What Happened?

1.5K 150 67
                                    

Sangat khawatir tentu saja, melihat dokter dan banyak perawat lain yang ada di sana membuat Kyungsoo semakin khawatir dengan kondisi sahabatnya itu. Tak tahu harus berbuat apa lagi, yang bisa ia lakukan hanya diam dan menunggu, tak ada lagi yang mampu ia lakukan, selalu seperti itu. Bahkan sempat berpikir, untuk apa ia di sini selama ini?

"Kau sudah melakukan yang terbaik, hyung" tiba-tiba saja dadanya merasa tak sesak lagi, suara yang menenangkan pikirannya dan secara tak langsung sudah mendukungnya untuk tetap melakukan hal yang sama, bahkan melakukan hal yang lebih untuk sahabatnya.

"Bahkan selama ini kau sudah melakukan segalanya" tersenyum ke arah Kyungsoo yang menatapnya tanpa berkedip. Seakan meneliti setiap lekuk wajah Jongin.

"Aku tahu kau selalu menjenguknya, melakukan semua hal yang perlu kau lakukan dan melakukan semua hal sebisamu, jadi bersabarlah, sahabatmu pasti akan kembali sadar, secepatnya" tiba-tiba saja Kyungsoo bergerak memeluk tubuh Jongin yang duduk di depannya. Memeluk dengan erat, bahkan ini semua di luar pemikiran otaknya, tubuhnya seakan bergerak sendiri tanpa persetujuan darinya. Bukankah ini hari pertama mereka bertemu? Tapi seakan sudah bertahun-tahun lamanya mereka saling mengenal.

"Terima kasih....terima kasih banyak, teman absurd Chanyeol" semakin erat memeluk Jongin yang awalnya terkejut namun kini sudah membalas pelukan dari Kyungsoo. Mereka saling berbagi di sana, walau tak sepatah kata kini keluar, namun mereka mengerti satu sama lain.

Rasa sayang Jongin tak dapat ia bendung lagi. Sekali saja, biarkan ia sekali saja berpikir bahagia, berpikir untuk kebahagiaannya sendiri namun juga berdampak bagi orang lain. Keinginannya tidaklah banyak, keinginannya hanya satu. Karena keinginannya adalah untuk kebahagiaan Kyungsoo maka ia pun akan bahagia.

Kembali mereka menunggu, kini dokter sudah keluar dan Kyungsoo pun melepas pelukan di antara mereka dan langsung menghampiri dokter yang bersangkutan. Memerlukan penjelasan lebih atas apa yang sudah tejadi pada Luhan.

"Apa yang terjadi dengannya? Kenapa tiba-tiba seperti ini?" Seolah semua ketenangan yang tadi diberikan oleh Jongin menghilang, tak berbekas. Panik kembali mendera dirinya, khawatir mulai menyelimuti tubuhnya.

Jongin seakan paham apa yang harus ia lakukan, menggenggam tangan Kyungsoo yang sudah bergetar. Jongin paham apa yang melanda Kyungsoo saat ini. Ingin rasanya ia memeluk tubuh Kyungsoo dan menghapus air mata yang nantinya membasahi pipi Kyungsoo.

"Tak apa. Pasien hanya mengalami syok, maka dari itu tubuhnya mengalami kejang. Itu umum terjadi, jadi tak usah khawatir"

"Benarkah itu?"

"Tentu saja. Kalau begitu saya permisi dulu" tersenyum pada Kyungsoo dan berlalu meninggalkan dua orang yang berbeda perasaan itu.

"Tenanglah. Sahabatmu akan ba-"

"Luhan...namanya Luhan" sedikit mencengkeram lengan baju Jongin dan membuat Jongin tersenyum karenanya.

"Luhan hyung...Luhan hyung pasti akan baik-baik saja" mengelus pucuk kepala Kyungsoo lama kemudian beralih ke pipi Kyungsoo lalu tersenyum.

Kyungsoo pun tertegun dan mengambil sedikit jarak mundur setengah langkahnya. Jongin hanya bisa kembali tersenyum hingga membuat Kyungsoo berpaling dan memilih menundukkan kepalanya, memilih menatap lantai rumah sakit yang mungkin lebih indah menurutnya.

"Ja-jangan tersenyum seperti itu" walau sedikit terbata, ia masih memilih menatap lantai daripada wajah Jongin yang terlihat tampan hari ini.

Tampan? Ya begitulah yang ada di pikiran Kyungsoo saat ini hingga membuat Kyungsoo susah mengatur rona merah di wajahnya yang mungkin Jongin sudah melihatnya dengan jelas.

You're My Key [HunHan] | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang