Satu

26 3 0
                                    

Di pagi hari yang cerah tampak seorang pria tua berbadan tambun itu sedang membelah potongan kayu menggunakan kapak dengan kedua tangannya. Belahan-belahan kayu tersebut sedikit tercecer di sekitar rumahnya membuat orang-orang tampak malas untuk berkunjung. Tapi siapa juga yang akan mengunjunginya? Satu-satunya rumah yang jauh dari kehidupan dan berada di pedalaman hutan.

Tak jauh dari balik hutan lebat tersebut, datang sesosok manusia berjubah hitam yang sedang memegang sebuah kepala serigala di tangan kirinya. Kedua kakinya yang tidak tertutupi jubah itu kotor karena tanah bercampur dengan darah—entah darah milik siapa. Sesampainya di halaman rumah lelaki tersebut, ia melempar kepala serigala itu ke dekat sisa pembakaran yang ada di sana.

Lelaki itu menegakkan tubuhnya dan menatap sosok tersebut yang sedang membuka jubahnya. "Kau tahu, Kath? Aku sangat membenci melihatmu masih berlumuran darah serigala saat kembali ke sini."

Di balik sosok berjubah hitam tersebut adalah seorang wanita muda dengan paras cantik dengan matanya yang beriris biru laut yang cerah. Meski kulitnya yang putih bersih itu bernoda darah, ia tampak mengagumkan.

"Kenapa tidak kau kirimkan aku saja ke tempat dimana aku bisa membakar kepala-kepala itu dengan leluasa dan banyak? Kau tahu hidupku hanya untuk itu, Jerry."

Namun suara itu tidak terasa cantik seperti parasnya. Ada nada dingin dan kemarahan besar yang terpendam di setiap ucapan yang ia lakukan. Kedua mata indah itupun lebih memancarkan kekosongan yang bisa dibilang tajam akan hal dinginnya. Jika kalian mengharapkan sosok putri salju untuknya, maka itu tidak akan terjadi. Katherina Swazover adalah sosok lain dari Cruella De Vil, yang akan membunuh semua 'serigala' untuk membalaskan dendamnya.

Lelaki tua bernama Jerry itu menghentikan kegiatannya lalu menghempaskan tubuh tambunnya di atas kursi kayu. Ia menaruh kapaknya di samping tubuhnya lalu menghela napas panjang.

"Itu sudah berlalu dua puluh tahun yang lalu—"

"Justru karena itu aku melakukan ini." Kath menginjak kepala serigala itu dengan tatapan tajam. "Aku sudah kuat untuk melawan semuanya. Karena aku tidak mau kematian keluargaku hanya dijadikan sebuah kenangan pahit dalam hidupku."

Jerry menatap wanita berumur 25 tahun itu dengan pandangan nanar. Ia tahu, Kath yang berumur lima tahun itu harus melihat ibunya mati oleh sekelompok werewolf yang menyerang pedesaannya yang cukup jauh dari tempat mereka berada saat ini. Entah bagaimana ceritanya, Ibu Kath mendapati rumahnya untuk perlindungan Kath dari sekelompok werewolf yang mengejarnya.

"Berhenti menatapku seperti itu, Jerry. You know that I never like it."

Lelaki itu tersenyum pasrah. Ia mendorong tubuhnya agar berdiri lalu berjalan ke arah rumahnya. "Akan kutunjukkan sesuatu untukmu."

Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan Jerry membuka pintu yang selama ini ia tutup rapat. Kath tidak pernah tahu ada apa di dalamnya dan tidak tertarik untuk melihatnya karena ia tenggelam dalam kebenciannya selama ia hidup dan selalu berusaha keras melatih dirinya agar bisa menjadi hunter.

KLIK

Pintu itu terbuka dan Jerry mendorong pintunya ke dalam. Sebelah tangannya meraba-raba dinding di dalam dan menemukan sebuah sakelar lampu yang masih berfungsi untuk menyalakan lampu ruangan tersebut.

"Masuklah."

Kath memandang ruangan tersebut dan terdapat banyak sekali senjata yang tergantung di dinding. Di setiap sudut ruangan terdapat meja-meja dan kotak-kotak kayu besar yang berisi amunisi senjata tersebut. Di sisi lain ada sebuah lemari kayu besar dimana banyak sekali buku-buku yang sudah berdebu.

"Sejujurnya aku tidak ingin membuka semua ini lagi. Tapi melihatmu seperti ini, aku tidak punya pilihan lain," ucap Jerry dengan nada pelan. Kath menoleh pada lelaki tua itu lalu mengerutkan keningnya.

