ENAM

312 16 0
                                    

Saat Chelsea dan teman-temannya masuk kelas dan saat itu pas bel masuk berbunyi. Chelsea dan teman-temannya langsung duduk ditempatnya masing-masing.

Sekarang pelajarannya Bu Sari sekaligus wali kelas Chelsea. Bu Sari menurut Chelsea orangnya ramah banyak disukai siswa-siswi dan murah senyum.

"Siang anak-anak." Sapa Bu Sari.

"SIANG BU!!." Jawab satu kelas

"Keluarkan buku kalian." Suruh Bu Sari

Saat pelajaran Chelsea selalu memperhatikan pelajaran sampai selesai. Chelsea bisa dibilang anak teladan SMA RAJAWALI. Karena dia selalu juara kelas dan selalu ikut olimpiade.

"Segini dulu aja ya, jangan lupa dibaca ulang dirumah." Kata Bu sari.

"TERIMAKASIH BU SARI!!." Jawab satu kelas.

Tiba-tiba speaker kelas berbunyi. Setiap kelas selalu diberi speaker. Jika ada pengumuman guru-guru bisa mengasih tau lewat speaker.

"Perhatian! panggilan kepada ketua osis dan anggotanya harap datang ke ruang osis sekarang juga." Suara perempuan lewat speaker.

"Yesss motong pelajaran." ucap Kevin. Kevin adalah anggota osis.

"Kevin, gue bareng lo ke ruang osis." kata Chelsea.

"Kesana sendiri napa, gue mau ke toilet bentar." jawab Kevin

"Sialan ah, yaudah gue duluan." Ucap Chelsea sedikit kesal.

"Yah Sisi ninggalin Beo." ucap Rio yang tiba-tiba.

"Lebay lo." Ucap Chelsea.

"Dih bodoamat." Jawab Rio

"Yaudah ah gue mau pergi dulu." Chelsea yang langsung pergi keluar kelas dan meninggalkan Rio. Rio yang hanya melihat dan senyum kepada Chelsea.

"Eh Rio gue duduk ama lo aja ya." Ucap marvel yang langsung duduk dikursi Rio dan Rio duduk dikursi Chelsea.

"Iya sralo aja vel." Jawab Rio

Saat pelajaran, Rio dan Marvel memperhatikan pelajaran dengan tertib. Saat guru keluar, Chelsea dan Kevin berdiri didepan kelas, seperti akan memberitahu pengumuman penting.

"Perhatian semua!!." Teriak Chelsea dan tatapan tajam Chelsea membuat satu kelas diam.

"Cie pada diem semua." Oceh kevin

"Diem lo tiang." semprot Chelsea. Chelsea memanggil dia tiang karena dia paling tinggi diantara yang lain.

"Iya-iya mangap eh maap."

"Sekali lagi lo bercanda gue keluarin lo dari osis." Bisik Chelsea. Tatapan tajam menghampiri mata Kevin.

"Jadi gini, minggu depan akan diadakan acara Dimas-Diajeng, jadi satu kelas mewakili 1 laki-laki dan 1 perempuan. Saya dan Kevin berhak ikut acara ini, jadi kita voting saja siapa yang akan jadi pasangannya." Chelsea yang memberitahu secara rinci.

"Dimas-Diajeng apaan Chel?." Tanya orang dari pojok

"Jadi, Dimas-Diajeng itu seperti Fashion Show hanya saja ini berpasangan." Jawab Chelsea

"Ooh gitu."

"Kita voting aja sekarang siapa yang akan mewakili kelas kita, kita pilih yang laki-laki dulu." Suruh Chelsea

"Rio aja Chel!!."

"Iya Rio aja."

"Rio atau enggak Johan!!." Teriak Marvel

"Enak aja gue lo aja kalau mau, nggak minat gue." semprot Johan.

"Jadi yakin Rio?." Tanya Chelsea memastikan

"Iya udah Rio aja."

