanya yang bulat itu untuk sekedar melepas bosan yang nyatanya tak juga enyah. Hingga akhirnya ia jatuh tak sadarkan diri. Ia tertidur.

.

.

Sungyeol berkali-kali melirik arah pintu apartment. Ini sudah pukul 11.30 malam tapi Myungsoo tak juga pulang. Kemana Myungsoo? Kemana tuannya itu? Hingga akhirnya lagi-lagi dirinya jatuh terlelap disofa seperti tadi siang.

Sungyeol menggeliat kecil ketika ia merasakan kecupan ringan diwajahnya dan sebuah tangan yang melingkar dipinggang rampingnya. Ia tak perlu merasa kaget atau harus membuka matanya untuk mengetahui sipelaku, karena ia sudah tahu benar siapa pelakunya.

"Tuan Kim, anda sudah pulang?" Sungyeol membuka kedua matanya yang masih buram dan mengantuk, ia dapat melihat sebagian wajah Myungsoo yang tengah mengecupi pipinya ringan

"Uhm." Myungsoo mendengung, suaranya agak berat, "Kenapa kau tidur disini, heum?" tanya Myungsoo tanpa disela-sela kecupannya

"Aku menunggumu, Soo-nnhh..." Sungyeol meremas pelan lengan Myungsoo yang masih melingkar dipinggangnya

Sungyeol sudah terbiasa dengan ini. Dan sebenarnya ini adalah perjanjian yang dimaksud. Sungyeol harus membantu Myungsoo menuntaskan hasratnya setiap Myungsoo menginginkannya. Dan Sungyeol harus memanggil Myungsoo dengan nama depannya ketika sedang melakukan hubungan itu namun selebihnya Sungyeol akan memanggil Myungsoo dengan sebutan 'Tuan Kim'. Perubahan mood Myungsoo yang tiba-tiba membuat Sungyeol harus bisa menempatkan dirinya tanpa harus diberitahu Myungsoo. Sungyeol harus berperan sebagai kekasih Myungsoo ketika mereka sedang berhubungan sex, karena Myungsoo akan bersikap sangat manis pada Sungyeol layaknya seorang kekasih. Sebaliknya, jika Myungsoo tidak dalam mode sex, Sungyeol harus memanggilnya dengan sebutan 'Tuan Kim' karena Myungsoo akan menjadi sangat dingin dan tampak kejam.

"Kau cantik, kau wangi sekali." ujar Myungsoo ketika menghirup dalam-dalam aroma dileher Sungyeol

Sungyeol merasa seperti ada ribuan kupu-kupu menggelitik perutnya. Kakinya lemas dan degup jantungnya meningkat dan cepat. Sungyeol seharusnya sudah kebal dengan sikap manis Myungsoo, tapi entah mengapa ia selalu merasa baru dengan setiap perlakuan Myungsoo dan itu membuat Sungyeol mencintai Myungsoo.

Sungyeol terkekeh pelan, ia mengusap wajah lelah Myungsoo dengan sayang, "Mandilah dulu, heum?" Suruh Sungyeol

Dalam keadaan seperti ini Sungyeol akan bebas menyuruh Myungsoo seperti mandilah terlebih dahulu, ambilkan air karena haus setelah bercinta, pijatkan kaki karena kakinya kram saat atau setelah bercinta, peluk ketika tidur setelah bercinta, memakaikan baju setelah bercinta, dan bahkan memandikannya setelah bercinta. Sungyeol benar-benar merasa seperti kekasih yang amat dikasihi Myungsoo. Karena itu, salahkah Sungyeol yang akhirnya jatuh mencintai Myungsoo?

Myungsoo mengangguk pelan, "Eoh." Myungsoo mengangkat tubuh Sungyeol dan membopongnya ala Bridal menuju kamarnya

Sungyeol hanya bisa memeluk leher Myungsoo dan menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher Myungsoo. Menyesap dalam-dalam aroma parfum yang bercampur keringat Myungsoo dimalam hari. Aromanya selalu membuat Sungyeol tak karuan, betapa aroma Myungsoo sangat menggoda.

"Kau sudah makan malam?" tanya Sungyeol tanpa melirik Myungsoo yang kini dapat ia rasakan keduanya tengah menaiki tangga menuju kamar Myungsoo dilantai 2

"Ya, sudah." jawab Myungsoo singkat

Sungyeol tersenyum kecil, Myungsoo memang begitu. Cuek. Myungsoo tidak akan peduli dengannya. Sungyeol menyesap lagi aroma tubuh Myungsoo dileher Myungsoo dan mengecup kulit leher Myungsoo ringan, "Aku suka aromamu." lalu ia rasakan benda empuk yang menabrak tubuh bagian belakangnya, Myungsoo membaringkan dirinya diatas ranjang besar milik Myungsoo

Myungsoo mengecup singkat bibir Sungyeol, "Aku mandi dulu." dan Sungyeol hanya mengangguk dan tersenyum, setelah itu Myungsoo segera bergegas pergi menuju kamar mandi yang ada didalam ruangannya

.

.


Holla holla hooiii!!


oii MyungYeol mana nih suaranya? hhaha

plis voment untuk kelanjutan ff ini, gamsahabnida~


*menghilang ditelan bumi*

The Slave and The Lord (END)Where stories live. Discover now