Jakarta 2:07 PM
Hei, pasti sekarang kau sangat damai dan memiliki banyak teman, gadis baik seperti mu pastinya sangat disenangi ditempat itu.
Aku jadi iri pada mereka, bisa menghabiskan waktu bersama mu dengan waktu yang tak terbatas.
Ah, malangnya diri ku.
Tapi, saat aku melihat bintang-bintang di langit malam muncul, seperti saat ini, rasanya tentram sekali.
Sungguh aneh tapi nyata--ah itu kan lagu kesukaan mu sejak sekolah dasar; oke lupakan.Entah kenapa, kerlip bintang itu mampu meneduhkan hati --walau sinarnya yang tak seterang pantulan sinar rembulan, tetap terasa hangat dan tersirat.
Jangan-jangan, di balik bintang itu ada kamu ya? Kamu kan, sebelas dua belas sama bintang.
Sama-sama bersinar dalam gelap.
Haha, aku hanya bergurau.
Itu mustahil, bukan?Oh iya, selagi aku ingat aku ingin pamer pada mu.
Aku sudah berhasil menyelesaikan lagu yang pernah kita coba buat.Tahu tidak?
Teman ku bertanya seluk beluk lagu ini tercipta.
Aku jawab saja,
hm... terinspirasi dari seorang gadis yang telah memberikan banyak arti kehidupan yang sesungguhnya, seorang gadis yang selalu menjadi pelipur tawa bagi sekitarnya, seorang gadis yang mampu menghadapi semua masalah dalam hidupnya tanpa bergantung pada siapa pun, terkecuali Tuhan semesta ini, pastinya.Bagaimana? Dulu kan, kamu sebegitu tidak sabaran menyuruh ku menyelesaikan lagunya. Sekarang udah senang kan? Bangga nggak? Bangga dong ya!
Hehe, maaf aku terlalu bersemangat.Wah, tak terasa ya sudah banyak kata yang ku tulis. Sampai tangan ku keriting, nih XD
Sudah dulu ya!
Sampaikan salam ku pada teman-teman mu di atas sana, kalau di tanya bilang saja dari lelaki nan rupawan dan istimewa seumur hidup mu.Salam rindu,
Forever Yours.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Title
RandomKomposisi : 80% untaian kata yang menye-menye. 20% lelucon receh. Tak lupa untuk para insan pengguna dunia orange ini, semoga kalian bisa merasakan makna dan suasana dari tiap chapternya. Kalau ngga bisa, bisa-bisain. Oke? Asli bikinan sendiri, kala...