jm . 20

4.2K 641 198
                                    

Haemin pov ♡ .

Pintu wad jimin ditutup perlahan .

Doktor Alif Aziz menghampiri aku dengan muka yang sebak .

" maafkan saya .... kandungan suami puan tidak dapat diselamatkan .... "

Walaupun aku nak tergelak sebab ' kandungan suami ' tapi aku tetap sedih .

" maigosh . My hearteu " aku terus menuju ke wad jimin .

Jimin kelihatan tidur dengan lena sekali . Mukanya yang tenang ingin aku gigit . Ee comel .

Aku mengusap kepala jimin .

" Jimin aku mintak maaf ... aku terpaksa tolak kau dari tangga untuk kau tak tanggung malu ..... " aku mencium dahi jimin .

Air mata mengalir laju bak air hujan .

END POV .

/// /// ///


Mata dibuka perlahan , fuh hawau sekeliling warna putih sia . Klishe sia memang hospital tak boleh letak warna pink ke ?

Kelihatan Haemin sedang tidur disebelah aku .

Kepalanya digoncang aku . Dia yang separuh sedar berkata .

" kAU DAH KENAPA SIA ! AKU TENGAH MIMPIㅡ AUCH SORRY JIMIN " dia perbaiki semula ikatan rambutnya .

Aku menarik ikatan rambutnya , biar rambutnya mengurai  agar nampak ayu .

" dey macha ! "

" haemin ... mana anak aku ? "

Mata haemin membulat ...

" cemen , aku mintak maaf . Anak kau tak dapat diselamatkan "

Mood aku yang gembira tadi terus gelap .

Kenapa mesti dia yang pergi ? Kenapa bukan aku je ?

Ayat ayat makcik bawang .

Mulut yang tadinya terkaku .

" kau biar betul haemin ? Anak aku Park nisha tak dapat diselamatkan " aku masih mintak kepastian pada haemin .

" be--betul park jimin , park nisha dah takda ... anak kita dah takda "

air mata haemin mengalir dengan deras . Dia sayang akan jimin. Dia tidak sanggup melihat jimin macam ni . Tapi terpaksa . 

" tIDAK .... TIDAKKKKKKKKKK "

pintu dibuka , wajah omma yang indah aku pandang .

" jimin kenapa ni sayang? "

[C] PREGNANT : PJM ✔Where stories live. Discover now