Do Kyungsoo (EXO) x You
Udara panas bulan Agustus begitu menyengat. Tak sedikit siswa lebih memilih bernaung dari pada sekedar bermain basket dilapangan sepulang sekolah. Seperti saat ini.
Namun ada beberapa siswa gila olahraga di lapangan sana yang sibuk tertawa dengan lelucon andalan mereka. Ya, mereka dengan keringat nya bermain basket dilapangan yang luas itu. Terlihat asik, namun sangat panas.
Aku? Ya, aku memilih diam menunggu bus menuju gang rumah ku. Tidak biasanya bus terlambat 15 menit. Mungkin aku akan bertanya pada supir Kim nanti.
"Kyungsoo-ya"
"A... aah.. ya? (Y/n)?"
"Kau tidak bermain basket dengan Baekhyun, Chanyeol, Yixing, dan entah lah siapa saja disana. Aku tidak bisa melihat jelas, hanya mendengar suara gelak tawa Park Smileyeol, dan Burn Baekhyun"
"Ah.. ti... tid.. tidak (Y/n)---"
"Sangat panas huh???"
Aku mengangguk dan tersenyum canggung dihadapannya. Mata ku tertuju pada kancing bajunya yang terbuka. Tidak biasanya. Aku bergeser pelan, mendekat kearahnya dan menutup kancing teratas seragam nya. Kemudian tersenyum kearahnya.
"A... aah.. gu.. Gumawoo. Sangat gerah, bahkan aku tidak sadar membukanya, maaf"
Aku melemparkan senyuman ku kearahnya dan mengangguk pelan.
Hembusan angin lembut menerpa kami berdua. Aku mendengar wanita itu mengbuskan nafas lega. Rambut hitam pendek dan poni tipisnya tertiup angin, melambai lambai bersamaan dengan angin yang datang. Senyuman nya mengembang disana, walau mata nya terpejam. Aku tau dia menikmati angin yang datang menerpa tubuhnya, hanya sekedar menghilangkan rasa gerah yang dari tadi di keluhkan olehnya.
Kami berdua terdiam sangat lama. Aku bukan lah tipikal orang yang akan banyak bicara walau itu adalah orang yang cukup dekat dengan ku. Begitu juga wanita disamping ku ini. Dia memilih untuk duduk dan meng ayun ayunkan kakinya. Sesekali bersenandung lembut mendengar lagu dari boyband kesukaanya. Headset kecil itu tidak pernah lepas dari kantung seragam nya, dan dia bisa mendengarkan lagu kesukaanya setiap saat.
"Kyungsoo-ya..."
Aku memalingkan wajah kearahnya. Dengan mata berbinar aku menatapnya. Mungkin baginya aku melihatnya sangat sinis, entahlah banyak yang mengatakan mata ku cukup menyeramkan. Mungkin benar perkataan Baekhyun, bagian putih dari bola mata ku terlalu banyak. Tapi ini pemberian tuhan, aku bisa apa.
"Aku putus dari Luhan.. huuuh" Dia menghebuskan nafasnya lemah.
"Dari awal kamu sudah tau (Y/n), jika dia playboy, tapi kamu tetap memaksakan kehendak mu"
Skak. Kenapa mulut ku sepedas ini, bahkan bukan itu maksut ku. Aku menatapnya nyaris mengeluarkan mata ku.
"Ya... yaaa!!! Kenapa kamu malah memarahi ku, dan berhenti memelototi aku. Mata mu bisa keluar jika seperti itu. Ya!!!"
Aku hanya prihatin kepadamu (Y/n). Kamu selalu menepatkan hati mu pada orang yang tidak benar.
Hanya saja aku tidak bisa mengungkapkannya. Bahakan berkata dengan benar saja, lidah ku masih menghianati ku.
"Aku tid---"
Suara berdecit dari kendali rem dan gesekan aspal menghentikan pembicaraan ku. Aku lekas menarik tangan wanita yang menunduk lemah ini. Menariknya perlahan dan membawanya duduk disampingku sebelum bus benar benar menarik pedal rem nya dan berjalan meninggalkan kami berdua. Dia selalu mengulur ulur waktu pulang kerumah nya sendiri.
"Padahal dia tampan"
"Tampan tidak membuktikan dia baik. Banyak perempuan tertipu oleh wajahnya. Termasuk kamu, dengan bodohnya menyukainya"
"Huuuhh" tepukan lembut mendarat dibibir ku. Kutatap wajahnya tidak suka.
Tidak, bukan seperti itu. Aku suka, bukan.. aku hanya saja. Ugh, sudah lah.
"Aku tidak menyukainya, hanya mencoba pesona ku kepadanya bodoh."
"Pandai sekali berkelit"
"Aku sedang patah hati bodoh. Kenapa kamu tidak bisa menghibur ku sih. Teman macam apa kamu ini"
"Sejak kapan kita menjadi teman?"
BODOH KAU Kyungsoooo.
Aku bahkan sudah mengagumi wanita ini sejak awal musim panas lalu. Bagaimana dia menyembukan dirinya dari patah hatinya, tekanan dari keluarganya, bagaimana cara dia menolak dunia, bagaimana dia menghadapi semua orang. Semua hal yang aku tidak bisa, dia bisa lakukan.
"Huuhhh... aku tau kamu tidak menyukai ku, tapi jangan seperti itu bodohh. Hati ku semakin sakit."
Aku menahan tangannya sebelum Headset itu menutup telinganya. Beginilah caranya menolak dunia, dia hanya diam dan mendengakan musik untuk memperbaiki fikirannya yang kacau.
"Maaf (Y/n). Aku tidak bermasut berkata seperti itu. Aku hanya mencoba mengatakan bahwa kamu tidak harus mendengarkan opini semua orang untuk menjadi baik. Kamu sudah baik seperti ini (Y/n) pasti akan ada orang yang mengerti dirimu yang seperti ini."
Aku merasaka sesuatu yang memberatkan bahu kanan ku. Mata ku membulat, walau sebenarnya aku memang seperti itu bentuk mata ku.
Wanita ini menghembuskan nafasnya kasar. Sebuah benda kecil untuk mendengarkan musik itu menempel di telinga ku. Dia membagi lagu nya dengan ku. Alunan lembut piano dan suara penyanyinya begitu seirama. Liriknya. Memang dipenuhi dengan bahasa asing, namun aku cukup mengerti makna lagu ini.
Mata ku terpejam mengikuti gerak tubuh wanita disebelahku ini. Sesekali aku mendengar dia bersenandung indah alunan musik yang kami dengarkan. Bagaikan sebuah irama di telinga ku
Lambat jalan bus karena waktu sudah menunjukkan pukul enam sore membuat ku semakin terhanyut dalam alunan musik ini. Ditambah wanita ini melingkarkan tangannya di lengan ku. Aku tidak mengerti maksutnya, tapi aku menikmatinya.
Kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku temui, memiliki hati yang baik, dan kau ramah. Namun dunia tidak bisa melihatnya. Dan aku bertindak seperti yang lain nya.
Aku tidak bisa mengungkapkannya.
Aku tidak bisa menyuarakannya.
Aku tidak sanggup mengatakanAku menyukai mu.
END
Apr 8, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE
FanfictionJust random imagine for all EXO-L and ARMY (maybe) Sebenarnya hanya plot dikepala ku yang belum sempat tertuang jadi draft ff. So, i made some imagine here f'yall. #959 in Fanfiction #692 in Romance