PROLOG

146 10 0
                                    

Tuhan menciptakan semesta
Untuk bahagia manusia
Begitupun dia menciptakanmu
Untuk bahagiaku
-Iqbaal DR

•••
Saat itu hujan sangat deras. Terlihat seorang gadis memakai baju seragam sedang berteduh menunggu hujan reda. Gadis itu bernama Sania Dwi Anggita, dia masih SMA, dia cantik dan pintar, dia banyak dikagumi oleh laki laki disekolahnya, walaupun banyak laki laki yang mengaguminya tetapi dia tidak pernah merasakan apa itu cinta, dan tidak pernah merasakan pacaran.

Hari itu dia tidak dijemput oleh supirnya dikarenakan supirnya sedang pulang kampung, dia harus pulang sendiri dan saat itu hujan, dan dia pun berteduh didekat halte. Dia menunggu hujan reda tetapi sayangnya hujan belum juga reda dan tetap deras.

Dikejauhan ada anak laki laki sedang berjalan dibawah derasnya hujan. Anak laki laki itu menghampiri tempat dimana sania berteduh. Dia berteduh disamping Sania.

Beberapa menit kemudian..

"Hujannya deras ya" kata laki laki itu mengajak ngobrol Sania

"Iya hehe"

"Dari kapan berteduh disini?"

"Belum lama ko"

"Oh iya, kenalin nama gue Ghatan"

"Nama gue Sania"

"Lo sekolah dimana?"

"Gue sekolah di SMA Harapan Bangsa, kalo lo?" tanya sania

"Kalo gue sekolah di SMA cahaya Mulia"

"Oh oke" jawab Sania sambil tersenyum.

Ghatan diam dan Sania pun diam melihat derasnya hujan.

"Kalo gini terus hujan engga bekal reda harus nunggu sampe malem kalo hujan reda" ujar Ghatan

"Terus lo mau gimana?" tanya Sania

"Lo rumahnya dimana? Kalo deket mending kita hujan hujanan aja dari pada nunggu sampe malem disini"

"Gue engga mau hujan hujanan, gue takut sakit, dari kecil gue engga pernah dibolehin hujan hujanan sama nyokap" kata Sania

"Yaudah kalo lo gamau, gue aja yang hujan hujanan, gue engga mau nunggu sampe hujan reda"

Lalu Ghatan pun pergi meninggalkan Sania

"Tunggu" teriak Sania

Ghatan pun berbalik

"Ada apa?"

"Gue ikut"

"Engga apa apa hujan hujanan? Nanti lo dimarahin sama nyokap lo"

"Engga apa apa"

"Jangan bawa bawa gue ya kalo lo dimarahin sama nyokap lo gara gara hujan hujanan"

"Iya engga akan, tenang aja kali"

"Anggap aja kita lagi bermain dengan hujan" ujar Ghatan tersenyum

Sania pun membalas senyuman Ghatan

Mereka pun bermain dengan hujan, berjalan diatas derasnya hujan dan bersenang senang bersama hujan. Mereka seperti sudah lama kenal walaupun mereka baru berkenalan.

Ketika itu hujan sudah mulai reda..

"Rumah gue di daerah situ" ujar Sania menunjukkan jalan ketika berada dipertigaan

"Oh kalo gue didaerah situ" ujar Ghatan sembari menunjukkan jalan

"Yaudah gue duluan ya" ucap Sania tersenyum

"Iya hati hati ya" ucap Ghatan

Setelah sampai rumah

"Assalamualaikum mah"

"Walaikumsalam" ucap Santi (mamah Sania)

"Dari mana aja kamu? Hujan hujanan? Baju kamu sampe basah kuyup gitu"

"Tadi Sania nunggu hujan reda di halte. Sania hujan hujanan terpaksa mah"

"Karena?"

"Karena Sania takut hujan engga reda reda, takut hujannya sampe malem, maafin Sania mah,hehe" ujar Sania

"Yaudah sana kamu ganti baju dulu"

"Oke mah"

Dikamar, Sania senyum-senyum sendiri memikirkan yang tadi dilakukannya bersama Ghatan dibawah derasnya hujan.

"Berkat lo gue jadi engga takut lagi hujan hujanan"

"Berkat lo juga gue jadi tau hujan itu tak selamanya merugikan, tetapi hujan juga bisa membuat senang manusia"

"Lo itu moodboster banget buat gue!"

"Makasih hujan, berkat lo hujan gue bisa kenal Ghatan" ucap Sania senang.

-Bersambung-



Hujan diawan mendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang