Meet up?

84 15 1
                                    

*Awas typo bertebaran*





Jiyeon menatap kereta yang telah menelan dan membawa sooji. "Selamat sampai tujuan sooji" Bisiknya entah pada siapa. Sebenarnya ia belum yakin bisa hidup sendiri. Belum lagi ia harus mencari kerja.

_


"Terimakasih bibi kim" Kalimat itu adalah yang paling tepat jiyeon lemparkan karena seharian tetangga nya yang kemarin sempat ia caci tak beretika dan menfitnah bahwasanya bibi kim dan putranya Taehyung adalah sepasang suami istri yang konyol kombinasinya, kini telah membantu menjaga bayinya saat mengantar sooji.


Bibi kim hanya tersenyum menanggapi.
"Oh iya bibi kim kau tau alamat kantor ini?"jiyeon memperlihatkan sebuah alamat pada selebaran.


"Bibi tidak tau. Tapi mungkin taehyung tau." Jiyeon berguman menanggapi. Seperti yang ia lihat bibi kim keseharian nya hanya dirumah kadang-kadang kepasar tradisional.


"Sebentar lagi ia akan pulang kerja, kau tunggu saja" Lanjut bibi kim.


Jiyeon hanya mengangguk, dan perlahan membaringkan bayinya pada karpet yg ada di ruang tengah tempat menonton Tv di rumah bibi kim. Yah seminggu tinggal di perumahan itu jiyeon dan sooji hampir tiap hari nebeng menonton televisi di rumah bibi kim. Toh siang bolong bibi kim juga sendiri. Taehyung kan bekerja, pulangnya kadang sore, sore bangetttt. Anggap saja ia tetangga yang sok akrab, toh mau gimana lagi untuk bisa menikmati hidup harus memasang muka tebal di lingkungan baru.


"Jadi kau mulai bekerja besok?"


"Iya, sebenarnya aku tidak yakin." Jiyeon menggaruk tengkuknya, ini pertama kali ia bekerja pada orang dan sebagai asisten rumah tangga. Butuh waktu membiasakan diri.


"Kau tidak membawa bayimukan?"


"Tidak bibi, kemarin aku sudah daftarkan bayiku di jasa penitipan anak."


"Kenapa begitu, ada bibi jiyeon.."


"Aku tidak ingin merepotkan bibi"


Bibi kim hanya menghembuskan napas. Yah  ia kasihan pada jiyeon, tapi untuk menjanjikan jiyeon menjaga bayinya tiap hari juga tidak mungkin. Walau dia bukan wanita Karir tapi ia juga kadang punya kesibukan dengan keluarganya.


"Aku pulang"

Jiyeon dan bibi kim menatap kearah pintu yang telah menampakkan sosok taehyung dengan wajah letih. Sepertinya ia bekerja ekstra. Lihat wajahnya begitu kusut dan butuh disetrika.

"Seharusnya kau berpartisipasi membayar listrik" Taehyung menyindir saat ia melewati ruang Tv menuju dapur untuk minum.

"Aku akan berpartisipasi, setelah dapat kerja" Jawab jiyeon sedikit ketus. Bibi kim hanya tersenyum kecil. sejak awal jiyeon dan taehyung tidak pernah akur.

"Oh yah taehyung apa kau tau kantor ini?"


Taehyung meraih kertas yang di sodorkan ibunya dan memilih berbaring di samping bayi jiyeon. Mengangkat kertas tersebut keatas wajahnya untuk membaca


"Aku tau, untuk sampai kesana mungkin butuh waktu 30 menit, jika macet yah 50 menit"


"Benarkah kau tau?"

"Kenapa,? kau ada panggilan kerja disana?"


"Tidak."


"Lalu?"


"Aku ingin menemui kerabatku disana"


"Kau telfon saja kerabatmu itu BEBEK. Repot amat" oke fix taehyung sepertinya punya masalah di tempat kerja, Ngegas soalnya.


MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang