Four

48 3 0
                                        

Setelah mendapatkan line dari Ghatan terlukis senyum dibibir Sania. Dia terus memikirkan dari mana Ghatan mendapatkan ID Line nya. "Ghatan dapet ID Line aku dari mana ya?" gumam Sania. Sania yang lelah memikirkan semua itu terlelap dalam tidurnya.

Sabtu, 24 Desember 2017
Pukul 06.00 Sania terbangun karena suara jam wekernya.

Drtt.Drtt... (Bunyi hp)

Sania mencapai handphonenya yang diatas meja.

"Siapa sih yang ngechat gue pagi-pagi gini" ujar Sania dengan nada malas.
Sania men-unlock slide hpnya

(1pesan Line masuk)
06.01
Ghatan: Hey San, Pagii!!

Sania kaget melihat Ghatan menchatnya pagi pagi seperti ini.
"Tumben-tumbenan  dia ngechat" gumam Sania heran.

Drtt..drrtt..
06.01
Ghatan: Pasti lo heran kan, gue       ngechat pagi-pagi gini, udah ga usah dijawab gue tau ko

"Loh ko dia--? Jangan jangan???" gumam Sania

06.02
Ghatan: jangan jangan apa hayo??

"Ih dia aneh jangan jangan dia punya indra ke 7 kali ya?" guman Sania mengada ngada

06.02
Ghatan: Iya gue punya indra ke 7

"Tuh kann!!" gumam Sania meyakinkan.

06.03
Ghatan: udah ga usah ngomong sendiri gue cape nih ngetik muluu

Sania: Iya ada apa Ghatan?

Ghatan: nah gitu ke dari tadi

Sania: hehe iya iya,btw ada apa lo ngechat pagi pagi gini?

Ghatan: emm sebelumnya gue mau nanya, pagi ini lo sibuk ga?

Sania: emm kayanya ga deh, ada apa emang?

Ghatan: gue mau ngajak lo jalan

Sania: eh kemana?

Ghatan: kehati abang

Sania: eww Ghatan garing ah

Ghatan: iya garing da aku teh gorengan

Sania: ih Ghatan lebay, gue serius

Ghatan: yaudah soal kemana mana nya liat aja entar, yang penting lo mau atau engga

Sania: engga

Ghatan: HAH?

Sania: engga nolak

Ghatan: garing ew

Sania: 4l4y

06.04
Ghatan: udah mending lo siap siap gih, pasti lo belum mandi kan?

Sania:  belum

Ghatan: tuhkan, piling Ghatan selalu benar

Sania: emang lo udah mandi?!

Ghatan: udah dong

Sania: sombong

Ghatan: udah cepet ke kamar mandi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan diawan mendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang