Athala baru saja tiba di rumah nya tentu saja Aidan yang mengantar nya pulang,setelah makan tadi mereka langsung pulang.Sekarang Athala berada di dalam kamar nya,berbaring di atas kasur melihat langit-langit kamar nya yang bercat Abu-Abu,mungkin sebagian perempuan akan memilih warna-warna cerah untuk dinding kamar nya tapi tidak dengan Athala ia lebih menyukai warna Abu-abu.
Sebenar nya sekarang ia sangat lapar,Athala tidak ikut makan saat Aidan menawar kan nya,saat itu ia belum merasa lapar.
Tapi seperti nya ia lebih baik menahan lapar dari pada harus bertatap muka dengan papa nya dan Anggun.
"Ribet banget sih,kalau ada papa,gue jadi berasa bukan di rumah"gerutuk Athala
Tok...tok...tok...
Lalu terdengar bunyi ketukan pintu yang arti nya ada seseorang di depan kamar nya sekarang
"Siapa?"Athala sedikit berteriak agar orang yang di luar mendengar nya
"Bi inah Non"
Athala bangkit dari tidur nya lalu berjalan untuk membuka kan pintu
"Ada apa Bi?"tanya Athala"Bibi tau Non belum makan dan Non pasti juga gak bakal mau turun kalau masih ada Tuan jadi Bibi bawain makanan"jawab Bi Inah
"Bibi mah paling the best deh,tau aja kalau Athala lagi lapar"ucap Athala tersenyum lalu mengambil nampan yang berisi kan makanan itu dari tangan Bi Inah
"Yaudah kalau gitu Bibi kebawah lagi ya Non"ucap Bi Inah yang di balas anggukan kepala dari Athala
•••
Kini Athala bersama dengan kedua sahabat nya tengah berada di taman belakang sekolah,biasa nya hanya Athala yang akan duduk di taman untuk menulis cerita nya atau hanya sekedar duduk sambil memainkan MacBook nya, tapi karena keadaan kantin yang sangat padat jadi di sini lah mereka bertiga.
"Eh...ehh...kalian udah lihat mading belum?"tanya Milka heboh
"Emang ada apa di mading?"Keira berbalik bertanya
"Jadi tadi anak jurnalis itu nempelin karya lukisan gitu,terus nanti lukisan itu bakal di pajang di acara pameran minggu depan"jelas Milka
"Dan tadi gue lihat ada hasil lukisan Aidan juga,lo tau kan Aidan anak ips 5 itu"lanjut Milka lalu meminum susu kotak yang sempat ia beli di Kantin tadi"Aidan...?"sahut Athala tiba - tiba mengangkat kepala nya yang sedari tadi menatap layar MacBook
"Iya, yang ganteng itu loh"ucap Milka dengan Ekspresi memuja
"Yee...kak Adit mau lo kemanain?"ucap Athala lalu kembali melihat layar MacBook nya.
"Kalau kak Adit mah selalu hati"jawab Milka sambil menyengir
"Aidan bisa lukis,baru tau gue?"tanya Keira yang memang tidak tau kalau Aidan itu bisa ngelukis
"Kalau gak bisa gak bakal jadi sebagus itu kali,lagian lo kan teman sekelas nya masa gak tau sih"jawab Milka,yang hanya di jawab Keira dengan mengangkat bahu nya acuh
"Yaudah,ke kantin yok,udah mau masuk nih palingan kantin udah sepi"ucap Athala lalu mematikan Netbook nya dan berdiri dari bangku taman
"Yok"
•••
Bell tanda masuk telah berbunyi dari 10 menit yang lalu tapi Milka belum juga datang,tadi habis dari kantin Milka izin buat ke toilet tapi sampai sekarang dia belum datang juga, jadi lah Athala memutuskan untuk menyusul Milka
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyed
Teen Fiction"Ada sakit yang tak bisa ku jelaskan dan ada luka yang tak bisa ku perlihatkan" - Athalania Aluna ••• Di hidup Athala, hanya ada kekecewaan dan air mata kesedihan yang menghiasi hidup nya. Apa ya...