SEMBILAN

309 9 0
                                    

Chelsea menghiaraukan perkataan Rio, dia langsung balik kekelas.

Chelsea berjalan kekelasnya dengan muka cemberut. Saat sesampainya dikelas Chelsea langsung duduk dan langsung menaruh kepalanya diatas tangannya yg dilipat diatas meja.

"Eh Chelsea lo kenapa?." tanya Zita yang langsung duduk disamping Chelsea.

Chelsea hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ni anak kenapa si, tumben amat." Oceh Zita.

Zita sekilas melihat luka memar dipelipis Chelsea.

"Chel pelipis lo kenapa?."

"Nggak papa."

"Bohong lo."

"Serius elah ngapain gue bohong."

Zita yang menanggapi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Huss...sini!."teriak Zita memanggil Husna yang sedang ngobrol dengan cewek lain.

Husna langsung mendatangi Zita dam Chelsea.

"Apaan Zit?." Tanya Husna.

"Ini sahabat lo, tumben amat ni anak begini."

"Dia juga sahabat lo kali Zit."

"Iya juga si, ya intinya dia knp?."

"Mana gue tau, gue aja dari tadi disana."

"Ih."

"Heh curut brisik tau nggak si!." Teriak Chelsea yang langsung mengangkat kepalanya.

"Biarin wle." Ucap Zita.

"Lo kenapa si Chel, kalau ada masalah bilang sama kita, siapa tau kita bisa bantu lo."

"Enggak-enggak gue nggak kenapa-kenapa hehe." Chelsea yang memberi senyuman sangat lebar untuk sahabatnya itu.

"Btw Faiza mana?." Tanya Zita

"Noh lagi ngrumpi, biasa si cewe ribet ya kaya gitu." Timpal Husna

"Ngaca kali dasar pentol korek." Semprot Zita.

"Apaan si, ngikut aja lo."

"Biarin semerdeka gue lah."

"Crewet lo dasar kucing garong."

"Lo kutu kupret."

"Lo mak lampir."

"Woi bisa diem nggak si!." Teriak Chelsea memisahkan mereka berdua.

"Mending gue pergi." Ucap Chelsea.

"Yelah jangan dong, lo disini aja bentar lagi pelajaran dimulai." Ucap Zita.

"Yaudah makanya diem, kuping gue panas dengernya."

"Iya-iya sorry ." ucap mereka berdua.

Rio datang dengan baju yang keluar-keluar dan wajah yang banyak luka memar.

Rio melihat Johan sedang duduk dan memainkan hpnya dengan sekilas.

Chelsea yang hanya sekilas melihat Rio datang langsung membuang muka.

Zita langsung berdiri dari kursi Rio yang didudukinya dan husna pun langsung balik kekursinya.

"Woi sob muka lo kenapa dah? Oiya tadi kita udah nunggu lo malah lo nggak dateng-dateng yaudah kita tinggal." Ucap Marvel sambil menghampiri Rio.

"Iya nggak papa perut gue tiba-tiba mules makanya lama."

"Muka lo kenapa dah?." Sambil menunjuk luka memar itu.

Si Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang