"Dengan cara apa pun, aku akan mempertahankannya di sisiku. Apa pun." Karel mengakhiri ceritanya.
Selama beberapa saat Arlan tak bereaksi, masih tampak takjub. Ia lalu mengalihkan tatapan pada Erika dan perlahan, senyum mengembang di bibirnya. "Dan kau? Apa yang dia lakukan hingga akhirnya kau menerimanya?" tuntutnya.
Erika berdehem seraya menunduk, menatap piringnya yang sudah kosong. "Dia menolongku," ucapnya tanpa menatap Arlan. "Sepulang kerja, dia menolongku saat aku nyaris dirampok."
Arlan mengerutkan kening cemas. "Bagaimana bisa kau dirampok? Di mana? Apa kau baik-baik saja?"
Erika menghela napas. "Tentu saja aku baik-baik saja, dan itu berkat Karel. Malam itu aku hanya ingin jalan-jalan, lalu beberapa orang datang dan menodongku. Aku bisa sedikit beladiri, tapi melawan tiga orang pria bertubuh besar seperti mereka, aku mungkin tidak akan selamat. Untungnya, Karel ada di sana, dan dia menolongku. Dia mengantarku pulang. Lalu, dia juga datang ke kantorku, mengantar dan menjemputku setiap hari, bahkan menungguiku semalaman ketika aku tertidur di mobilnya. Dia juga berusaha menyesuaikan diri dengan apa yang kusuka dan tidak, jadi aku ..." Erika mengedikkan bahu.
"Jatuh cinta padanya?" kejar Arlan.
Erika mendesah berat ketika menatap Arlan. "Apa terdengar klise? Maksudku ... yah, kau tahu, aku bukan wanita yang akan peduli pada pria semudah itu. Bahkan meskipun seorang pria melompat di depan mobil untukku, aku tidak ..."
"Cinta pada pandangan pertama," potong Arlan. Erika mengangkat alis. "Sejak awal, kau mungkin juga sudah menyukai Karel. Jadi, begitu dia menolongmu dan terus-menerus berada di sampingmu, kau tidak bisa mengendalikan perasaanmu, dan ... beginilah akhirnya."
Erika tersenyum. "Mungkin," gumamnya, meskipun dalam hati, ia sepenuhnya mengingkari. Erika tidak percaya omong kosong seperti cinta. Dan cinta pada pandangan pertama, adalah omong kosong terbesar tentang cinta.
"Sepertinya kalian berdua memang sudah ditakdirkan bersama. Cinta pada pandangan pertama dan ... yah, aku harus berterima kasih pada Karel karena telah dan akan menjagamu. Kau tahu, Erika? Dulu, aku juga jatuh cinta pada Tiara pada pandangan pertama. Saat pertama aku melihatnya, aku langsung tahu aku mencintainya, dan aku akan melakukan apa pun untuk mendapatkan hatinya. Jadi, aku mengerti apa yang dirasakan Karel.
"Beberapa orang mengatakan bahwa cinta pada pandangan pertama itu tidak ada. Atau bahwa cinta pada pandangan pertama itu adalah perasaan yang dangkal dan semu. Bahwa perasaan itu tidak lebih dari kekaguman pada penampilan dan sebagainya. Tapi mereka tidak tahu, saat kita jatuh cinta pada seseorang di saat pertama kita melihatnya, saat itu kita sudah menerimanya, baik dan buruknya, bahkan sebelum kita mengetahuinya.
"Ini memang sedikit terdengar gila, tapi ... mencintai seseorang tanpa syarat, mungkin adalah nama lain dari cinta pada pandangan pertama. Karena saat kita mencintai seseorang di saat pertama kita melihatnya, kita tidak memilih, kita tidak berpikir, kita tidak menilai. Kita hanya ... jatuh cinta. Tak peduli bagaimanapun akhirnya, saat itu yang kita inginkan hanya mencintai orang itu dan menjaganya di samping kita," urai Arlan sungguh-sungguh.
Arlan lalu menatap Karel dan berkata, "Kau juga berpikir seperti itu, kan?"
Karel tak menjawab selama beberapa saat, tapi kemudian ia menoleh dan menatap Erika. Sekarang Erika bisa melihat keterkejutan di mata pria itu.
"Ya," Karel berbicara. "Semua yang kau katakan itu benar. Itulah tepatnya yang kurasakan. Dan selama dua minggu terakhir, kupikir aku sudah gila. Tapi ... sepertinya itu masuk akal." Karel menatap tepat ke mata Erika, dan perlahan bibirnya mengukir senyum.
"Aku benar-benar jatuh cinta padanya, sejak pertama kali aku melihatnya. Aku jatuh cinta padanya, bahkan meskipun saat itu dia duduk di atas pohon, dengan bibir belepotan cokelat, dan juga sikap yang mengerikan. Rasanya saat itu aku tidak peduli bagaimana penampilannya, atau bagaimana sikapnya. Aku hanya merasa ... aku senang melihatnya, aku merasa nyaman di sisinya, dan aku takut aku tak bisa melihatnya lagi. Dan ... aku begitu marah, juga terluka, ketika aku tahu, saat itu dia tidak membalas perasaanku.
YOU ARE READING
See You in Your Wedding Dress
RomanceKau tidak percaya pada cinta pandangan pertama? Tapi kau adalah bukti bahwa teori itu nyata *** Ketika mengetahui bahwa sepupu tersayangnya menikah dengan wanita yang pernah menghancurkan Erika di masa lalu, Erika tak bisa tinggal diam. Ia berusaha...