"Ada apa sih ramai-ramai?" tanya Dara yang baru saja menuruni tangga bersama Aluna sahabat sekaligus teman sebangkunya, setelah selesai pelajaran hari ini.
Lapangan basket kini dipenuhi oleh siswa-siswi SMA Angkasa yang baru keluar dari kelasnya. Mereka penasaran dengan apa yang sedang terjadi.
Karena ikut kepo dengan yang terjadi, Aluna pun menarik tangan Dara menerobos kerumunan tersebut. Sesampainya di barisan paling depan, Aluna memekik tertahan melihat kejadian di hadapannya.
"Lepas!" sentak seorang cowok berbola mata cokelat yang tangannya tengah digenggam seorang gadis berambut pirang.
"Kenapa kamu putusin aku sepihak kayak gini?" tanya gadis itu dengan tatapan terluka.
Samudra memang memasang wajah datarnya, namun rahangnya yang keras menandakan bahwa ia sangat marah saat ini. Ia menatap tajam gadis yang berada di hadapannya.
"Masih tanya kenapa? Jelas-jelas lo khianatin gue!" Samudra menyentakkan tangannya membuat genggaman gadis itu terlepas.
"Aku gak berkhianat Sam! Please, percaya sama aku. Aku gak mau putus dari kamu!" Gadis berambut pirang itu mulai terisak.
Banyak yang menatap kasihan pada gadis itu. Namun, sesaat setelahnya, tatapan mereka berubah menjadi tatapan ngeri saat Samudra tersenyum sinis.
"Bullshit. Jangan ganggu gue lagi!" Tatapan Samudra semakin tajam pada gadis itu.
Bella menggeleng, namun sesaat setelahnya ia tersenyum sinis. "Kenapa? Lo udah punya yang baru?"
Ucapan Bella yang terdengar jelas membuat rahang Samudra kembali mengeras. Emosi yang tadinya sempat mereda kembali naik. Merasa diremehkan, Samudra memalingkan kepalanya ke kanan. Dan tatapan matanya kini jatuh pada manik hitam perempuan berambut sebahu. Pikiran jahat terlintas di otaknya.
"Iya, ini cewek baru gue. Puas lo?" Samudra menggandeng tangan Dara yang tampak terkejut. Aluna dan Bella refleks membulatkan mata.
"Jangan ganggu gue lagi." Samudra menarik paksa tangan Dara menuju parkiran.
Bella memandang tak percaya kepergian Samudra. Aluna terdiam menatap mereka dari posisinya. Namun sesaat setelahnya ia mengejar Dara yang ditarik paksa oleh Samudra.
_____
"Sam! Lepas!" Samudra pun melepaskan genggamannya dengan Dara. Aluna menghentikan langkahnya beberapa meter di belakang mereka.
"Apa-apaan sih lo?! Kalo dia mikir gue beneran cewek lo gimana?!" Dara memandang kesal cowok bermata cokelat di hadapannya. Samudra memasang wajah datar seolah-olah tidak terjadi apa-apa barusan.
"Biarin." Samudra berbalik melangkah pergi meninggalkan Dara yang kini melongo mendengar jawabannya.
Dara yang masih terkejut lantas menghentakkan kakinya, "Dasar cowok gak jelas!" teriak Dara.
Aluna mendekat pada Dara. Ia mengusap lengan sahabatnya yang tengah kesal itu, "Sabar Ra, namanya juga Samudra."
"Dia gak mikir, apa yang bakalan terjadi setelah ini?!" Dara menatap nyalang ninja merah yang melintas menuju gerbang di hadapannya.
"Udah gak usah dipikirin, mending kita pulang. Lo tenang aja, ada gue di sini." Aluna tersenyum menenangkan sahabatnya itu.
Dara menganggukkan kepalanya, kemudian melangkah menuju gerbang untuk menaiki kendaraan umum yang biasa berhenti di halte depan sekolah bersama Aluna.
-Sandra-
Hai, ini cerita lama yang sempat di-unpublish, lalu aku publish lagi setelah sekian lama. Hampir 3 tahun cerita ini aku buat (dari 2018 wkwk), dengan berbagai macam drama di balik pembuatannya. Semoga suka yaa!! Jangan lupa tekan vote okay! Doain cerita ini rampung secepatnya :)
-Naa
24 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandra
Teen FictionBerawal dari skenario yang tak sengaja diciptakan oleh Samudra, membuat Sandara harus terlibat dalam sebuah permainan yang kini mengubah hidupnya. Bukan hanya terlibat, ia pun harus mengalami banyak kejutan tak terduga. Takdir dan semesta yang selal...