"Aku adalah salah satu Hunter..." Jerry melangkah ke lemari tersebut lalu menarik sebuah buku. Ia meniupi debu di atas buku tersebut sampai terbatuk-batuk. "Tapi aku berada di dalam sebuah organisasi."

Ia membuka buku tersebut dan tampak sebuah logo kain yang membentuk lambang tertempel di kertas buku tersebut. "Sekitar... 25 tahun yang lalu aku masih aktif dalam organisasi yang bisa dibilang cukup ekstrim, yaitu Werewolf Hunter. Sebuah organisasi yang sudah lama berdiri di Brickstone semenjak kedatangan werewolf dan mereka menganggap werewolf sebagai hama."

"Sampai akhirnya pemerintah memutuskan untuk saling bertukar pikiran dengan tetua werewolf agar tidak terjadi perang dunia. Dan kesepakatan itu muncul sekitar satu tahun sebelum desamu diserang."

Kath menekan giginya kuat dan memilih untuk tetap mendengarkan Jerry berbicara.

"Perjanjian itu ditandatangani, maka organisasi Werewolf Hunter itu dibubarkan. Aku memilih untuk membangun rumah ini karena hampir selama hidupku digunakan untuk memburu werewolf."

"Lalu bagaimana dengan werewolf yang menghancurkan desaku? Bukankah semua itu ada perjanjiannya?" tanya Kath tidak sabar. Ia tidak mengerti mengapa semuanya terjadi hanya pada desanya saja. Padahal selama ini desanya merupakan desa yang nyaman, aman, dan tentram tanpa pernah ada pertikaian yang terjadi.

Jerry menghela napas panjang. Ia menutup bukunya lalu memasukkan kembali buku tersebut ke tempatnya yang semula. "Awalnya pun aku terkejut mendengar kabar itu. Belum sempat aku bergerak, kau sudah datang di rumahku dan melihat kejadian itu. Saat itu aku sudah tidak pernah mengangkat senjataku dan..."

Lelaki itu terdiam menghindari tatapan Kath. "...aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika aku kembali berurusan dengan werewolf itu."

"What?"

"I'm so sorry for keeping this secret from you, Kath. Tapi menghadapi werewolf sendirian itu bukan ide yang baik. That's worst—"

"Aku tidak akan mati sebelum membunuh werewolf yang membuat keluargaku mati, Jer," sela Kath dengan raut kesal.

"But―"

"Tell me everything about Werewolf Hunter."

Jerry mengurut keningnya pelan. Ia tidak tahu apakah yang sedang ia lakukan ini sebenarnya benar atau salah.

"Tell me!"

"You'll never meet them again, Kath. Pemerintah bersikeras untuk tidak menghidupkan lagi kelompok itu meskipun banyak desakan semenjak berita desamu tersebar luas sampai ke ujung dunia. Jika kamu bertemu dengan mereka, itu ilegal. Dan jika kamu bergabung dengan mereka, kau akan dihukum mati."

"I'll never care about die if I already killed that werewolf!"

"And your family will not happy about that!" Bentak Jerry yang membuat keduanya berhenti berbicara. "Kau seharusnya sadar... mengapa ibumu menitipkan dirimu di rumah ini. Kau berhak hidup! And they wanted you to be alive and happy!"

"Tapi aku tidak bahagia!" Kath berteriak keras. Ia menundukkan kepalanya dan kedua bahunya bergetar. "Siapapun tidak akan bisa bahagia melihat ibunya mati di depan mata sendiri. Tercabik-cabik dan dimakan oleh sekelompok serigala dengan ganas. Siapa yang bisa bahagia dengan semua itu, Jer?"

Kath benar. Jerry pun akan merasa kesengsaraan secara batin jika mengalami kejadian tersebut. Tumbuhnya Kath dengan sehat dan kuat pun menjadi sebuah anugrah disaat ia harus mengalami tekanan batin seperti itu. Selama dua puluh tahun.

"...okay." Jerry tidak tahu apakah ucapannya yang selanjutnya akan berdampak baik atau buruk bagi Katherina. Tapi jika ia tidak melakukan ini, maka ia akan merasa lebih buruk lagi dibandingkan sebelumnya. "Aku akan memberitahukan semua info yang kudapat untukmu dan memilah senjata apa yang bisa kau bawa ke Brickstone."

Kedua mata Kath melebar lalu menatap Jerry dengan wajah terkejut. "Brickstone?"

"Segudang informasi mengenai Werewolf Hunter dan juga informasi mengenai penyerangan desamu ada di kota Brickstone. Beberapa info dari buku-buku ini mungkin bisa membuatmu lebih berpikir panjang. Tapi yang selalu kuingatkan... jangan pernah berhubungan dengan organisasi itu."

WINTER WAR (Remake)Where stories live. Discover now