"Aku sekarang lagi aktif di twitter, kalian masih main twitter gak?" tanya seorang mahasiswi cabe kekinian
"Aku aktif, follow yaa id ku. Nanti ku follback deh" sahut mahasiswi yang lain
"Nah, tulis aja id kalian satu-satu, ini aku buka twitterku" Jennah mengoper ponselnya ke samping. Mereka terlihat asyik berkenalan dan berbagi cerita, duduk bersila membentuk lingkaran gosip dengan ka Beauty sebagai centernya.
Rosema yang daritadi memperhatikan percakapan mereka dari luar zona, tiba-tiba menerobos lingkaran itu dan mengambil ponsel Jennah. Rosema duduk dengan santai, sementara Jennah dan maba yang lainnya terhimpit paha masing-masing.
"m..a..r..r..y..r..o..s..e" Rose mengeja sesuatu sambil memencet-mencet tombol ponsel Jennah
"Nah, ini twitterku. Aku followkan ya, nanti di rumah ku follback. Hape aku lagi habis batere soalnya. Ehehehe" Rosema terkekeh dan Jennah hanya tersenyum garing.
"Hehe. Iya" sahut Jennah, dia segera mengantongi ponselnya. Jennah tidak yakin bahwa orang yang barusan menambahkan id twitternya secara spontan adalah orang normal yang layak dia masukkan ke dalam daftar teman barunya. Tapi Jennah tetap harus menghargainya. Ramah tamah adalah kunci agar mendapatkan kesan yang baik di lingkungan baru ini.
.
.
.
Esoknya...
.
.
.
"Roseeee......aku baru tau loh, kamu model ya? Yaampun. Aku pernah liat kamu loh ternyata waktu festival di sekolah. Kamu pake setelan formal kece gitu waktu lomba catwalk Hari Pahlawan. Kamu keren banget sumpah!! Apalagi pas sesi kedua yang udah ganti baju aja jadi feminim. Asli feelnya dapet banget! Pengen ngajak foto tapi malu akunyaa" (Jennah, 18th)"Eh?? Tau darimana? Hahaha gak keliatan kan aslinya kek begini"
Rosema tertawa receh, dia cukup kaget ketika ada yang membongkar latarbelakangnya di tengah umum. Rosema tengah berada dalam kondisi yang luarbiasa dekil saat ini. Jauh dari aura perbintangan.."Ini. Ada postingan foto lama dari twitter kamu. Pantes aku agak familiar sama id kamu, trus aku coba cari di google siapa tau nemu situs yang ada kamunya,, dan ternyata kamu yang itu....." ucap Jennah berbinar-binar. Senyumannya kini mengembang sangat lebar.
Mereka berdua memulai pembicaraan yang cukup panjang. Sesekali terdengar cekikikan dan nada histeris dari keduanya. Layaknya dua saudara yang lama terpisah kemudian dipertemukan kembali.
Mereka tidak menyadari bahwa, ada dua orang lain yang memisahkan jarak mereka. Lisa dan Naya. Dua orang itu hanya diam, menganga, dan clingak-clinguk memahami pembicaraan asing di tengah keramaian."Jangan berisik woyy!!!" seketika senior galak menegur dengan keras. Sepertinya obrolan mereka sangat mengganggu sampai-sampai ditegur seperti itu.
"Push up kalian sekarang juga!! Jangan berhenti sampai aku bilang berhenti!!!"
"Yang lagi sakit, keluar!"Oh bukan, bukan karena obrolan dua manusia udik tadi. Tapi sepertinya memang sudah waktunya ada shock teraphy mengingat itu adalah hari terakhir ospek.
Rosema beruntung kala itu. Dia masih demam dan flu, ospek baginya menjadi seringan bulu karena demamnya.------***------
.
.
.
"Jenn.. Lo masih ngefans gak sama gw?? Dukung gw dong yes, besok gw tampil" Rosema menepuk-nepuk pundak Jennah, menambahkan sedikit senyum nakal untuk menggodanya"Idihhh.. Jijik!! Asli. Lo jangan ungkit-ungkit aib gw dong. Gw geliy kalo inget lo" Jennah menepis tangan Rosema. Dia bergidik ngeri.
"Gw nyesel pernah ngefans sama lo Rose" (Jennah, 21th)

KAMU SEDANG MEMBACA
Cypher 4 Cheaper
HumorDalam suatu ketidaksengajaan, dua makhluk berbeda benih bertemu dan menempel kemudian berbuah menjadi tiga, dan akhirnya bercangkok menjadi empat setelah berkali-kali gagal bercabang karena terserang hama. Ketika gadis desa yang kekinian, bertemu de...