[6].Papa saya sudah mati!💫💫💫
"Kemana sih si Aidan,lama amat"grutuk Davin
"Mana tau gue"balas Aldo yang masih fokus pada handpone nya
Sekarang Aldo dan Davin tengah berada di rumah Aidan tepat nya di kamar cowok itu.Mereka bertiga sudah berencana bahwa malam ini meraka akan bermain PS di rumah Aidan,tapi sudah lebih 1 jam mereka berdua menunggu belum ada tanda-tanda akan kedatangan Aidan.
"Tunggu aja kali,kan bunda nya Aidan juga udah bilang kalau dia pasti pulang gak bakal larut malam,paling entar lagi juga nyampe"jelas Aldo lalu meletakkan handpone nya di atas kasur Aidan
•••
Aidan menatap Athala lekat dia lumayan tertegun akan kata-kata yang baru saja Athala ucapkan,seperti nya hidup gadis di depan nya ini sangat lah kejam.
Ya.mereka berdua masih berada di cafe,seperti nya dari kedua nya tidak ada tanda-tanda akan beranjak untuk pulang,dan seperti nya Aidan melupakan janji nya kepada teman-teman nya malam ini.
"Kalau lo?"tanya Athala kembali bersuara
"Kenapa gue?"
"Lo pasti juga punya masalah,makanya lo ada di sini?
"Kenapa lo bisa berpendapat kayak gitu?"tanya Aidan balik kepada Athala sambil menopang dagu nya
"Lo kan tampang-tampang bermasalah"ucap Athala bercanda sambil terkekeh pelan,tapi saat ia melihat reaksi Aidan yang hanya diam saja ia langsung menghentikan kekehan nya
"Kenapa?,gue salah ngomong ya?"tanya Athala hati hati
"Enggak lo gak salah ngomong kok,lo benar"ucap Aidan yang membuat Athala bingung,maksud Aidan apa, tadi itu kan ia hanya bercanda
"Ehh....gue cuma bercanda kok, Dan"ucap Athala panik
"Gapapa kali,lo gak mau pulang ini udah malam loh"balas Aidan melihat ke luar yang ternyata Sudah gelap.
Athala hanya menggeleng yang tanda nya ia tak ingin beranjak dari cafe tersebut,lalu ia melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangan nya yang telah menunjukkan pukul 19.00
"Gue antar deh,gak baik anak perempuan keluar sendiri malam-malam gini"ucap Aidan sambil tersenyum
Lalu tiba-tiba saja Athala merasakan jantung nya berdegup lebih cepat, ia baru pertama kali melihat Aidan tersenyum semanis itu,bagaimana tidak,kalau mereka bertemu pasti selalu saja bertengkar.Athala seperti merasakan sesuatu yang aneh pada hati nya seperti perasaan, menghangat?
"Woii...lo dengar gua kan?"sentak Aidan tiba-tiba ketika Athala malah memandangi nya bukan menjawab ajakan nya.
"Haa?"sentakan Aidan membuat Lamunan Athala seketika buyar,yang benar saja ia malah memikir kan senyuman Aidan
Ahh...benar benar memalukan hanya karna Aidan tersenyum Athala sudah baper"Baperan banget gue"batin Athala."Aelah,dia bengong lagi.Jadi lo mau pulang apa enggak nih?"tanya Aidan yang sudah mengeluarkan kunci Mobil dari saku celana nya.
"I..iya"jawab Athala sedikit gugup"kenapa harus gugup,coba"batin Athala mengerutuk diri nya sendiri
•••
Sekarang Aidan dan Athala sedang dalam perjalanan pulang.Sebenarnya nya cafe tadi tidak lah terlalu jauh dari rumah Athala cuma karena macet perjalanan yang harus nya hanya 20 menit menjadi hampir 1 jam,padahal Athala benar-benar lelah dan ingin tidur sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyed
Teen Fiction"Ada sakit yang tak bisa ku jelaskan dan ada luka yang tak bisa ku perlihatkan" - Athalania Aluna ••• Di hidup Athala, hanya ada kekecewaan dan air mata kesedihan yang menghiasi hidup nya. Apa ya...