[12].Pagi Yang Buruk

426 20 3
                                    



Athala melangkah kan kaki polos nya turun dari mobil Aidan,ia berbalik menghadap mobil hitam milik Aidan itu menunggu sang pemilik keluar,walau pun hari ini adalah hari yang kacau setidak nya dengan keadaan cowok itu,ia bisa melupakan sebentar masalah nya

Karena tidak ada tanda-tanda Aidan akan keluar maka dari itu Athala mengetuk pelan kaca mobil memberikan kode kepada cowok itu,bukan nya turun Aidan malah membuka sedikit kaca mobil nya untuk melihat Athala

"Kenapa?"tanya Aidan setelah berhasil membuka full kaca mobil nya
"Ada barang yang ketinggalan?"

"Enggak"balas Athala memberi sedikit jeda untuk kalimat selanjutnya nya ia harus merangkai kata-kata yang bagus untuk mengucapkan ini kepada Aidan

Tapi seperti nya Aidan salah mengartikan dari terdiam nya Athala mungkin ia berfikir bahwa Athala tidak ingin mengucapkan sesesuatu,maka dari itu Aidan dengan cepat menaikkan lagi kaca mobil nya dan langsung melenggang pergi meninggalkan perkarangan rumah Athala bahkan tanpa menunggu ucapan selanjutnya nya dari Athala

"Kok pergi,padahal mau bilang makasih?"celetuk Athala sedikit kesal
"Kemaren aja marah-marah karena gue gak bilang makasih sekarang pas mau dibilang,dia nya pergi gitu aja,aneh banget"lanjut nya memaki maki Aidan sambil berjalan masuk kerumah nya

Athala sudah hampir sampai di depan pintu rumah nya sampai dia mengingat bahwa ia masih memakai jaket Aidan.lalu dengan langkah besar Athala kembali ke perkarangan rumah nya

"AIDAN JAKET LO!!"teriak Athala menggelegar berharap bahwa Aidan akan mendengar nya,tapi naas mobil hitam milik Aidan telah melaju jauh dan mungkin tidak mendengar teriakan Athala

"Aelah,udah Jauh lagi"

•••

Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam saat Athala pulang, untungnya papa dan mama tiri Athala sudah pulang dari seminggu yang lalu jadi Athala tak harus mendengarkan ocehan yang membut telinga nya panas

Athala kembali melangkahkan kaki menaiki anak tangga untuk menuju kamar nya yang berada di lantai dua,ia baru sadar kalau luka di kaki nya sudah tak terasa sakit lagi,ternyata Aidan lumayan pandai mengobati seseorang.

Ia merebahkan tubuh nya pada kasur empuk milik nya,Athala benar-benar merasa sangat lelah,lelah dengan semua drama kehidupan nya,serta masalah yang terus berdatangan,entah kapan ia bisa merasakan kebahagiaan yang bukan hanya sementara yang akan abadi,atau itu hanya akan jadi angan-angan Athala saja

Athala sudah akan menutup mata nya sebelum bunyi yang khas dari  handpone nya berdering tanda ada pesan masuk,Athala bangkit dari tidur nya untuk mengambil handpone yang ia letakan di atas meja belajar.

Aidan : lo bisa kembaliin jaket gue besok,dan jangan lupa di cuci,badan lo bau!

"Aidan...?"gumam Athala

"Dari mana dia dapat ID line gue?"tanya Athala saat melihat nicname yang tertera di layar handpone nya

Ia terperangah saat membaca isi dari pesan yang Aidan kirim kan,sebenar nya Aidan niat tidak sih meminjamkan jaket pada Athala,walaupun Athala tadi dalam keadaan yang sangat kacau tapi itu kan tidak akan membuat badan nya menjadi bau,kalau saja cowok itu ada di hadapan nya sekarang sudah Athala cakar-cakar wajah nya

Lalu tangan Athala mulai mengetik balasan untuk pesan Aidan.

Athala : iya-iya gue cuci,kalau perlu gue cuci pakai air kembang tujuh rupa biar lo puas!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestroyedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang