[1].Sial,kenapa harus terlambat?💫💫💫
Authtor POV:
Athala tampak jalan tegesa-gesa bahkan dia tidak mempedulikan lampu rambu lalu lintas yang sedang berwarna hijau,Athala berjalan tergesa-gesa karena waktu telah menunjukkan 07.15 yang artinya Athala sudah telat 15 menit, dan seperti yang di duga gerbang sekolah sudah di tutup.
"Aelah,gerbang nya udah di tutup lagi,gimana masuk nya coba"ucap Athala sedikit meringis
"Apa gue manjat aja kali ya?"
"Tapi kalau ketauan bisa berabe urusan nya"
"Ck... Jam pertama ada ulangan lagi"
Disaat Athala masih bingung gimana cara ia agar bisa masuk tanpa ketauan guru piket atau pun satpam,ada seorang laki laki yang menghampiri nya.
"Tegang amat"ucap Aidan sambil tersenyum miring
"Cuma orang yang benar-benar gak niat sekolah yang bakal santai aja di saat kayak gini"ucap Athala sinis sambil menoleh ke belakang
"Ohya...?jadi menurut lo siapa yg benar benar gak niat sekolah?"tanya Aidan mematikan satu Alis nya
"Lo,mungkin salah satu nya,atau lo gak merasa?"ucap Athala sinis sambil melihat aidan.
"Gue?"ucap Aidan sambil menunjuk diri nya.
"Bukan,hantu"balas Athala sambil memutar bola mata nya.
"Oke oke"ucap Aidan sambil tertawa kecil
"Gimana kalau orang yang benar benar gak niat sekolah ini bantu lo buat masuk ke dalam sekolah?"tanya Aidan"Makasih atas bantuan lo tapi gak perlu,gue bakal nunggu saptam,dan minta dia buat buka gerbang"balas Athala percaya diri
"Lo yakin?"ucap Aidan meremehkan yang di balas pelototan oleh Athala
"emang lo pikir tuh saptam dengan berbaik hati gitu bukain lo gerbang dengan cuma-cuma"lanjut AidanAthala diam sebentar setelah mendengar perkataan Aidan "Iya juga sih yang ada tuh saptam bakal Aduin gue ke guru piket"batin Athala
"yaudah,apa rencana lo biar kita bisa masuk tanpa ketauan guru piket?""Itu urusan gampang"ucap Aidan dengan wajah bangga nya
•••
"Jangan bilang lo suruh gue manjat tembok setinggi ini"tanya Athala tidak percaya
"gue gak mau ya manjat nih tembok,mendingan gak udah sekolah deh dari pada cari mati"lanjut Athala sambil melihat tembok"Bawel banget ya lo,tinggal ikutin aja apa yang gue suruh susah banget "ucap Aidan sambil menatap athala malas
"gue tuh udah biasa berhadapan sama nih tembok jadi lo tenang aja""Kalau gak bener-bener kepepet ya gue mah ogah kali harus bela belain kayak gini,belum lagi kalau ketauan"ucap Athala frustrasi
"Bacot lo,cepat naik"ucap Aidan sambil jongkong
Tak kunjung merasakan kalau Athala menaiki punggu nya Aidan menoleh ke belakang melihat Athala
"dia malah bengong,buruan tadi kata nya takut ketahuan"lanjut Aidan Setelah melihat athala hanya diam.
Akhirnya athala pun naik ke punggung nya aidan dan memanjat ke atas tembok
"Gila tinggi banget nih tembok"ucap Athala ngeri
"gimana lompat nya?"Disaat Athala masih bingung bagaimana cara ia turun,Aidan sudah melompat ke bawah yang arti nya ia telah masuk ke dalam sekolah
"Cepetan turun,malah diam di atas situ entar ketauan guru"ucap Aidan sambil mendongak ke atas melihat Athala
"Kalian ngapain ada di belakang sekolah?"ucap seseorang
"Ck....diam aja deh lo,kalau udah lewat belakang gini ya terlambat lah pake nanya lagi"ucap Aidan tanpa menoleh ke belakang
Athala yang masih berdiam di atas tembok pun melotot mendengar apa yang baru saja Aidan kata kan.
Athala berusaha mengatakan kepada aidan melalui bahasa tubuh,tapi Aidan tidak kunjung mengerti"Ck...bego"ucap Athala sambil memukul dahi nya
"Apaan sih kalau ngomong yang jelas dong"tanya Aidan bingung
"Ohh...jadi kalian telat"ucap seseorang
"Pake nanya lagi ya--"ucap Aidan sambil menoleh ke belakang
"Yaaa---engga lah"lanjut Aidan setelah melihat ke belakang sibuk menyengir"Lalu kalau bukan telat apa nama nya? Masih aja ngeles" ucap Bu Lita marah sambil mengayun-ayun kan tongkat kayu yang selalu ia bawak
Athala yang masih berdiam di
atas tembok pun hanya diam menatap dua orang yang berbeda generasi itu dari atas ia hanya berharap semoga ia tidak akan di hukum."Yah...Ibu mah gak percayakan jadi orang"balas Aidan
"kami tuh gak telat tapi - "ucap Aidan terpotong"Gak ada tapi tapian ayo kalian berdua ikut saya,dan kamu yang dia atas cepat turun mau jadi monyet apa manjat-manjat tembok"ucap Bu Lita sambil menujuk Athala dengan tongkat kayu nya.
Athala pun memberanikan diri untuk melompat ke bawah,setelah dapat turun dari atas tembok dengan selamat athala pun mengikuti Bu Lita.
"Bego lo"ucap Athala sinis sambil berjalan melalui aidan
•••
Dan disini lah meraka berdiri di tengah lapangan dengan matahari yang tanpa malu menampakkan sinar nya.
"Apes banget sih gue hari ini udah datang telat,gak ikut ulangan matematika,sekarang di hukum lagi"ucap Athala melas
"dan ini tuh karena lo"ucap Athala sinis sambil melihat Aidan yang berada di samping nya"Lah kok gue sih?"ucap Aidan polos
"Pake nanya lagi lo,ya jelas salah lo lah,udah tau ada guru piket bukan nya cari alasan,lo malah bilang kalau kita telat"ucap Athala gemas
Sambil mengipas ngipas kan tangan ke wajah nya"Ya,mana gue tau kalau itu guru piket"ucap Aidan yang di balas sinis oleh Athala
💫💫💫
🙏🙏🙏
SEMOGA SUKA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyed
Teen Fiction"Ada sakit yang tak bisa ku jelaskan dan ada luka yang tak bisa ku perlihatkan" - Athalania Aluna ••• Di hidup Athala, hanya ada kekecewaan dan air mata kesedihan yang menghiasi hidup nya. Apa ya...