Setelah kejadian Sania bertemu dengan Ghatan, Sania selalu kepikiran Ghatan dan selalu ingin tau kabar Ghatan. Sayangnya Sania tidak sempat meminta kontaknya.
Dan saat ini perasaannya selalu dihantui rasa penasaran dimana Ghatan tinggal. Sania selalu merasa ingin jauh lebih dekat dan selalu ingin tau lebih jauh tentangnya.
Sania mingingat ingat jalan yang kemarin ditunjuk Ghatan.
Dan ia ingat sesuatu..
"Oh iya, kan Laras (sahabat Sania) rumahnya didaerah situ, gue telepon dia aja ah, kali aja dia tau tentang Ghatan" ucap Sania
Tuttt.. Tuttt..
"Woyy, Laras"
"Sania, tumben lo nelepon"
"Hehe gue nelepon cuma kengen lo ko"
"Cie kangen, baru aja engga ketemu sehari lo udah kangen gue aja. Iya sih gue tuh emang ngangenin"
"Pede banget sih lo"
"Ada apa san? Jujur aja, pasti ada apa apa kan?"
"Hehe, gue cuma ingin nanyain sesuatu"
"Nanyain apa?"
"Di daerah rumah lo, lo kenal yang namanya Ghatan engga?"
"Di daerah rumah gue banyak yang namanya Ghatan, Ghatan yang mana?"
"Ghatan yang..." ucap Sania bagai mikir
"Yang sekolah di SMAN 05 Jakarta, atau yang di SMA cahaya mulia, atau yang di..."
"Yang di Cahaya Mulia" ucap Sania memotong perkataan Laras
"Kalo Ghatan yang itu sih gue kenal"
"Yes" batin Sania
"Emang kenapa san? Lo kenal sama dia?"
"Kenal, waktu kemarin pulang sekolah, gue pulang sekolah bareng dia"
"HAHHH? Lo pulang bareng dia? Ko bisa?" kata Laras kaget
"Bisa dong hehe, nanti deh senin gue ceritain"
"Sekarang aja, gue penasaran"
"Senin aja, sabar sabar"
"Yaudah, oke, awas kalo engga diceritain"
"Iya, siap siap "
"Udah dulu ya ras"
"Oke"
"Yes Laras kenal sama Ghatan gue jadi bisa tanya tanya deh soal Ghatan. Gue jadi engga sabar ingin cepet cepet hari senin, ingin cepet cepet nanyain tentang Ghatan" ujar Sania dengan wajah senang.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan diawan mendung
Teen Fiction"Hujan mengajarkanku apa itu arti cinta yang tak terbalaskan"