13 September 2017 , 13.30
National High School" Sak , lu paham nggak?" tanya Dhirga pada Sakti.
" Tau ah , gak paham gue. Itu guru ngomong apa gue juga nggak ngerti." jawab Sakti dengan nada kesal.
Sakti mengalihkan pandangannya ke loker bawah meja. Diam-diam dia membuka HP saat jam pelajaran berlangsung.
" Sak , HP lu baru ?" tanya Dhirga.
" Bukan punya gue." balas Sakti datar.
" Loh , itu kok wallpapernya foto cewek ?" tanya Dhirga penasaran.
Setelah Dhirga melontarkan pertanyaan dengan nada yang cukup keras , seisi kelas mengalihkan pandangan ke arah mereka. Bahkan guru yang sedari tadi menerangkan materi di papan tulis pun ikut memandang mereka. Dhirga hanya tersenyum mengingat aksi cerobohnya.
" Cie..." sahut semua anak bersamaan.
" Oh ternyata , Sakti si ketua kelas diam-diam sudah punya gandengan." timpal seorang anak sambil tersenyum penuh arti.
" Apaan sih ?" jawab Sakti cuek.
" Anak-anak , sudah. Kembali ke materi."
Pandangan semua anak pun tertuju kembali pada guru yang menerangkan di depan kelas.
Sakti memasukkan HP itu ke dalam saku celananya. Dalam hatinya muncul rasa bersalah. Seharusnya ia mengembalikan HP itu secepatnya.
" Ah , udahlah. Pusing pala gue." kata Sakti sambil bergumam.
Dia pun meletakkan kepalanya di atas meja sambil memandang ke arah luar kelas. Lambat laun , matanya pun semakin menutup. Dia tenggelam dalam alam bawah sadarnya.
" Sakti , gue pinjem.... lah , nih anak malah tidur. " kata Dhirga sambil meletakkan buku di depan wajah Sakti , agar guru tak melihatnya ketika sedang tidur.
Tiba-tiba Sakti terbangun dari tidurnya. Dari raut wajahnya , tampak kalau dia sangat terkejut. Aneh , padahal tak ada yang mengejutkannya sama sekali. Seisi kelas pun menatap ke arah Sakti sekali lagi.
" Kenapa lagi sih ketua kelas?" tanya anak yang duduk di bangku depan dengan rasa kesal.
" Bu , saya mau dispen sekarang. Saya ada keperluan mendadak. Mohon diizinkan bu. " pinta Sakti dengan nada terburu-buru.
Ibu guru memandang Sakti dengan perasaan kaget dan bingung yang bercampur aduk jadi satu.
" Ini bu , tolong tanda tangani surat dispen saya. " pinta Sakti sambil menyodorkan surat dispen.
" Sakti , kamu mau kemana ?"
" Urusan yang sangat mendadak bu. Dan saya baru ingat sekarang. "
Setelah ibu guru menandatangani surat dispen itu , Sakti langsung mengambil tasnya dan keluar dari kelas dengan tergesa-gesa. Seperti ada sesuatu yang sangat dikhawatirkannya. Seisi kelas pun heran dengan tingkahnya hari ini. Begitu aneh.
****
Sakti. Seperti namanya , siapa sangka kalau Sakti adalah orang yang memiliki kelebihan istimewa. Dari fisiknya , dia tampak seperti cowok SMA kebanyakan. Namun , ternyata dia bisa melihat waktu di masa depan. Tak ada seorang pun yang tahu akan hal ini. Sakti sengaja merahasiakannya. Ia hanya tak ingin orang lain merasa tidak nyaman dengan apa yang dia lihat.
Dia bisa melihat masa depan saat dia sedang tertidur. Sepenggal cerita masa depan itu hadir dalam mimpi. Namun , tak semua orang bisa ia lihat masa depannya. Hanya orang-orang tertentu yang menurutnya istimewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN SAKTI
Novela JuvenilDia bukan hanya sosok yang ada di hidupku saat ini . Tapi dia juga memperbaiki lembaran kisah masa laluku yang kelam. Aku jatuh cinta padanya karena dia istimewa. (Bulan) Tak kusangka, dia adalah seseorang yang membuatku mengenal arti cinta. Aku ber...