9

7.1K 980 69
                                    

A love story about childhood best friends to teenage sweethearts

***

20.30 PM KST

Min Yoora;

"Jadi?"

"Hm?" gue noleh ke arah Taehyung agak canggung.

"Yang tadi?" Taehyung garuk tengkuk lehernya yang nggak gatal.

Gue diem aja, sibuk natap pemandangan malam di bawah sana.

Iya, kita berdua lagi di balkon rumah gue. Taehyung tadi habis meluk gue terus ngajak gue buat kesini. Katanya disini tuh asik buat merenung.

"Ra, please? Ya, ya?" rengeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, please? Ya, ya?" rengeknya.

Taehyung natap tajam gue, tapi tatapan dia tuh beda. Iya, beda dari biasanya.

Gue masih diem aja, sebenarnya gue juga bingung mau jawab apa. Padahal dia juga nggak nembak gue dan cuma ngomong kalau sayang sama gue aja.

"Ra? Mau yaaa huhuhu..." rengeknya lagi.

"Mau apa sih!"

Taehyung nelen ludahnya susah payah, dia juga bingung mau gimana.

"Masa lo lupa sih, emm, yang tadi itu... " kata Taehyung malu-malu.

"Gue udah lupa ah, gimana emang?"

"Ra.."

"Gue,"

"Sayang.."

"Sama lo."

Taehyung langsung buang mukanya, dia nggak berani lagi natap gue.

"Tae... " panggil gue sedikit lebih serius. Rencananya gue nggak mau bikin drama ini semakin panjang.

Taehyung noleh, raut mukanya berubah jadi harap-harap cemas, tatapan matanya itu kayak anak anjing minta makan. Lucu banget, serius.

Taehyung senyum kecut, dia lalu berdiri di belakang gue.

Dia diam bentar lalu nyuruh gue buat tetep ngehadap ke depan. Pokoknya nggak boleh ngelihat ke belakang.

"Tae, jangan apa-apain gue!" ancem gue was-was.

"Merem."

Temen Tapi Demen ¦ Kth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang