Jung Hoseok (BTS) x You
"(Y/n) lihat ponsel ku tidak?"
Aku sangat terkejut ketika seseorang menarik buku bacaan ku dengan paksa dan menangkup kedua pipi ku.Wajahnya begitu dekat, tampak gusar dan bingung.
Aku menggelengkan kepala ku pelan dan berkedip beberapa kali. "Apa itu air mata?"
"AAAAAHH!!! DIMANAA AKU MELETAKKANNYA!! PABOOO!!"
Pria itu berteriak kesetanan sambil terus mengitari kamar ku. Seperti anak anjing yang kehilangan tulang.Duduk dilantai kamar ku, kemudian berdiri dengan panik berlari ke kamarnya sendiri, kemudian berguling kembali di kasur ku. Berteriak dengan hebohnya, membuat geger orang rumah. Selalu seperti ini.
"YA!! HOSEOK-AH!! MWOYAA"
"APPAAA!!! PONSEL KU.. HAUUGHH!!! AKU TIDAK BISA MENEMUKANNYA!!! JIWA KU!!!" Pria itu bergelantung di leher orang yang sangat kami hormati di keluarga ini. Sungguh abang yang bodoh. Ayah ku memutar bola matanya malas dan menjitak dahi Hoseok dengan keras.
"Aku akan bantu mencari nya" aku berjalan melewati kedua pria yang sedang asik adu tinju itu, aku sedikit terkikik geli dengan kelakuan mereka. Sungguh.
"( Y/N ) JUUUNG!! you are my cheonsa!!! LOVE YOU MY LITTLE SISTAAA!!"
Hoseok memeluk tubuh ku dari belakang, aku terlonjat kaget dan membenarkan kacamata ku yang nyaris merosot ke lantai."Ne, uri hobbi hobbii" Aku tertawa ketika dia mulai menggelitik pinggang ku dan mengeratkan pelukkannya. Bahkan kami nyaris terjatuh ditangga jika tidak menyudahi peperangan ini.
Kami berjalan ke kamarnya di lantai bawah. Dapat jelas kuliat kamarnya sudah seperti kapal pecah. Selimut berada di jendela, rak buku sudah porak-poranda, lemari terbuka bahkan pakaiannya sudah menjuntai dan terbuang di segala sisi kamarnya, belum lagi kabel-kabel komputer dan game PS nya, sangat berserakan, oh ya jangan lupakan tumpahan keripik kentang dan gelas-gelas sisa temannya menginap dua hari lalu. Pemandangan apa ini. Pria ini sungguh-sunggu tinggal di tempat ini? Dan bodohnya aku dengan senang hati terkadang membereskannya. Kutip itu, terkadang.
"Jelas dia tidak bisa menemukan barang-barangnya"
Aku mulai dari kasurnya, dan sedikit merapikannya. Aneh, biasanya aku menemukan ponselnya di bawah bantal. Kini aku beralih ke meja belajarnya di dekat jendela, berjaga siapa tau dia membuang benda pintar persegi itu keluar kamarnya. Aku tau dia terkadang gila, tapi dia tidak segila itu bukan?.
Dari tadi aku terus mendengar hembusan nafas gusarnya di belakang ku, bahkan dia tidak ikut mencari. Hanya terus menggerutu dan memejamkan matanya di kasur. Dasar abang sialan, dia mencari kesempatan saat seperti ini. Hah~
"INI PASTI KERJAAN NYA URI HOBBII!!!"
"Ne eomma" Aku berlari kearah dapur menemui ibu ku yang sedang memasak untuk makan malam. Sementara Hoseok oppa sudah menggulung tubuhnya dengan selimut. Sungguh abang yang kurang ajar. Mungkin dia sudah lelah mencari, atau sangat malas.
"Lihat (y/n) aku hampir mengoven ponsel kalian berdua. Anak bodoh itu meletakkan ponsel ini di oven. Ataga!!" Aku hanya tertawa tidak percaya. Untuk apa dia menyimpannya disana, ponsel ku juga. Bodoh.
"Oppa, ini ponsel mu. Kenapa ada di oven bersamaan dengan ponselku"
"AIGOOO!!! MAJJAA.... Aku menaruhnya disana. Setelah mengecek isi chat mu" Hoseok segera bangkit dan memelukku. Menarik ku ikut berbaring di kasur nya. Dasar stalker.
"Kekeke.. Oppa sepertinya sudah tua, cepatlah mencari pasangan" Aku tertawa tepat di depan wajahnya. Hoseok oppa sangat tidak suka di katakan Tua, terlebih oleh ku. Karena umur kami hanya berbeda 2 tahun.
"Yaa!! Kalo Oppa mu yang tampan ini mencari pasangan. Adik kecil ini akan kesepian.. AAUUHH!! AKU TIDAK INGIN MELIHAT MALAIKAT KU SEDIH!!!"
