Because I Love You

2.7K 172 93
                                    

Tiba-tiba saja membawa Luhan ke tempat yang tak dikenalnya tapi Luhan tak bodoh untuk tidak mengetahui di mana dirinya berada sekarang. Sekarang Luhan begitu bingung kenapa Sehun membawanya ke tempat yang tak pernah ia kunjungi sama sekali. Hendak bertanya pada Sehun yang entah sejak kapan sudah memandangnya begitu dalam.

"Aku tahu jika kau bingung, aku membawamu ke sini hanya sebagai pelampiasanku saja" tersenyum pada Luhan yang masih belum mengerti. Entah kenapa di saat seperti ini, otaknya begitu lamban untuk dapat memproses apa yang dikatakan Sehun.

"Aku...aku tak mengerti, Sehun" menggeleng dan tak tahu lagi harus berpikir seperti apa. Senang tentu saja dibawa oleh Sehun namun ada hal yang masih mengganjil di lubuk hatinya. Begitu ingin ia tanyakan, namun tak tahu harus berawal dari mana.

"Kenapa?" Bukan menjelaskan, Sehun lebih memilih untuk bertanya kembali pada Luhan yang terlihat mengerutkan alisnya dan mendesah. Berusaha untuk mengelurkan segala keganjilan dalam pikirannya.

"Aku tak mengerti kenapa kau membawaku kemari, tiba-tiba menyeretku ke tempat ini dan kau mengatakannya sebagai pelampiasanmu. Apa salahku? Kenapa kau mengatakan hal itu? Aku benar tak mengerti maksudmu" Luhan benar bertanya namun matanya tak ingin menatap mata Sehun, ia lebih memilih menatap pasir yang ada di bawahnya. Melihat sepatu putihnya yang menginjak di atas pasir putih itu.

"Aku hanya ingin membawamu ke pantai ini, tentang salahmu, tentu kau salah karena kau dekat dengan wanita-wanita itu" mendekat ke arah Luhan dan beralih meraih rambut Luhan untuk ia usap sesaat.

"Tapi sungguh aku tak mengerti dengan jalan pikiranmu, Sehun. Aku hanya orang yang menumpang di rumahmu, tak lebih"

"Jangan mengatakan hal itu. Aku tahu jika kau adalah orang berharga yang harus aku jaga walau aku tak dapat mengingatmu, tapi ku rasa hati ini mengenalimu"

Begitu lekat menatap mata Luhan hingga ia beranikan dirinya meraih dagu Luhan. Meraihnya agar Luhan mampu menatapnya. Menatap kesungguhannya untuk Luhan. Begitu inginnya Sehun untuk melindungi Luhan yang mungkin baru ia kenal.

"Sehun...bolehkan aku kembali berharap?" Mata jernih Luhan sudah balas menatap mata kelam Sehun. Begitu rindu, sedih, bahagia, bercampur di sana.

Terkejut kala bukan jawaban yang Luhan dapatkan, melainkan sebuah ciuman singkat yang membuatnya tak tahu lagi harus berkata apa pada Sehun yang berada di hadapannya. Kini bukan perasaan bahagia lagi yang Luhan rasakan, melainkan kini Luhan takut. Takut untuk kehilangan Sehun untuk yang kedua kalinya.

Tak apa jika Sehun tak mengingatnya lama dan bersikap acuh padanya, asal ia dapat dekat dan bersama Sehun setiap saat. Namun Sehun yang sekarang membuatnya takut. Perlakuan Sehun padanya kembali mengingatkannya pada saat dulu. Tak ingin lagi berpisah dengan Sehun karena keegoisannya.

"Kau tak perlu ragu, Luhan. Aku mencintaimu, cukup itu saja yang kau ingat"

Mengatakan hal itu begitu mudahnya membuat Luhan semakin takut untuk memiliki Sehun. Begitu takut untuk memeluknya begitu erat namun mengakibatkan Sehun hilang dari genggamannya lagi. Takut untuk memulai kembali. Hatinya berteriak untuk tak melakukan hal ini. Hatinya mengatakan jika ini belum waktunya.

"Tidak Sehun, aku tak bisa" menundukkan kepalanya agar Sehun tak melihat tepat di matanya. Agar Sehun tak dapat melihat kesedihannya.

Sehun hanya bisa menatap Luhan yang menunduk. Tak ingin lagi membuat Luhan seperti ini, Sehun memilih untuk ikut diam sesaat. Menunggu hingga pikiran Luhan lebih baik lagi.

Niat Sehun membawa Luhan ke tempat seperti ini hanya untuk membuat Luhan senang dan untuk meminta maaf pada Luhan karena sudah berlaku sedikit kasar padanya. Namun semuanya berantakan karena dirinya juga. Semua menjadi di luar perkiraan. Bahkan jauh dan tak sesuai.

You're My Key [HunHan] | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang