Aku pun terus mengingat sosok lelaki misterius itu, sambil memegang tanganku yang tak sengaja bersentuhan dengannya.
'Ada apa denganku?kenapa aku jadi memikirkannya?maafkan aku ya allah karena tak bisa menjaga batasan' batinku. Aku pun segera tersadar dari lamunanku.
'Aarrgghh' gumamku. Aku pun menutup wajahku dengan kedua tanganku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"WOYY" seru seseorang sambil memukul meja dan sontak membuatku terkejut seketika.
"Allahu akbar" ucapku sambil mengelus-elus dada dengan ekspresi terkejut.
Bagaimana tidak, bayangkan saja jika kamu sedang melamun lalu ada orang yang mengagetkan.
"Tumben ratu jutek ngelamun" ucapnya dengan penekanan di kata 'jutek'.
"Ishh..kamu kalau mau ngagetin yang kreatif dong" ucapku sewot.
"Ngagetin aja harus kreatif! Sayang otak gue kalau terlalu banyak mikir. Apalagi cuma buat ngagetin lo, gue harus mikir?kerajinan amat gue" ucapnya tak kalah sewot.
"Apaan sih kamu ahh...sana pergi husss..huussss... Ganggu aja tau gak" usirku.
"Dihh...ngusir" ucapnya sambil menaikkan satu alisnya."lagian gue kesini cuman mau bilang entar pulang sekolah ada kumpul rohis" lanjutnya.
"Iya..iyaa tuan saya ingat" ucapku dengan nada mengejek.
"Iya..iyaa tuan saya ingat" ucapnya mengulang kata-kataku dengan nada sangat mengejek bahkan dia menggoyang-goyangkan badanya dan berkomat-kamit seperti ibu-ibu gosip.
"SYAHRULL..." Teriakku mengeluarkan suara emas terpendamku. Dan seketika semua mata melihat kearahku dan syahrul. Tapi si tokoh utama sudah melesat pergi dari TKP.
'ya allah aku punya temen kok ngga ada yang beres sih' batinku.
Aku mau ngenalin sosok makhluk jadi-jadian bernama Syahrul Gunawan. Syahrul itu temanku dari kecil sama seperti rina. Makannya cuma dia satu-satunya cowo yang berani nge-jailin aku, ya biasalahh si raja jahil.
Untung saja sejak tadi tidak ada guru yang mengajar. Kalau ada pasti sudah buyar otakku tak fokus.
°°°°°°°°°°°°°
Krinnggggg....kringggg....
Dua kali suara bel yang sukses membuat siswa-siswi memberhentikan kegiatannya dan langsung menyerbu satu tempat dalam jam yang sama 'kantin' sudah pasti sekarang tempat itu menjadi pusat perhatian semua siswa.
Namun, berbeda denganku aku lebih memilih mengunjungi tempat yang sangat nyaman dan tenang. Tempatnya tak jauh dari kelasku. Perlahan namun pasti aku dan rina mendekati tempat itu. Terlihat dari kejauhan beberapa siswa pun sepemikiran denganku untuk berkunjung ke tempat itu. Ya tempat itu masjid sekolah ku. Bangunan hijau dengan ornamen-ornamen yang membuat semakin nyaman nan indah.
"Fa aku wudhu dulu ya" ucap rina.
"Iya nanti aku tunggu kamu di dalem ya" jawabku.
"Okee" ucapnya sambil mengedipkan salah satu matanya.
"Jijik...rin" ucapku menggidik ngeri dan langsung meninggalkan rina yang malah tertawa terbahak-bahak untung aja tidak terlalu banyak orang disini. Jadi dia pasti bisa puas tertawa.Rina Pov
"Jadi cewe kalau ketawa jangan kenceng-kenceng" ucap seseorang datar.
"Ehh...maaf kak" ucapku sambil tertunduk malu dan menutup mulutku dengan tanganku.
"Mmm" ucapnya sambil melangkah pergi.
Dan entah mengapa aku gugup.
"Ahh sudahlah...lebih baik aku cepat wudhu dari pada kena semprot ratu jutek" gumamku hampir tak terderangar orang karena memang sangat pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Sepertiga Malam
SpiritualMenanti sebuah cinta itu sangat melelahkan. Menunggu sebuah kepastian yang tak kunjung datang. Apa salah jika aku menunggu?apa dia hanya sekedar angan-anganku?ahh, mungkin memang aku yang bodoh terlalu berharap padamu. Lika-liku kehidupan selaluku h...