Hati itu tak pernah salah. Jadi jangan pernah menyalahkan hati. Salahkan saja dirimu yang tak bisa mengotrol hawa nafsu.
°CDSM°
Aku pun bergegas turun untuk melihat siapa yang mencariku. Entah mengapa lengkungan indah tersemat di bibir ku.
'Apa mungkin dia kembali' batinku.
Satu persatu tangga ku turuni. Aku dapat melihat sosok lelaki dengan seragam putih abu-abu masih melekat di tubuhnya. Tepat di tangga ke 5 aku melihat dia. Ya dia, tapi bukan dia yang ku harap. Senyum di bibirku pun luntur. Aku pun langsung menghampirinya. Dan duduk di sofa yang berhadapan dengannya.
"Haiii syifaaa.." sambutnya dengan ceria.
"Hai, kok kamu ke sini rul" jawabku.
"Emang ngga boleh?" tanyanya sewot.
'Ya allah baru juga baik berapa detik udah balik lagi ke sifat awalnya' gerutuku dalam hati.
"Ck, ngga gitu ish. Su'udzon" ucapku sewot.
"Hahahahaa" tawanya.
"Ga lucu ya rul" ucapku ketus.
"Iya..iyaa maaf faa, aku ke sini mau jenguk kamu sekalian minta maaf" ucapknya.
"Ohh" jawabku sambil mengangguk-anggukan kepala.
"Ck, gue serius fa" ucapnya.
"Kamu tu plin-plan banget sih, tadi aku sekarang gue" ucapku ketus.
"Hehe..aku kalau lagi emosi emang gitu" ucapnya sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya. Aku pun hanya memutar bola mataku malas
"Wihh punya kesamaan sama rina nih. Kayanya kalian jodoh deh" ucapku jahil.
"Apaan sih. Kaya yang ngga ada cewe lain aja" ucapnya.
"Yee..ngarep banget lo. Emangnya gue mau sama lo. Lagian itu bukan hal yang harus di sama-samain" ucap rina.
Kami pun kaget. Pasalnya rina tiba-tiba saja nongol.
"Assalamu'alaikum dulu kali na kalau masuk rumah orang" ucapku.
"Iya nih dasar. Turunan dedemit kali ni orang tiba-tiba nongol" ucap syahrul.
"Hehe assalamu'alaikum fa" ucap rina salah tingakah.
"Elah gue gk di anggep banget sih. Ada gue juga kali di sini" ucap syahrul.
"Mau banget gue anggep ada lo" ucap rina sewot.
"Gk usah makasih" ucap syahrul.
"Sssttt.. Kalian berdua kalau di satuin ngga pernah aku ih. Atau jangan-jangan kalian JODOH bhaaahahahak" ucapku langsung tertawa terbahak-bahak.
"OGAH" ucap mereka bersamaan.
"Ciee kompak banget si. Kaya pasangan romeo and juliet gitu" godaku pada mereka.
"Udah..udahh kok kalian malah berantem sih" ucap umi sambil menyajikan minuman dan sedikit cemilan untuk mereka.
"Hehe ngha usah repo-repot mi" ucap syahrul.
"Assalamu'alaikum mi, maaf ya kami bikin rumah ini jadi kaya pasar" ucap rina.
"Lo aja kali yang bikin rumah ini jadi kaya pasar. Dengan suara lo yang super cempreng itu" ucap syahrul.
"Wa'alaikumussalam. Sudah kalian jangan berantem mulu. Masa udah gede masih aja berantem" ucap umi. Wajar saja karena memang syahrul dan rina sangat dekat dengan umi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Sepertiga Malam
SpiritualMenanti sebuah cinta itu sangat melelahkan. Menunggu sebuah kepastian yang tak kunjung datang. Apa salah jika aku menunggu?apa dia hanya sekedar angan-anganku?ahh, mungkin memang aku yang bodoh terlalu berharap padamu. Lika-liku kehidupan selaluku h...