Cypher 4 Cheaper

7. Rosema Bapereu

Halooo.... Maaf lama baru update~
Akhir-akhir ini aku disibukkan dengan kehampaan yang hqq
So, ide buat nulis tuh kayak jin gitu, ada, tapi invisible.
Part kali ini penulisannya agak beda, karena mengandung unsur bapereu...biar lebih dramatis aja gitu.
But... Makasih buat yang udah baca :") peluk cium dari aku :)))
Jangan lupa bintangnya ya guys, aku lagi fakir bintang....

***

Aku salah apa??

Rosema mengutuki dirinya, tatkala ia melihat barisan kalimat yang muncul di layar ponsel mematahkan perasaannya yang ringkih

Dia teringat mengenai semua hal yang telah dia alami. Dari mulai zygot hingga matang untuk beranak pinak seperti sekarang.

Rosema boleh jadi memiliki segudang prestasi dan penampilan yang tak kalah mengagumkan dibanding teman-teman cypher.

Rosema sang atlet..
Rosema sang model..
Rosema sang produser..
Rosema yang piawai dalam menyanyi dan rapp...

Ia dapat mengarahkan dirinya kemanapun yang ia mau (dengan usaha yang lebih pastinya) Karena pada dasarnya setiap manusia itu memiliki potensi tersendiri.

Dan Rosema? Dia seorang bintang lokal

Namun karena manusia ditakdirkan seimbang, ada kelebihan pasti ada kekurangan. Rosema hanya tidak memiliki segala jenis keberuntungan di dunia ini. Iya, segala jenis. Terutama jika menyangkut masalah perasaan dan kesenangan :) uknowwhatimean.

Rosema mencoba mengintrospeksi dirinya kembali. Apa yang salah dalam dirinya sehingga dia begitu tidakberuntung dalam hal itu.

Di awal masa percintaannya...
Sosok lelaki periang dan sangat gentlemen adalah dambaan dalam hati Rosema.
Senyum manis lelaki itu selalu membayangi Rosema yang bahkan belum pernah menyentuh tanda pubertas kala itu...
Rosema tidak menginginkan hal diluar angan-angannya.
Rosema hanya bermimpi, bahwa dia akan selalu melihat dan bercanda ria dengan teman dekatnya itu. Tidak lebih.
Tapi sukacita Rosema berhenti.
Rosema harus menerima kenyataan pahit bahwa sang pujaan mengetahui isi hati Rosema dan memutuskan untuk tetap berteman biasa.
Sama seperti hubungan Rosema dan 28 orang lainnya...di kelas itu.

Rosema tertekuk. Dia menyadari, kesalahannya saat itu adalah tidak berterus terang dan tidak tepat untuk membicarakan percintaan disaat gadis seusianya seharusnya bermain lompat tali.

Beberapa tahun setelahnya..
Rosema yakin, kali ini dia sudah benar-benar siap untuk menerima kehadiran lelaki di hidupnya.
Rosema telah puber dalam hitungan tahun, dan teman-temannya bahkan sudah mulai bergonta ganti pasangan.

Kali ini, seorang lelaki pendiam dengan tatapan yang sangat teduh sekaligus berkharisma, telah berhasil merenggut isi hati Rosema.
Tapi sekali lagi, Rosema hanya mampu memandang.
Berada 1 meter dari pelaku pun sudah membuat suhu tubuhnya meningkat drastis.
Bahkan Rosema sempat mengalami gemetaran kejang-kejang sekaligus tuli seketika, ketika dia mendapati penjahat itu berhadapan dan berbicara dengannya.
Rosema sudah tidak dapat membedakan, yang mana pena dan yang mana tipe-X.

Dan untuk yang kedua kalinya...
Rosema harus menelan pil pahit, karena pria yang terus menerus dia lukis di buku gambarnya kini telah menjadi milik temannya sendiri.