MY DESTINY-16

10 0 0
                                    

Seorang yeoja tengah menatap bintang yg indah membuat dirinya tersenyum penuh arti yeoja itu adalah yuan sang gadis cantik bak dewi yunani .tanpa yuan sadari luhan melihat yuan yg sedang menatap bintang bagi luhan tak ada yg indah selain waja h yuan bahkan bintangpun kalah indahnya dari wajah yuan.

"Yuan"-luhan.

Merasa di panggil yuan menoleh kearah luhan dan tersenyum .

"Hai "-yuan.

"Kau suka bintang"-luhan.

"Aku menyukainya "-yuan.

"Kenapa kau menyukai bintang?"-luhan.

"Karna dia indah "-yuan.

"Jadi karna dia indah kau menyukainya bagaimana kalau kau lebih indah dari bintang apakah aku boleh
Menyukaimu.?"-luhan.

Yuan hanya diam menatap bintang lalu kembali bersuara.

"Itu hakmu menyukai seseorang aku tak bisa melarangnya"yuan.

"Benarkah jadi aku boleh menyukaimu"-luhan.

Yuan mengangguk namun tatapannya sendu ke arah luhan.luhan tersenyum senang dan luhan berjanji akan selalu mencintai yuan.

"Kau juga seperti bintang "-yuan.

"Mengapa?"-luhan.

"Karna kau indah "-yuan.

Jantung luhan berdetak dengan keras .

"Tapi....."-yuan.

Tiba tiba senyum luhan pudar seketika mendengar kalimat selanjutnya dari yuan.

"Bintang itu sangat indah dan selalu ada di dekatku namun kau tahu ternyata aku hanya dapat mengaguminya dari jauh namun tak bisa kugapai sama sekali
."-yuan.

Luhan tertegun mendengar kalimat yuan barusan.luhan merasa hatinya sakit tak lama dari itu sebutir air mata jatuh di wajah yuan.

"Jadi luhan sebaiknya kita tak pernah saling menyukai atau mencintai berharap yg tak pasti itu sangat menyakitkan ,kau hiduplah dengan orang yg kau cintai bukan hidup bersama denganku karna aku sampai kapanpun tak pernah mencintaimu karna di hatiku cuma ada bintang bukan kau...kau mengertikan maksudku jika kau mengerti aku minta tolong jangan menaruh perasaan padaku jalani saja hidupmu itu bersama gadis yg kaucintai.."-yuan.

Luhan tak bisa berkata kata lagi hatinya sakit saat mendengar yuan berkata seperti itu dan detik selanjut yuan pergi meninggalkan luhan yg masih terdiam dengan tatapan sendunya.

"Apakah aku telah terlambat untuk mencintaimu"-luhan.

"Kau benar yuan kau itu seperti bintang semakin kau jauh lebih indah maka semakin sulit pulah untuk ku gapai."-luhan

Sementara di balik pintu kamar yuan menangis tersedu sedu

"Hiks...hiks...kuharap tentang ramalan masadepan itu salah karna aku tidak mau hidup dengan lelaki yg mencintai wanita lain seperti kau luhan"-yuan.

Malam yg sunyi dan dingin di mana luhan masih setia menatap bintang tiba tiba...

Ting tong...ting.tong....

Luhan mendengar suara bel apartemen berbunyi dan segera membukanya betapa terkejutnya luhan melihat siapa yg datang.

"Dilraba..."-luhan.

Dilraba tersenyum lalu memeluk luhan sangat erat begitupun dengan luhan mereka sama sama melepas rindu .

Setelah Dilraba masuk ternyata yuan telah keluar dari kamarnya dan menatap Dilraba datar.

My Destiny - EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang