Hubungan Clarista dan Alvaro yang membaik

98 11 0
                                    

Siang hari, Clarista pergi kerumah Alvaro. Alvaro membuka pintu. Alvaro memasang wajah dingin melihat kedatangan Clarista.

" Ada apa? ". Tanya Alvaro.
" Al, kamu memang menjauh dari aku. Tapi pliss, kamu jangan membenci aku ". Ucap Clarista.

Alvaro memegang kedua pipi Clarista.
" Aku gak benci sama kamu. Aku mencintai kamu. Aku hanya kecewa sama kamu ". Ucap Alvaro.
" Jadi, kamu gak benci sama aku? ". Tanya Clarista.

Alvaro menggeleng kepala sambil tersenyum. Clarista memeluk Alvaro. Alvaro membalas pelukan Clarista.

" Aku yakin. Aku gak salah memilih kamu untuk menjadi masa depan aku ". Ucap Clarista.
" Aku juga yakin ". Ucap Alvaro.
" Aku cinta sama kamu, Al. Aku gak mau kehilangan kamu walau sebentar aja ". Ucap Clarista.
" Aku akan ada disampingmu semampuku ". Ucap Alvaro.

Mereka pun masuk. Alvaro mengganti baju.
" Lohh mau kemana? ". Tanya Clarista.
" Kita jalan ". Jawab Alvaro.
" Padahal aku disini cuma mau minta maaf doang ke kamu ". Ucap Clarista.
" Jadi gak mau jalan sama aku? ". Tanya Alvaro.
" Ya mau lah ". Jawab Clarista.

Mereka pun pergi. Alvaro membawa Clarista ke area fantasy. Mereka bersenang senang disana. Salah satu area yang mebuat Alvaro mual-mual. Dan ada juga area yang membuat Clarista mual-mual. Mereka menaiki kincir angin.

" Kalo misalkan aku jatuh. Kamu mau jatuh juga gak untuk nolongin aku? ". Ucap Clarista.
" Gak ". Jawab Alvaro cuek. " Karena aku gak akan biarin kamu jatuh. Kamu memang bukan pacar aku yang pertama. Tapi aku yakin kamu pacar aku yang terakhir ".

" Kamu adalah pacar pertama dan terakhirku ". Ucap Clarista.

Kincir angin pun macet tepat banget keberadaan Clarista dan Alvaro paling atas. Clarista gemetaran. Dia agak takut dengan ketinggian.

" Kamu jangan liat kebawah ". Ucap Alvaro.

Clarista memegang erat tangan Alvaro. Alvaro merasakan gemetar dan rasa dingin dari tangan Clarista.

" Kamu harus tenang, Ris ". Ucap Alvaro.

Clarista mencoba menenangkan diri. Kincir angin pun jalan kembali. Clarista pun merasa tenang dan senyum muncul kembali.

Setelah menaiki kincir angin. Alvaro mengajak Clarista memasuki rumah hantu. Clarista tidak mau. Clarista lebih baik menunggu diluar.

" Mending kita makan aja. Aku laper ". Ucap Clarista.

Mereka memakan ketoprak. Clarista habis dua porsi. Alvaro hanya tersenyum.

" Jangan banyak makan. Nanti gemuk lagi ". Ucap Alvaro.
" Kamu kok ngomongnya gitu sih ". Ucap Clarista.
" Aku bercanda ". Ucap Alvaro tersenyum.
" BTW. Amanda gimana ya kabarnya ". Ucap Clarista.

" Emang Amanda kenapa? ". Tanya Alvaro.
" Jadi kemarin itu Amanda bolos sama Angga. Semenjak hubungan Amanda sama Danis hancur. Amanda dekat sama Angga sedangkan Danis dekat sama Adinda ". Jelas Clarista.
" Emang tu cowok brandal. Bisanya perusak hubungan orang. Sok ganteng ". Ucap Alvaro.

Mereka pun pulang. Alvaro mampir kerumah Danis. Disana ada Tante Ine.

" Ehh ada Alvaro. Gimana kabar kamu? ". Ucap Tante Ine.
" Baik, Tan ". Jawab Alvaro.
" Kalian tunggu disini ya, Tante mau ambil minum dulu ". Ucap Tante Ine lalu pergi. Tante Ine kembali sambil membawa dua jus jambu.

" Makasih, Tan ". Ucap Alvaro.
" Makasih, Mah ". Ucap Clarista.
" Alvaro, kamu panggil saya mamah, ya. Soalnya gak enak kalo tante ". Ucap Tante Ine.
" Iya, mah ". Jawab Alvaro.
" Kalo gitu mamah ke kamar dulu ". Ucap Tante Ine lalu pergi.

Dear Selebgram and Dear Cold Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang