"Kenapa sih gue harus keingetan." Batin Chelsea gusar. Chelsea mengacak rambutnya frustasi. Rio yang memandangi Chelsea pun merasa kebingungan.
"Chel, are you okay?" Tanya Rio.
"Ya." Jawab Chelsea singkat.
"Dia marah kali ya gue panggil sisi, bilangnya si engga tapi hatinya iya, cewek suka gitu emang, sebel gue." Batin Rio.
Chelsea langsung mengeluarkan HPnya dan membuka aplikasi Line.
"Sialan, pas banget buka line muncul kayak gini." Batin Chelsea gusar.
"Lupain kenangan aku sama kamu itu nggak segampang balikin telapak tangan."
Chelsea menutup kembali HP nya dan memasukan kedalam tas, saat selesai memasukan HPnya dan melihat sekilas Rio yang masih memperhatikannya tanpa berkedip, Chelsea melambaikan tangannya berkali-kali didepan muka Rio, tapi Rio tetap tidak berkedip, Chelsea pun sebal.
"Karena lo udah bikin gue berubah ini hadiahnya." batin Chelsea sambil mencubit pipi Rio dengan gemas.
Rio kaget dan tersadar dari lamunannya, Rio melihat Chelsea masih mencubit pipinya.
"Sakit bego." Ucap Rio sambil menepis tangan Chelsea.
"Lo si ngeliatin gue nggak kedip-kedip." Balas Chelsea.
"Si...siapa yang ngeliatin lo, enak aja." Ucap Rio sambil membuang pandangan kearah lain.
"Halah, orang gue liat sendiri." Balas Chelsea.
"Gue nggak ngeliatin lo, ge-er banget."
"Kalau lo nggak ngeliatin gue terus, gue nggak bakal cubit pipi lo."
"Tau ah."
"Cie ngambek."
Rio hanya diam, setelah itu guru mereka memasuki kelas dan mulai mengajar, Rio yang terus memperhatikan guru itu sedangkan Chelsea sibuk menjaili Rio.
"Ni anak aneh banget si, tadi cemberut sekarang malah jailin gue, untung sayang yaAllah." Batin Rio.
"Chel udah deh mending perhatiin tu guru."
"Iya dah iya."
××××××××××××××××××××××××××××××××"Chel kantin kuy." Ajak Zita.
"Nanti ae dah males gue." Jawab Chelsea.
"Serius nih? Rio juga kekantin loh." Tanya Zita.
"Iya, lagian gue juga males jalan ke kantin, kaki gue masih sakit" Balas Chelsea.
"Okelah, yaudah gue duluan." Ucap Zita sambil mengajak Faiza dan Husna.
Chelsea mengeluarkan buku novelnya setelah semua orang meninggalkan kelas kecuali Johan, Chelsea membaca demi lembar, saat dia mulai bosan dengan novelnya itu akhirnya ia mendatangi kursi yang ada didepan Johan dengan hati-hati.
"Eh Johan." Ucap Chelsea sambil memukul pelan meja Johan.
"Paan lo." Jawab Johan sensi.
"Slow bang sensi amat."
"Bukannya lo marah sama gue?." Tanya Johan.
"Marah? kenapa gue marah sama lo?."
"Yang ada tu, pertanyaan dijawab bukan malah nanya balik." Ketus Johan.
"Oh gue ngerti yang ini kan?." Ucap Chelsea sambil menunjuk pelipisnya, Johan pun melihat sekilas.
"Iya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Si Ketua Osis
Teen Fiction"Eh beo sini-sini duduk sama cecan Haha." Jail Chelsea. "Rio hanya membalas dengan senyuman. Rio sedikit geli dengan kelakuan Chelsea. "Tapi lumayan juga ni cewek." Batin Rio.