Missing You
Ketika kau tidak berada di sisiku
Rasanya seolah seluruh dunia tak berarti apa-apa
"Sudah beberapa hari berlalu, tapi skandal di tangga darurat itu masih saja ramai hingga hari ini," keluh Erika begitu ia masuk ke mobil Karel. "Dan semakin hari semakin parah."
Karel tersenyum mendengarnya. "Apa yang mereka katakan kali ini?" tanyanya penasaran seraya melajukan mobil meninggalkan pelataran parkir kantor Erika.
"Mereka bilang kita berciuman." Erika memutar mata. "Kurasa sebentar lagi mereka akan menyebarkan kabar kita akan bertunangan," tambahnya.
Karel tergelak, membuat Erika meliriknya kesal. "Pertama, mereka bilang kita berbicara, lalu mereka bilang kita berpelukan, lalu mereka pikir kita berciuman, dan berikutnya ..."
"Hentikan itu," desis Erika tajam.
Karel tampak menahan senyum. "Bagaimana meeting-mu dengan Om Jun tadi?"
Kekesalan Erika seketika berakhir. "Semuanya lancar. Terlalu lancar, malah," katanya. "Meskipun aku masih merasa dia melakukan ini karena dia pikir aku adalah kekasihmu." Erika kembali merengut.
Karel melirik Erika. "Tentu saja tidak. Dia tahu cara kerjamu dengan baik. Bahkan, sebelum kita bertemu, dia sempat memamerkan kinerjamu yang mengagumkan padaku."
Erika mengerutkan kening. "Benarkah?"
Karel mengangguk. "Aku pernah beberapa kali makan malam bersama Om Bara dan Om Jun. Lalu, Om Jun menyinggung tentang Direktur yang memegang kantor pusat FL. Dia juga mengaku terkejut karena perusahaan sebesar FL kelak akan dipimpin oleh wanita. Tapi dia bilang, kinerjamu luar biasa. Dia bilang, kau berhasil menyingkirkan kandidat-kandidat lainnya dan mendapatkan posisimu ini. Kau bahkan mungkin akan mengalahkan sahabatku, yang adalah sepupumu, dalam perebutan kursi Presdir berikutnya. Dan, dia juga bilang kau sangat cantik."
"Dia ... mengatakan itu? Padamu?" Erika menatap Karel ragu.
Karel tersenyum geli. "Sebenarnya, dia sedang berusaha menjodohkanku denganmu waktu itu. Itu karena permintaan dari Om Bara. Kau juga tahu aku memulai karirku dari bawah dan ada banyak hal yang belum kupelajari. Aku tidak punya waktu untuk berhubungan serius dengan para wanita. Jadi ... Om Bara sedikit khawatir dan ... yah, mereka pikir aku akan tertarik pada Direktur FL yang kekuatannya sudah dikenal di dunia bisnis."
Erika mengangguk-angguk mengerti. "Pantas saja Pak Jun berekasi seperti itu ketika Arga mengatakan tentang hubungan kita padanya. Dia pasti merasa baru saja mendapatkan jackpot."
Karel tergelak. "Dia mungkin tidak tahu bahwa aku dan Arlan berencana mengalahkanmu."
Erika mendesis. "Bahkan meskipun kau dan Arlan bekerja sama, itu sudah terlambat. Aku sudah akan terbang ke Beijing besok lusa dan setelahnya aku akan langsung pergi ke Seoul. Selama aku mendapatkan dua negara itu, posisi Presdir masih aman untukku," pamernya.
Karel tersenyum. "Berapa lama kau akan berada di sana?"
"Um ... seminggu di Beijing, dan seminggu di Seoul, sepertinya," jawab Erika.
"Itu berarti ... dua minggu aku tidak akan melihatmu?" Karel terdengar kecewa, membuat Erika menatap pria itu bingung.
"Apa ini? Kupikir kau akan senang karena aku akan menyingkir dari hidupmu dan berhenti merecokimu." Erika mendengus geli.
YOU ARE READING
See You in Your Wedding Dress
RomanceKau tidak percaya pada cinta pandangan pertama? Tapi kau adalah bukti bahwa teori itu nyata *** Ketika mengetahui bahwa sepupu tersayangnya menikah dengan wanita yang pernah menghancurkan Erika di masa lalu, Erika tak bisa tinggal diam. Ia berusaha...