Astaga Tuhan, suaranya sangat nyaring bahkan aku ada disampingnya, bukan dikamar ku. Kenapa dia sangat heboh sekali.
"Tugas ku sudah selesai Oppa. Aku ingin melanjutkan membaca novel--"
"ANNIIYEEOO!! SIAPA YANG BILANG!!"
"Apa lagi Oppa, aku adukan unnie nanti, Oppa mengganggu ku terus"
"Ambil novel mu, dan bacalah disini. Aku butuh dongeng sebelum tidur" Hoseok Oppa merengek manja di depan ku. Ah~ kenapa pria ini sangat imut tuhan. Matanya membulat, bibir yang dimajukan, kedua alisnya menyatu. CUTEEPIEE!!
"Ne.. Oppa" Aku bangkit dengan sumringah, tidak kalah sumringah dengan Hoseok oppa yang menendang nendang selimut tebal nya dan melakukan roll deep di kasurnya. Kemudian berdiri berjingkrak diatasnya sambil bersenandung dan tertawa.
Astaga tuhan. Heboh sekali.
@@@
"ASTAGA!!! KUNCI MOTOR KU!!!" pria ini kembali masuk kefalam rumah dengan terbirit2. Aku menghambuskan nafas kasar ssambil menunggunya di garasi rumah.
"Y/N!!! AKU TIDAK BISAAA---- AHHKKKK!!!!"
"Haish!! Oppa. Bisa tidak sekali saja tidak menghilangkan barang-barang mu" aku betjalan dengan memutakan kedua bola mata ku malas.
"AHHH!! KAJJAA!! AKU MENEMUKANNYA.. HEUHEUHEU" Hoseok langsung menarik ku dan memasangkan helm di kepala ku.
Dipacunya motor besarnya dengan cepat namun tidak tetlalu cepat. Aku mengeratkan pelukanku pada pinggang rampingnya, dapat kurasakan abs lembutnya yang selalu dia bangga banggakan. Aku lebih suka melihat belly nya, kekeke. Imut.
"Hari ini pulang jam berapa urii cutieepie??"
"Seperti biasa oppa. Terakhir dosen Hong mengajar, itu akan sangat singkat, mungkin jam 1 aku selesai" dia mengacak rambut ku lembut dan merapikan poni ku kembali sambil menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi. Sungguh silau untuk pagi ini tuhan.
Hoseok membawaku kedalam pelukan hangatnya. Aku ikut membalas pelukannya. Pria ini sibuk menghirup aroma sampo di rambut ku kemuadian berkata, "jangan cepat-cepat besar, ne. Akan kupenggal kepala pacar mu nanti"
"Apasih oppa. Aku baru semester awal, banyak tugas menumpuk. Bagaimana bisa menemukan pacar" aku menatapnya bingung dan memajukan bibir ku sementara pria ini hanya terkikik geli.
Hoseok nampak diam terpaku menatap seseorang. Aku ikut berbalik mengikuti arah pandang abang ku tersayang ini. Ah-- wanita itu. Hoseok sudah lama memendam perasaan kepadanya.
"Hah~ pasti karena pria itu. Dia selalu bersedih karenanya" Hoseok menghembuskan nafasnya gusar.
"Hibur lah Oppa"
"Tanpa kamu suruh juga, aku akan menghiburnya. Aku pergi dulu" Hoseok berlari kearah wanita yang berjalan lesu memasuki kelas pagi nya.
Aku menatap keduanya. Hoseok dengan penuh semangat memaikan rambut wanita itu. Dia adalah teman sekelas abang ku. Hoseok selalu menceritakan wanita itu. Terkadang hati ku sedih melihat Hoseok Oppa yang selalu menghiburnya saat pacar wanita itu mengecewakannya. Kenapa bukan aku? Kenapa harus wanita itu? Kenapa aku menjadi adiknya?
Aku berjalan lesu ke kelas ku. Matahari ku pergi. Pagi ini terasa mendung untuk ku. Satu satu nya bintang terang yang kusimpan untuk ku dari dulu, dari aku membuka mata di dunia fanna ini, akhirnya menemukan sang bulan. Aku bagaikan bumi, aku membutuhkan matahari, namun matahari membutuhkan sang bulan untuk menerangi bumi dikala malam.
Karena ada kalanya matahari akan meredup digantikan oleh cahaya bulan. Apa aku egois hanya menginginkan matahari?
"Aku mencintai mu Oppa"
END
Oct 21, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE
FanfictionJust random imagine for all EXO-L and ARMY (maybe) Sebenarnya hanya plot dikepala ku yang belum sempat tertuang jadi draft ff. So, i made some imagine here f'yall. #959 in Fanfiction #692 in Romance