[Highest : #117 in Fanfiction 17/10/17]
"CHANSOO Fanfiction Contest Indonesia 2017"
Kategori: SENIOR
Rule:
- Pembaca silakan meninggalkan VOTE pada masing-masing FF yang pembaca rasa layak menang.
- VOTE pembaca mempengaruhi 20% penilaian penjurian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
"maaf dokter tapi kita kehabisan stok darah B..."
Pagi ini terjadi kecelakan mobil yang mengakibatkan seorang wanita harus kehilangan banyak darah dan mengalami infeksi yang cukup parah,dan tugas seorang dokter adalah menyelamatkan nyawa pasien itu bagaimana pun caranya,sekalipun itu harus mengorbankan anaknya...yah setidaknya itu yang ada di fikiran ayah ku.
"tidak ada kata 'kehabisan stok 'di rumah sakit ku..suruh keluarga pasien untuk menunggu 10 menit lagi"
"baik dokter" setelah itu pintu ditutup rapat
Lalu dengan cekatan sang dokter mengeluarkan handphone canggihnya dan menekan tombol satu pada layarnya dan melakukan sebuah panggilan...butuh waktu 5 detik sampai orang disebrang sana mengangkat panggilannya.
"halo..."
"...."
"apa kyungsoo ada di rumah"
"...."
"rumah sakit kehabisan stok darah B. lagi"
"...."
"ya,segerah antar dia ke tempat ku..."
"...."
"baiklah..."
Setelah itu panggilan terputus"
***
Paginya-
"kyungsoo hyung ayo cepat lah..." sehun tampak terburu-buru memasuki mobilnya sembari melempar tas punggungnya ke jok belakang yang kosong dan dengan sedikit gerutuan kesal karna aku tampak malas-malasan untuk berangkat kesekolah,entah mengapa pagi ini rasanya semua menjadi sedikit berputar,
"kyungsoo minggir!"
Bruk!
Dan keadaan bertambah buruk dengan luhan hyung yang berlari menabrak punggungku cukup keras,oh sungguh aku benci hari senin!
"sshhhh...hyung kau jahat" aku meringis sambil memegangi bahuku yang tampak berdenyut
"kau saja yang lambat kyung,sudah tau ini hari senin...aku bisa terlambat kekampus dan kau juga sehun harus segera kesekolah...oke maaf hyung berangkat dulu"
Aku hanya bisa memandang melas pada mobil luhan hyung yang sudah melaju dengan halusnya,lelu berhenti sebentar untuk membiarkan paman kim membukakan gerbang,dan membunyikan klaksonnya untuk meyapa seseorang yang sedang memanaskan motornya di sebrang rumah kami.
