Chap. V : Kindy ?

53 11 7
                                    

Vina prov.

Aku hanya bisa termangu mendengar penjelasan panjang lebar dari Kinda. Walau tidak semua dapat ku mengerti, tapi intinya adalah, Kinda berasal dari dunia lain dan dia bukanlah seorang manusia seutuhnya---seperti pada umumnya.

"Vin ? Vina ? Halloo, jangan bengong !"

"Ya ? Apa ? Mmm... terus, tadi aku denger kamu sesenggukan dari luar, kenapa ?"

Kinda nampak murung kembali. Energi bahagianya seperti terkuras habis dan berganti dengan kemurungan. Telinga kucingnya pun tampak turun dan ekornya turun ke bawah dan melemas.

"Kindy... dia menghilang. Jika Kindy hilang, wujudku akan seperti ini terus sampai Kindy ketemu... Bagaimana jika kedua orangtuaku mengetahui hal ini ?", jelas Kinda.

"Hmm... ciri-ciri Kindy seperti apa kalau boleh tau ?", tanyaku sepenlan mungkin, takut ia bertambah murung.

"Kindy mempunyai bulu putih sediki kekuningan, mata yang bulat, kaki yang sedikit pincang, dan ekor yang panjang. O iya, Kindy itu kucing kecil."

'Hmm, penjelasan Kinda menunjuk kepada 1 kucing yang pernah kutemui. Atau mungkin, Kindy adalah kucing kecil yang aku temukan kemarin ?'

"Kinda, kamu mau ke rumah aku ? Kayaknya Kindy yang kamu maksud adalah kucing kecil temuanku di persimpangan jalan kemarin."

Mata Kinda pun langsung berbinar. Telinganya berdiri tegak. Ekornya tegak mengibas-ngibas. Dan wajahnya tersenyum dan kembali bercahaya.

"Ayo, ppali (cepat) !"

~~•~~

Saat aku sudah di atas sepeda dan Kinda sudah mengganti bajunya, orangtuanya pulang. Itu berarti, Kinda gak bisa ikut ke rumahku.

"Yaah, gimana nih ?", gumam Kinda. Aku bisa mendegarnya dengan jelas karena jarak kami sudah dekat.

"Kalian mau kemana ?", tanya ibu Kinda.

"Kinda dan Vina mau bersepeda keliling kompleks, ma. Boleh ya ?", jawab Kinda.

"Besok ada PR tidak ?"

"Umm...", Kinda melirik ke arahku. Sepertinya dia belum sempat mengerjakan PR. Hahaha, dasar kebiasaan.

"Oh... enggak apa-apa kok, Kin. Selesain dulu aja PRnya. Toh sudah mau sore, aku juga mau pulang, nanti mama nyariin lagi. Vina permisi pulang dulu. Selamat sore."

"Selamat sore.", jawab ibu dan Kinda bersamaan.

Aku memberi kode kecil bahwa 'aku minta maaf, Kinda'.

Kinda nampak murung dan keceriaan di wajahnya kembali redup.

~~•~~

Esoknya.

"Pagi, Vina."

"Pagi, Vlo."

"Kamu sudah belajar IPS ? Hari ini ulangan."

"Astaghfirullah, belum ! Tapi, sebelumnya aku sudah baca sebagian sih."

"Boleh aku pinjam catatan IPS-nya, Vin ?"

"Oh, boleh, silahkan, Vlo. Tapi cepetan ya !"

"Sip."

Aku datang lebih pagi har ini. Aku akan mendiskusikan kerja kelompok Biologi bersama Vlo, Bisma, Daffa, dan Gina.

~~•~~

Jam 6.45

Kinda muncul di bingkai pintu kelas. Ia langsung berlari ke arah tempat duduknya, menyimpan tasnya, lalu mendatangiku.

"Nanti sore aku bisa (haah) main ke rumah (haah) kamu gak ? (haahh).", ucapnya sambil mengatur nafas. Sepertinya dia berlari dari gerbang menuju kelas.

"Kayaknya gak bisa Kin, nanti sore aku ada kerja kelompok sama...", aku menunjuk keempat orang yang ada di hadapanku saat ini.

"Ooh."

"Tapi kalau besok sore, kayaknya bisa, Kin."

"Ok ! Besok aku ke rumah kamu, jam 14.00, ok ?"

"Sip. Sekalian kerjain PR bareng ya ?"

"Ne (iya) !"

~~•~~

Besok sore, jam 14.00, di rumahku. Aku mengajak Kinda yang sudah menunggu di depan rumah, masuk ke ruang kandang kucingku setelah permisi dengan mama dan papaku.

"Itu dia."

Kinda melihat kandang kucing yang aku tunjuk.

"Kyaa, Kindy ! Akhirnya kamu ketemu ! Kamu kemana aja sih ? Issh, bikin cemas aja kamu...", Kinda mengeluarkan anak kucing itu---Kindy---dari dalam kandang lalu menggendongnya.

Tubuh Kinda kembali seperti semula. Ekor kucing dan telinga kucing tidak tampak lagi, seolah ekor dan telinga kucing itu tidak pernah berada disitu. Ini keren.

"Gomawo (terima kasih), Vina !"

"Nee (yaa), Kinda."

"Bolehkah aku pulang dulu ? Aku kesini janjinya mau ke warung sebentar, hehehe. Nanti aku kesini lagi bawa buku PR. Habisnya kalau bawa buku PR + bawa kucing, bakalan ribet di jalannya.", Kinda nyengir.

"Huh, dasar kamu !"

"Biarin, wee 😜 Aku pulang ambil buku dulu. Bye !"

"Bye !"

TBC.


Hai ! 😄
Thx udah baca sampai sini:D
Ide lagi mampet, jadi maaf kalau pendek lagi ceritanya 😅 *ditabok readers*
Yang mau memberi saran atau kritik atau pembetulan bisa di komen kok, biar di revisi ulang;)
Warning typo 😅
Next or no ? Votments yoo~
Btw, selamat malming:)
Yang hari Senin UTS, jangan lupa belajar:v
See you~ 😊

-Vicka_2005

(DUNIA) CERMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang