Bab 4

36.9K 1K 36
                                    

Hallo gengs♡
Meskipun cerita ini udah tamat, ga ada salahanya loh pencet vote dan comment, sebagai simbiosis mutualisme♡♡♡

Pelajaran yang sangat Arsy benci adalah olahraga, ia lebih rela mengerjakan soal matematika yang sulit di kelas daripada harus ber-olahraga. Entahlah, ia membencinya tanpa alasan yang pasti.

Seperti sekarang, jam olahraga di isi dengan pelajaran volli. Sangat memuakan bagi Arsy.

"Araisy Syakila" panggil guru itu.

Sekarang gilirannya untuk melakukan serven, tiga kali kesempatan yang diberikan Pa Dedi, tiga pula serven yang Arsy hasilkan sama sekali tidak ada yang masuk.

Inilah salah satu alasannya, setiap pelajaran olahraga ia harus siap menanggung malu. Untung saja ia orang yang cuek dan tidak terlalu memikirkan hal yang tidak penting.

"Ra" panggil Tiara.

"Hmm."

"Lo mau ikutan eskul apa?" Tanya Tiara.

Arsy dan Tiara memang murid baru di SMA Merah Putih Jakarta, bukan hanya mereka, tapi seluruh murid kelas X yang ada disini. Kira-kira baru 1 bulan yang lalu ia melaksanakan MPLS di Sekolah ini, tidak ada yang special. Kaarena menteri pendidikan telah mengganti Masa Orientasi Peserta Didik Baru dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Hanya di isi materi dan games yang tidak penting, sungguh flat.

"Emang harus yah?" Tanya Arsy gundah.

"Iyalah! Kena razia eskul, mampus lo" jawab Tiara.

"Gue bingung nih. Kalo eskul Pramuka, PMR, Paskibra, itukan kaya organisasi lagi. Pasti ribet, harus deket sama yang lain, terus pasti ada kata-kata 'kita ini disini keluarga, jadi harus saling terbuka' " ucap Arsy jengah.

"Emang lo mau gitu eskul kaya basket, volli, futsal cewe, atau bulu tangkis?" Tanya Tiara dan Arsy menggeleng cepat.

"Eh disini ada eskul KIR (Karya Ilmiah Remaja) ga ya?" Tanya Arsy antusias, yang mendapat toyoran dari Tiara.

"Ishh, apaan sih? Sakit tau" ucap Arsy manja, hanya di depan Tiara Arsy bersikap begini. Di depan orang lain? Itu kesalahan yang fatal menurutnya.

"Lo anak IPS bego! Ga nyambung banget sih" jawab Tiara.

'Terserah nanti deh, bingung gue" jawab Arsy dan Tiara hanya menganggukan kepala, bukan karena mengerti, tapi karena ia malas berdebat dengan Arsy.

Jika kalian bertanya mengapa Tiara murid baru tapi sudah berpacaran dengan Dimas? Jawabannya, mereka sudah saling mengenal ketika SMP lewat medsos, setelah melihat langsung. Maka Dimas gercep mendekati Tiara dan memacarinya.

-
-

"Jadinya gimana nih?" Tanya ayah Tiara, kesal.

Sedari tadi putrinya itu plin plan memilih konsep untuk ulang tahun nya, memang bukan ulang tahun yang ke-17, namun Tiara ingin sekali di ulang tahun nya yang ke-16 tahun nanti, berkesan.

"Ayah" panggil Tiara manja.

Sedangkan Ario, ayah Tiara hanya mengangkat alisnya malas.

"Sebenernya akutuh udah siapin yah, cuman takut ga diizinin" ucap Tiara sedih.

"Apa emang?" Tanya bunda.

"Jadi konsep nya romance gitu, setiap yang datang harus bawa pasangan, terus entar ada acaran dansa deh" jawab Tiara antusias.

'Uhuk uhuk'

Tidak gatal tidak sakit, tiba-tiba Arsy terbatuk begitu saja ketika mendengar jawaban Tiara.

Araisy'AA  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang