BAB 1

135K 1.7K 84
                                    

Kesedihan,

Mungkin sudah tidak dihiraukan oleh Araisy. Remaja itu sudah tidak asing lagi dengan kata sedih, hingga akhirnya ia hanya bisa bergaul sepantasnya. Tidak ingin menawarkan hubungan sahabat ataupun pacaran, itulah prinsipnya.

Kecuali pada saudara angkat dan orangtua angkatnya. Untuk mereka. Araisy rela melakukan apapun tanpa terkecuali.

Nama lengkapnya Araisy Syakila, namun lebih singkatnya Arsy.

"Ara" panggil Tiara, saudara angkat Arsy.

Ara adalah panggilan Tiara dan orangtuanya, jika untuk orang lain Araisy hanya akan mengizinkan orang itu memanggilnya Arsy.

"Hm" gumamnya.

"Gue mau nanya sesuatu ke lo, Boleh?" Tanya Tiara agak sedikit ragu.

"Boleh Ra" Jawab Arsy kepada Tiara.

"Ini ganteng ga?" Tanyanya sambil menunjukan foto seorang cowo.

"Biasa aja" jawab Arsy jujur.

"Anjir parah lo Ra! Yang kaya gini lo sebut biasa aja? Itu mata di cuci dimana neng?" Kesal Tiara.

"Lo udah punya pacar kan? Ngapain nanya-nanya cowo lain" Arsy malah menanyai balik Tiara.

"Gue nanya apa dijawab apa! Tu mulut kali-kali diajak sekolah lah" kesal Tiara.

Arsy hanya diam dan segera melanjutkan sarapannya.

"Eh Ra, sebenernya gue niat nyomblangin lo sama dia" ucap Tiara.

Arsy hanya mengangkat satu alisnya, "Ngapain si, ga penting banget."

"Gue jadi curiga deh sama loh" tuduh Tiara,
"Jangan jangan..." lanjutnya gelagapan.

"Jangan-jangan apa?" Potong Arsy karena Tiara tidak sesegera melanjutkan ucapannya.

"Lo lesbi yah?" Tanya Tiara takut.

"Menurut lo?" Tanya Arsy balik.
Kemudian ia segera membereskan piring bekas sarapannya ke dapur dan bergegas berangkat ke Sekolah.

Tiara hanya mematung di tempat, menyumpahi dirinya yang tidak terkendali saat berbicara dengan Arsy yang belakangan ini terasa lebih sensitif daripada biasanya. Nama lengkapnya, Tiara Putri Ario.

-
-

Sedang asyik bernyanyi riang dengan ketiga temannya, tiba-tiba Rina yang merupakan salah satu kekasih dari teman Arian datang dengan wajah manjanya.                                                      "Sayang, temenin ke Kantin."

"Aku lagi sama temen, kamu sendiri dulu yah, nanti aku nyusul deh, janji" jawab lelaki itu tenang.

Rina menatap Rendy kesal seolah-olah tidak percaya dengan apa yang lelaki itu katakan  "Oh jadi kamu lebih milih temen kamu, daripada aku?"

"Ga gitu sayang" balas Rendy kehabisan akal.

"Ya terus gimana? Kenyataannya emang gitu kan" kesal gadis itu.

Rendy menatap Rina pasrah "Yaudah aku temenin."

"Bro gue duluan yah" ucapnya lagi, dan teman Arian yang lain pun hanya mengacungkan jempol nya.

"Gini nih yang bikin gue gasuka, lagi kumpul eh digangguin pacar. Makanya gue sih gamau pacaran, ribet" sahut Arian dengan nada tinggi.

"Lo sih jomblo dari lahir, belom tau gimana seneng nya dapet perhatian dari cewe" timpal Soni.

"Bukan jomblo kuntil kujis, gue single" balas Arian.

"Tuh mulut seenak kata, sama aja bego!"

"Lagian gue aneh bener sama lo. Ganteng udah, kaya iya, keren apalagi. Tapi masih aja nge jomblo" akhirnya Dimas buka suara.

Araisy'AA  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang