"Anan, kita dimana?" tanya Silvi dengan mata berbinar-binar. Ia menatap pasir putih yang dihiasi kerang-kerang kecil. Sementara, seekor bintang laut ada di atas sebuah batu besar. "Dimana lagi kalau bukan di tepi pantai," balas Anan dengan senyuman. Tiba-tiba, teriakan Maya mengacaukan suasana hening saat itu. "ARGH!!!! KENAPA INI?! TEMAN-TEMAN! ADA APA DENGAN SIRIP KITA?!"
Sontak Anan, Luna, Silvi, dan Lala tersentak kaget. Mereka pun menatap sirip mereka sesaat. Kemudian mereka saling berpandangan. "APA?! RATU MENGUBAH SIRIP KITA MENJADI KAKI MANUSIA!" teriak Luna, Silvi, dan Lala. Mereka juga sangat terkejut begitu melihat mereka memakai sebuah gaun yang indah dengan warna favorit masing-masing. Anan hanya terdiam seribu bahasa. Keadaan hening sesaat. Namun akhirnya Anan angkat bicara.
"Teman-teman, ini adalah kesempatan buat kita untuk menjalankan misi. Kita musti mengatur strategi dan rencana. Ayo kita berdiskusi!" terang Anan. Luna, Silvi, Lala, dan Maya hanya mengangguk dengan senyuman. Mereka pun mulai sibuk berdiskusi. Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka telah selesai mengatur stratregi.
"Kita harus menjalankan misi sebaik-baiknya!" tegas Luna seraya berkacak pinggang. "SETUJU!!!" seru Anan, Maya, Silvi, dan Lala. Dengan segera, mereka berusaha melangkah. Silvi dapat dengan mudah berjalan. Oleh karena itu ia menolong sahabat-sahabatnya yang terlihat susah payah dalam melangkah. Setelah kegiatan berlatih selesai, kelima duyung yang kini menjadi manusia itu pun berjalan memasuki permukiman.
Matahari bersinar terang. Sementara langit tampak biru muda seakan menjadi background dari permukiman yang kelima duyung tersebut datangi. Keadaan permukiman cukup ramai. Lala terpana melihat keadaan permukiman itu. "Permisi Tante, apakah anda mengenal Pak Jones Harley?" tanya Anan kepada seorang wanita yang sedang menjinjing sebuah tas belanja. "Maaf Dik, Tante tidak kenal yang namanya Pak Jones Harley." balas wanita itu sembari mengibaskan rambutnya.
"Ohh .... Baiklah. Terima kasih Tante." kata Anan dan teman-temannya serentak. Wanita berkucir dua itu hanya mengangguk dengan senyuman. Sepeninggal wanita itu, "Gimana nih? Tante itu nggak kenal Pak Jones Harley." tutur Anan. "Tenang saja Nan, kan ada banyak orang disini. Jadi kita bisa bertanya pada yang lain." nasihat Silvi. Anan pun mengangguk dan memberi Silvi sebentuk senyuman manis.
Anan dan sahabat-sahabatnya terus berusaha mencari Pak Jones Harley. Sudah ada banyak orang yang mereka tanyakan. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang mengenal Pak Jones Harley. Anan dan sahabat-sahabatnya mulai putus asa. Tiba-tiba, seorang kakek tua menghampiri mereka. "Permisi, kalian cari apa ya? Saya lihat dari tadi kalian bertanya kepada banyak orang."
Maya menarik napas dan menghembuskannya. "Kek, sebenarnya kami sedang mencari seseorang yang bernama Pak Jones Harley." jelas Maya. Kakek tua itu tampak berpikir keras. "Oh, Pak Jones Harley yang kehilangan kalung selama bertahun-tahun?" tanya beliau. Maya mengangguk. Sementara yang lainnya hanya memilih untuk diam. "Sepertinya saya kenal ... " ucap kakek sambil kembali berpikir keras. Mata Anan membulat. Tak terkecuali sahabat-sahabatnya. Mereka pun menunggu ucapan kakek itu yang selanjutnya.
BERSAMBUNGNote From Dians Greenlover:
Assalamu'laikum Wr Wb.
Alhamdulillah .... Jadi juga part 5 ini😄. Butuh waktu lama buat nentuin plotnya. Udah gitu aku akhir-akhir ini malah fokus sama 🌸The Last Daisy🌸 dan Secret Letter From Daisy. Fyuhh ... Lega deh akhirnya jadi juga.
Insyaa Allah, aku bakalan nerusin ini terus!😇Tapi kalau malah update The Last Daisy, berarti aku lagi galau. Hehehe ...
Mohon kritik dan saran!
Wassalamu'alaikum Wr Wb.🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
KKPK: Mermaid's Life Season 2
Adventure# 125 Adventure and 13 KKPK Berkisah tentang kehidupan Anan si putri duyung dan sahabat serta keluarganya. Dia hidup di dasar laut. Anan dan sahabat-sahabatnya sangat gemar menjelajahi lautan. Dalam kehidupan pasti ada peristiwa suka dan duka. Apa m...