"Rio kamu bersedia?." Tanya Chelsea

"Iyadah iya." Jawab Rio pasrah

"Sekarang kita pilih ceweknya." Suruh Chelsea

"Eh Zita, Husna kita pilih Chelsea aja gimana?." Bisik Faiza

"Iya tuh iya, yodah nanti kita teriak bareng, oke?." ucap Zita

"OKE!!." jawab Faiza dan Husna bareng

"CHELSEA!!." Teriak Faiza, Zita dan Husna

"Eh sialan apa-apaan, jangan gue dong, gue nggak kebiasaan jalan pake sepatu hak tinggi." Jawab Chelsea

"Ya harus bisa dong, apa si yang nggak bisa ketua osis." Ucap Faiza

"Ya nggak gini juga, gue nggak terbiasa rempong-rempong kaya gitu, jijik bat gue." Jawab Chelsea makin kesal.

"Lo harus sportif dong Chel, terima aja napa? Kan masih ada waktu buat latian seminggu ini." Ucap Kevin. Chelsea kehabisan kata-kata. Chelsea hanya diam. Kevin benar dia bisa berlatih seminggu ini, tapi Chelsea nggak yakin dia bakal bisa.

"Yaudah lah gue usahain." Jawab Chelsea pasrah

"CIE CIEEE KETOS SAMA MURID BARU NIH!!." Teriak Zita

"Sialan lo Zit." Wajah Chelsea memerah karena dia menahan amarahnya.

"Yaudah berarti ini Fix gue sama Rio kan? Ada yang nggak setuju?." Chelsea memastikan.

Dari kejauhan Chelsea tidak melihat ekspresi Johan, Johan sangat tidak setuju kalau Rio berpasangan bersama Chelsea. Johan ingin mengangkat tangannya namun seperti ditahan.

"Udah Fix banget malah, kalau nggak kalian beneran jadi pasangan HAHAHA." Teriak Zita lagi

"Bener-bener sialan lo Zit, gue pasangin lo ama mantan lo baru tau rasa!." Batin Chelsea. Chelsea hanya mengelus dadanya tanda agar dia lebih bersabar.

"Atau nggak ganti aja gimana pasangannya? Gimana kalau Zita sama Marvel? Setuju nggak?." Balas Chelsea

"Wah ni anak, NGGAK GUE NGGAK SETUJU GUE NGGAK MAU SAMA MARVEL!!!." Teriak Zita, muka Zita memerah karena sangat marah.

"Apalagi gue ogah bat ama tu anak." Ucap Marvel tidak kalah dengan Zita.

Dia tidak mau dipasangkan oleh mantannya itu, walaupun Dia sekarang statusnya sahabat tapi Zita tidak mau jika dipasangkan oleh Marvel.

"Mampus lo." Batin Chelsea

"Yaudah Chel fix lo ama Rio aja." Ucap kevin

"Yaudah oke." Jawab Chelsea

"Yaudah sekian, doain kita ya moga menang Amin." Ucap Chelsea yang langsung meninggalkan kelas diikuti oleh Kevin. Mereka berdua jalan menuju Ruang Osis buat memberikan selembar kertas berisi nama pasangan.

Didalam kelas Rio membayangkan dia akan jadi Dimas sedangkan Chelsea jadi Diajeng. Rio akan berpegangan tangan seperti layaknya orang pacaran, ber- fashion show didepan banyak orang. Rio sangat senang hari ini malahan bener-bener seneng karena kejadian barusan dan kejadian tadi pagi. "Nggak bisa bayangin gue kalau gue jadian sama Chelsea." Batin Rio dengan senyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundak Rio dengan keras

"Woi lo dipanggil dari tadi malah bengong, senyum-senyum sendiri lagi? Lo sakit?" Ucap Marvel sambil menaruhkan telapak tangannya di dahi Rio. Rio hanya diam melihat tingkah Marvel.

"Enggak panas tuh kok lo jadi kayak gini?." Tanya Marvel kebingungan

"Ha? Engga kenapa-kenapa kok." Jawab Rio

"Jangan-jangan lo mikir yang enggak-enggak ya pas fashion show yakan? Jujur."

"Palalo dah ah sana minggir ganggu aja." Rio yang mengusir Marvel agar pergi dari hadapannya. Marvel keluar kelas. Entah Marvel pergi kemana, Rio tidak peduli, yang penting Marvel tidak mengganggu Rio.

KALAU ADA TYPO MAAPKAN:V

VOMENTNYA JAN LUPA KAKAK:)

Si Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang