..
.
.
.
Bisakah seseorang mengatakan pada Mingyu kalau memang dia sedang bermimpi agar dia tidak sakit saat bangun dan menatap kenyataan.
Mingyu terlalu bahagia dengan pengakuan Lisa kemarin. Mingyu terus tersenyum hingga tulang pipinya pegal sendiri jadinya.
Mingyu tidak bisa mengontrol otaknya untuk berhenti memerintahkan sarafnya memberi respon seperti ini karna terlalu bahagia.
Rasanya hati Mingyu juga lelah karna terlalu bahagia. Tidak ada yang Mingyu lakukan sejak semalam bahkan untuk tidur pun Mingyu enggan karna takut kalau itu semua cuma ilusinya.
Jadinya Mingyu berakhir dengan terjaga sambil memeluk tubuh Lisa yang tengah tertidur dengan menyembunyikan wajahnya pada dada Mingyu.
Mingyu menyentuh leher Lisa yang keunguan karna perbuatannya kemarin dan meringis.
Tapi setelahnya jantungnya memacuh cepat dan keringat dingin mulai bercucuran dikeningnya. Apalagi dilihatnya Lisa yang kancing piyama bagian atasnya terbuka mengekspos payudaranya yang mulus.
Mingyu segera menjauhkan dirinya dari Lisa perlahan dan bangun mendudukan dirinya ditepi ranjang.
Mingyu menggelengkan kepalanya meremas rambutnya frustasi lalu melangkah kebalkon mengambil handuk dan berlalu ke kamar mandi.
"Sepertinya mandi bisa membuatku sadar"
_______________________Lisa tertidur disofa dengan kepalanya beralaskan paha Mingyu. Mingyu mengelus pelan kepala Lisa dengan tangan kirinya sambil tangan kanannya mengambil cemilan untuknya dan terkadang menyuapkan keripik kentang itu pada Lisa.
Keduanya hanya menghabiskan waktu dengan bersantai diapartemen Lisa. Mereka berdua memutuskan untuk menonton film ditemani beberapa bungkus cemilan dan beberapa kaleng bir untuk Mingyu dan susu kotak rasa strawbery untuk Lisa.
Mingyu menatap wajah Lisa yang terlihat serius menonton film. Lisa sangat cantik dan sempurna.
"Lice ..."
Mingyu mencoba membuka percakapan dengan Lisa.
"Hmmm" gunam Lisa masih sibuk dengan film nya.
"Aku ... aku sepertinya akan menempati dorm lagi"
"Kenapa? Apa kalian akan comeback?" Lisa masih sibuk menonton TV.
"Tidak ... tapi aku ingin kembali tinggal disana" Mingyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Lisa bangun dari tidurnya kemudian mengambil remote dan mem pause film yang sedang mereka tonton.
"Apa kau masih marah padaku?" Tanya Lisa sambil menatap Mingyu tepat didepan mata Mingyu.
"Tidak Lisa ... "
"Atau apa kau tidak betah bersamaku?" Tanya Lisa dengan sedikit emosi.
"Bukan Lisa bukan itu ..." Mingyu terlihat kebingungan mencari alasan.
"Lalu apaaa??" Hardik Lisa pada Mingyu.
"Ehmm aku ... aku pokoknya harus didorm"
"Kalau kau tak bisa memberikan jawabannya padaku pergilah .. aku mau istirahat" Lisa berdiri membanting remote TV ke meja dan berlalu.
"Lisa dengarkan aku dulu!" Mingyu mengejar Lisa menarik tangan kiri Lisa membalik tubuh Lisa.
"Apa? Kau tak bisa memberikan alasan yang bagus kan?" Lisa menatap tepat mata Mingyu.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apa yang kau pikirkan Gyu? Apa kau berniat meninggalkanku?" Lisa terus berbicara hingga Mingyu menerkam Lisa dalam ciuman.
Mingyu mencium Lisa seperti orang rakus Lisa yang tidak siap dengan itu hampir saja limbung.
