Mungkinkah kebahagiaan ini berlangsung lama?? Aku takut jika ia mengingat semuanya, bukan aku takut dibenci atau ditinggalkan olehnya, tapi aku takut kehidupannya saat ini akan berakibat fatal. Bagaimana jika ia sudah memiliki kekasih atau istri.
Tuhan ini kehendak mu..
Tapi jika bisa tolong hilangkan kenangan masa lalunya, ini sudah terlalu jauh, melangkah kebelakang pun tidak mungkin.
.
.
..
.
.Tersenyum dan ikut merasakan kehangatan itu lah yang terasa jika melihat mereka. Bahagia? Tentu saja ia merasa bahagia bertahun-tahun harinya ia lalui seorang diri dirumah itu, sampai lupa bagaimana rasanya hidup dengan seseorang. Tapi syukurlah rasa sunyi itu sirna Tuhan menyayanginya dan mengirim Chanyeol untuknya. Tuhan itu maha adil.
"Nenek kami akan keluar sebentar" bibir mungil istri cucunya itu entah bertanya, minta izin atau melapor tak ada tanda baca pada kalimatnya. Ia hanya mengangguk dengan senyum lembutnya berhiaskan kerutan . Ia memaklumi mereka yang masih Menikmati hawa pengantin baru. senang bisa melihat mereka tersenyum sepanjang hari. Ia jadi penasaran bagaimana rasanya memiliki suami. Tapi itu tidak mungkin. Tidak tapi membayangkan nya sangat menggelikan.
.
.
.***###***
Chanyeol memang sangat pandai memilih pasangan hidup, lihatlah masih sangat pagi istrinya sudah bermain di dapur, bergerak kasana-sini, sepertinya ia membuat sarapan pagi. Membuat nenek park jadi teringat ibunya saat kakak laki-lakinya baru saja memberi ibunya menantu. Apa seperti ini yang di rasakan ibunya waktu itu? .
"Nenek sudah bangun"
Suaranya Sangat lembut bak bidadari yang diutus untuk merawat Chanyeol dan nenek park. Ia sangat anggun, akan sangat sulit bagi seseorang untuk menyakitinya ia seakan lahir tanpa cela.
"Sedang buat sarapan?"
mengangguk dengan senyum indah nya. Membuat nenek park membandingkan dirinya waktu remaja. Ia menyesali dirinya yang tidak melakukan hal remaja pada umumnya lakukan.
"Kata Chanyeol ia akan kekebun membersihkan rumput liar"adunya sambil menata sarapan di meja. Nenek park menanggapi dengan anggukan. Ia tak sanggup berkata apapun, semua kejadian ini adalah ulahnya. sejak kemarin nenek park mengutuk dan merutuki dirinya manusia pembuat masalah sepanjang hidup, apa yang harus ia lakukan jika hari itu tiba? .
Kalimat dokter kemarin lalu membuat nya tidak tenang dan seakan-akan ia tercyduk *😂✌
Sepertinya ia mengingat peristiwa yang persis ia lakukan saat itu.
Kemungkinan kecil ingatannya akan kembali secara perlahan, tapi mungkin butuh waktu lama.
Ny.cukup berikan ini untuk menghilangkan rasa nyeri di kepala nya jika sakit itu kembali ia rasakan.
***###***
Hari ini sangat cerah, cukup melelahkan membersihkan rumput liar. Chanyeol juga terlihat kelelahan.
"Hari ini sangat cerah"keluhnya menyeka keringat.
"Nenek apa Jiyeon akan kemari?"
mengangguk, ya tadi istrinya berkata akan menyusul mereka dan membawa makan siang. Mereka memutuskan untuk beristirahat di Rumah kebun yang Chanyeol buat bulan lalu, semacam pos ronda bentuknya.
Mengistirahatkan diri, berbaring, ia terpejam, sepertinya ia sangat lelah. Matahari sangat terik hari ini membuat Chanyeol seakan terpanggang.
"Chanyeol, apa kepalamu sudah tidak sakit." Ia mengguk,
"Setelah minum obat yang diberikan dokter, nyerinya sudah hilang.. apa kejadian di pernikahan itu pernah terjadi?"
Ia membuka matanya menatap wanita yang sudah tua itu.
" Mungkin kau mengingat kejadian saat pernikahan kakak Kyung-soo" jawab nenek park asal. Chanyeol ber Oh dan kembali memejamkan matanya.
"Kenapa Jiyeon lama sekali.."
"Chanyeol..?"
"Hmm"
"Apa Jiyeon tau kau amnesia?"
Ia terdiam , raut wajahnya berubah.
"Tidak.. aku tak ingin memberitahu kannya"
Matanya kembali terbuka menatap dengan mata sayunya.
"Nenek jika aku memberitahukan yang sebenarnya, mungkinkah ia akan menerima ku?. Tentu tidak, dan aku tidak mau itu, aku sungguh telah jatuh dalam pesonanya."
Nenek park mengelus kepalanya, ia kembali memejamkan matanya. Kau anak yang baik Chanyeol, orang tua mu sangat beruntung memiliki anak sepertimu.
Tapi...
Kenapa kau bisa sampai didesa itu dalam keadaan berlumuran darah, apa kau kecelakaan? Atau kau bunuh diri? Atau mungkin kau ingin dibunuh?.
Berbagai pikiran memenuhi otak nenek park.
"Maaf aku agak lama, pasti kalian sudah sangat lapar"
Jiyeon akhirnya tiba, mereka memaklumi dia yang telat. Makan siang tidak akan membuat mereka mati seketika.
Masakannya enak. Chanyeol sampai bertanya istrinya itu belajar dari mana."Oh iya nenek, Kyung-soo tadi kerumah dan memberikan ini, katanya Minggu depan akan ada event di kebunnya. Dalam rangka mempromosikan produk racun anti rumput liar. Dari perusahan Abcd"
Kami mengangguk mengiyakan, yah event-event seperti ini sudah biasa di desa kami. Terkadang event tersebut mengadakan perlombaan.
"Nenek apa aku mengenal wanita ini??"
Nenek park menatap Chanyeol memegangi kepalanya. Jemarinya yang keriput memperhatikan gambar selebaran di tangan Chanyeol.
"Ada apa...? Kau baik-baik saja??"
Itu Jiyeon ia memijit kepala suaminya yang katanya nyut-nyutan.
"Apa kau alergi udang?"
"Kenapa jadi sakit"Nenek park terlihat diam ia hanyut dalam dunianya yang gelap, bahkan ia tak dapat mendengar apa yang Jiyeon komat kamitkan di depannya.
.
.
...
...
.
.
..
.
..
.
..
.
...
.
.TBC.
Next ??
Banyak typo yah 😂😂
