Hinata bekerja sebagai apa saja. Kadang ia akan membantu paman petani jika ia membutuhkan seseorang untuk menyiram tanamannya, atau mencabuti rumput, atau menanam bibit.
Usia kandungannya mulai membesar, dan Keisuke lahir. Ia membatasi pekerjaannya. Ia akan membantu bibi penjual kue dengan membuat kue di sana.
Atau kadang menjaga toko milik seorang kakek, saat Keisuke mulai tumbuh besar pekerjaannya jadi semakin ringan. Ia tidak pernah bertemu atau melihat anak secerdas Keisuke.
Ia sudah bisa membaca dan menulis di usia yang masih kecil. Menguasai jutsu-jutsu sederhana, dan fisiknya sangat sempurna. Dan Hinata sangat bersyukur karna nya.
Ia menjadi hyuga terlemah, dan bersyukur karna Keisuke menjadi anak yang kuat juga tangguh. Umur Keisuke telah menginjak empat tahun, dan entah mengapa di saat Keisuke sedang mengalami saat-saat yang membutuhkan kekuatannya, ia malah sering jatuh sakit.
Pusing yang tiba-tiba, atau badannya kadang lemas tanpa sebab yang jelas.
Hari ini ia kembali sakit, sedangkan persediaan makanan sudah hampir habis,biasanya ia menanam sayur-sayuran di halaman rumahnya. Tapi karna badannya yang srring sakit, mau tak mau ia harus belanja di pasar.
Jadi hari ini ia menulis daftar belanja dan meminta tolong pada Keisuke.
"Tadaima." seseorang berseru.
"Kei kun. Kau kah itu..?"
"Kaa san aku pulang."
"Oh, kei kun. Terima kasih ya sudah menggantikan kaa chan berbelanja." Hinata tersenyum pada Keisuke sambil mengeluarkan belanjaan dari kantong yang di bawa Keisuke.
Keisuke tersenyum pada Hinata lalu berusaha membantu hinata mencuci beberapa sayur yang kotor akibat terjatuh tadi. "Kaa san, kenapa aku tak mirip sama sekali dengan mu..?"
Pertanyaan Keisuke membuat Hinata seketika berhenti dari aktifitasnya. "Kenapa kau bertanya seperti itu kei kun.?"
"Tadi ada seorang pria yang menabrak ku, ia berambut putih. Sama seperti ku. Aku belum pernah melihat nya di kota ini."
"Kei kun." Hinata tak tau apa yang harus di katakannya.
Selama ini, ia tak pernah memberitau Keisuke siapa ayahnya. Ia hanya menceritakan, bahwa ayahnya adalah seorang pahlawan dari sebuah desa shinobi. Ia tak menceritakan desa mana, atau siapa ayahnya. Dan Keisuke tak pernah bertanya lebih jauh,karna itu membuat kaa san nya terlihat sedih.
"Aku akan menjadi shinobi yang kuat kaa san, dan suatu saat aku akan mencari pria itu." Keisuke berseru dengan tekad membara.
"Pria itu siapa kei kun.?" Hinata bertanya.
"Orang yang meninggalkan kaa san dan aku." katanya.
Hinata terkekeh, "kei kun, bisa kah kau pergi ke rumah nenek yumi dan memberikan ini pada nya..?" Hinata memberikan sebuah bungkusan berisi beberapa potong kue.
Setelah Keisuke pergi, Hinata menangis sejadi-jadinya.
"Anda tidak perlu mengantar saya sampai rumah sensei." Hinata berkata di bawah payung yang di pegang Kakashi.
"Hemm,kau menangis seperti ini karna murid ku. Jadi aq juga merasa bertanggung jawab. Apa lagi setelah aku mencium mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
Short StoryKakashi tak pernah menyangka, misinya kali ini akan membawanya pada kepingan takdir yang dapat mengisi lubang di hatinya. Ds: Masashi Kishimoto. Story by me Warning: EYD yang berantakan dan typo yang meraja lela. #4 Kakahina (131218) #5 KakaHina (07...