Mingyu menahan pinggang Lisa kemudian menjauhkan tubuhnya dengan Lisa mengangkat Lisa menaruhnya diatas meja makan.
Mingyu menyatukan kening mereka kemudian Mingyu mengangkat tangan kanan Lisa meletakannya didada kirinya.
"Kau tahu ... aku selalu begini tiap berhadapan denganmu ..." ujar Mingyu dengan nafas tengah engah.
Lisa bisa merasakan debaran jantung Mingyu yang sangat kuat. Mingyu memiringkan wajahnya mengecup bibir Lisa sekilas dan kembali ke posisi awal menyatukan kening mereka.
"Dan kemarin saat kau bilang ... kau juga punya perasan padaku ..." Mingyu menjauhkan wajahnya dari Lisa karna bingung memilih bahasa yang tepat agar Lisa jangan salah menilainya.
"Aku semakin tidak bisa mengontrol diriku. Aku sangat 'menginginkan'mu Lice ... karna itu aku tidak bisa tinggal denganmu. Aku takut tak bisa mengontrol diriku ... aku takut aku merusakmu sebelum waktunya ... "
Senyum Lisa tertarik diwajahnya. Lisa tidak tahu kalau ternyata Mingyu mengkhawatirkannya sejauh itu. Lisa mengangkat kedua tangannya menangkup wajah Mingyu dalam tangannya.
"Bagaimana jika aku yang setuju menyerahkan diriku untukmu? Kau pasti tersiksa karnaku kan"
Mingyu mengangkat wajahnya menatap Lisa dan spontan menggeleng geleng kasar.
"Tidak Lice, akan ada waktunya untuk itu bukan sekarang"
Mingyu menjauhkan badannya dari Lisa.
"Ada apa Ming apa yang kau takutkan?"
Sergah Lisa pada Mingyu
"Aku tidak mau merusakmu Lice ... bagaimana jika pada akhirnya aku bukan jodohmu?"
Mingyu menatap mata Lisa tapi Lisa mengabaikannya.
"Apa kau berniat meninggalkanku Ming?" Lirih Lisa, Mingyu mendekat lagi padanya.
"Bukan begitu Lice, kita tak pernah tahu takdir kita seperti apa. Aku hanya ingin jika nanti dimasa depan siapapun yang menjadi suamimu baik aku atau bukan akan mendapatkan dirimu secara utuh Lice"
Mingyu menangkup wajah Lisa
"Aku ingin kau dipandang dan diperlakukan berharga Lice. Dan aku akan selalu menjagamu untuk memastikannya"
Pandangan Mingyu melembut.
"Jadi aku akan tinggal di dorm ya Lice .."
_______________________Spoiler for next part ...
[HOT NEWS]
_Personel termuda grup Blackpink tertangkap saat sedang mabuk obat terlarang_
"Maaf aku tidak ada disisimu Lisa"
_______________________"Lisa ... menjauh dariku ..."
"Kenapa kau seperti ini Mingyu?"
"Aku tidak sudi bersamamu"
_______________________"Ming, hasil test mu positif. Kau positif berada di stadium AIDS"
"Ku mohon kau jaga Lisa bila perlu kau nikahi dia selagi aku masih sehat"
"Tapi aku tidak bisa ..."
"Ku mohon ... hanya kau yang bisa kupercaya menjaganya. Jangan biarkan dia terluka"
"Tapi ..."
"Aku tahu perasaanmu, kau juga mencintainya sepertiku bukan? Jangan padam perasaan itu. Ku mohon buat dia mencintaimu!"
_______________________"Aku membencimu Kim Mingyu"
![](https://img.wattpad.com/cover/122729866-288-k609460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] I+M (Mingyu x Lisa x Jungkook)
FanfictionIdol Love Story Semua orang tidak mengira, Mingyu dan Lisa saling serius membangun hubungan. Karna semua orang tahu perasaan Lisa untuk Jungkook. Lisa dan Mingyu punya 'ruang' sendiri untuk hubungan mereka yang tidak dimengerti oleh semua orang. Tap...