Konoha

7.5K 620 28
                                    

Langit bersinar kemerahan, memantulkan bayangan indah di air laut. Kapal besar yang mengangkut para pedagang, juga shinobi merapat di dermaga konoha.

Seorang wanita mengeratkan genggaman tangannya di pegangan tas jinjing yang ia bawa, ia menenangkan detak jantungnya.

Nampaknya pria yang berdiri di sebelahnya menyadari kegelisahan wanitanya, sehingga ia berinisiatif menggenggam sebelah tangan sang wanita.

"Jangan khawatir, aku akan melindungi kalian." katanya sambil tersenyum di balik masker yang ia kenakan.

"Kakashi kun." Hinata memandang Kakashi yang sedang menggendong Keisuke yang tengah terlelap.

Hari masih terlali pagi, dan Keisuke nampak sangat lelah hingga tou san nya harus menggendong Keisuke.

"Apa kita akan tinggal di apartement shinobi.?" Hinata bertanya was-was. Bukan apa-apa, tapi apartement shinobi hanya terdiri dari satu kamar dengan kasur yang kecil. Dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi. Kau tidak akan bisa berjalam tanpa tersndung sesuatu. Apa lagi sekarang mereka bersama anak kecil.

"Apa kau keberatan Hinata.?" Hinata memandang kakashi, lalu menggeleng. Karna bagi Hinata saat ini, bisa berkumpul dan melihat kebahagiaan anaknya sudah lebih dari cukup.

"Shino, Kiba. Bisa kh kalian melapor pada hokage misi kali ini.?" Kakashi bertanya pada Shino dan Kiba yang berdiri di belakang nya.

"Dan tidak perlu mengatakan apa-apa tentang Hinata dahulu." Shino dan Kiba berpandangan sebentar sebelum akhirnya mereka melesat menuju kantor hokage.

"Ayo." ajak Kakashi.

Hinata kira mereka akan pergi ke apartement shinobi, tapi mereka malah berhenti di sebuah rumah minimalis. Rumah itu di cat warna coklat dengan dua lantai, lantai kedua di dominasi dengan dinding kaca.

"Rumah siapa Kakashi kun.?"

"Ini adalah rumah peninggalan ayah ku, aku tidak pernah tinggal disini. Tapi aku selalu meminta orang untuk merawatnya."

Bunga-bunga kecil yang di tanam dalam pot menyambut Hinata saat pertama kali memasuki pekarangan rumah itu.

"Ku harap kau akan betah tinggal di sini." Kakashi berujar dan menuju kamar anaknya untuk membaringkan Keisuke.

"Aku pasti akan betah." Hinata bergumam.

🔹

🔹🔹

🔹🔹🔹

"Kenapa tidak Kakashi sensei langsung yang mengantarkannya kesini.?" Naruto bertanya pada Shino dan Kiba sambil memeriksa berkas yang mereka antar.

"Emm.. Ku rasa Kakashi sensei pasti lelah. Ia butuh istirahat, benar kn Shino.?" Kiba menyikut lengan Shino.

"Hn."

"Begitu.? Padahal ini adalah misi yang mudah." Naruto bergumam, dan Kiba sudah di banjiri oleh keringat dingin.

"Apa menurut mu aku perlu menjenguknya.?" Naruto memasang pose berfikir.

"TIDAK.!" Kiba dan Shino berteriak bersamaan.

"Kenapa kalian teriak sih.?" Naruto bertanya kesal.

"Hehe, gomen. Kami hanya refleks." Kiba menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kalau begitu kami permisi dulu." Shino membungkukkan badannya. Memilih untuk segera pergi dari pada menambah kecurigaan Naruto.

"Baik lah." Naruto mengibaskan tangannya pada teman-teman nya.

UnbelievableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang