Sungyeol sedang sibuk berkutat dengan masakan didapur. Sementara Sunggyu, kini sibuk cuap-cuap mengucapkan instruksi pada Sungyeol. Saat ini, mereka tengah sibuk didapur. Sunggyu sudah berjanji padanya untuk mengajarinya memasak. Sungyeol senang sekali saat ini.
"Jadi, apalagi yang harus kulakukan, hyung?" tanya Sungyeol melirik Sunggyu yang duduk dibelakangnya
"Tidak ada, tunggu saja sampai sayurnya matang." Balas Sunggyu pada Sungyeol
15 menit kemudian. Kini diatas meja makan sudah tersaji nasi, sayur, dan juga lauk pauk. Hasil kerja keras Sungyeol berkat bantuan dari Sunggyu. Sungyeol adalah anak yang cukup pintar. Dia mampu belajar dengan baik dan cepat. Beberapa resep masakan sudah ia catat dicatatannya.
"Apa ini sudah enak?" tanya Sungyeol ketika mereka duduk dikursi meja makan, keduanya telah usai dengan urusan memasak
"Tentu saja, kau memang pintar." Kata Sunggyu, ia sudah mencicipi semua makanan yang ada dimeja makan, "Tenang saja, Myungsoo pasti semakin mencintaimu karena kau pintar." Kekeh Sunggyu membuat Sungyeol tersipu
"Terima kasih, hyung. Terima kasih karena sudah membantuku." Ucap Sungyeol sambil membungkukkan badannya pada Sunggyu yang duduk didepannya
"Aku senang bisa membantu calon adik iparku." Ujar Sunggyu membuat Sungyeol semakin salah tingkah
Apa? Apa tadi hyungnya bilang? Kakak ipar? Ya tuhan tak ada yang lebih membahagiakan dari ini. Saat ini.
"Kau bisa menghubungiku kapanpun kau butuh bantuanku, oke?" ujar Sunggyu, kemarin mereka bertukar nomor ponsel, syukurlah nomor dikontak Sungyeol bertambah
Sungyeol mengangguk paham, "Terima kasih sekali lagi, hyung."
Sungyeol berdiri didepan pintu apartment ketika suara 'bip' pada pintu apartment berbunyi. Ia sudah terbiasa dengan bunyi alarm itu. Sungyeol membungkukkan tubuhnya ketika sosok yang ditunggunya itu muncul dibalik pintu yang terbuka.
"Selamat malam, tuan Kim, anda sudah pulang?" seperti biasa, sapaan itu selalu terlantun dari mulut Sungyeol tiap kali Myungsoo kembali
Namun seperti biasa juga, tuannya hanya akan melewatinya tanpa membalas sapaannya. Sungyeol juga sudah terbiasa dengan itu.
.
.
Ini sudah memasuki hari kedua. Tak ada yang bisa Sungyeol lakukan dengan keadaan kedua kaki dan tangannya yang terikat pada sisi-sisi ranjang. Ia tidak mandi, tidak makan juga tidak diberi minum. Ia lapar, haus, dan tubuhnya juga sangat bau. Ia menangis pelan. Tenaganya sudah habis, ia sudah tidak kuat lagi. Kenapa ia tidak mati saja? Mati cepat lebih baik daripada ia harus tersiksa seperti ini.
"Eomma, appa, hyung... tolong aku..." suara Sungyeol nyaris tak terdengar bahkan tak keluar, mulutnya bergerak dengan susah payah untuk merapalkan kalimat itu
Kemudian ia kembali mendapat penerangan, kedua matanya tertutup. Ia sudah terlalu lelah untuk membuka kedua matanya juga Ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti padanya. Ia lalu merasakan dua pasang tangan sedang melepas ikatan pada kedua tangan lalu kedua kakinya. Lalu berikutnya ia mampu merasakan kedua orang itu menggeretnya, entah kemana.
.
.
Eaaakkk abang ipar. Seneng ih😂😂
YOU ARE READING
The Slave and The Lord (END)
Fanfiction[SOME PARTS ARE PRIVATE] Author: Cetirizines Pairing: Lee Sungyeol x Kim Myungsoo (MyungYeol - SooYeol) Genre: hurt, romance, smut Rating: NC-17 Summary: Lee Sungyeol adalah seorang remaja berusia 19 tahun yang dijual disebuah ajang penjualan budak...