12.

505 114 6
                                    

sohye sudah sampai sekolah pada pagi hari sekali. untuk menghindar dari woojin yang mungkin akan menjemputnya. masih agak mengantuk, ia pun naik tangga menuju ruangan kelasnya.

sesampainya di ruangan kelas, ia duduk lemas di tempat duduknya di sebelah jendela yang memperlihatkan lapangan futsal dan parkiran sekolahnya. nafasnya tercekat ketika woojin terlihat sampai di sekolah sendirian. apakah woojin memang berencana untuk tidak menjemputnya hari ini? jahat.

sohye bingung sendiri. ia tidak yakin apakah ia sebetulnya ingin bertemu woojin atau tidak. apakah ia menghindarinya hanya untuk dikejar. tidak jelas memang.

woojin memang hanya melakukan itu untuk dare. tapi bila hanya untuk dare, harusnya selesainya seminggu setelahnya saja. atau tiga hari setelahnya. atau cukup malam itu saja. terserah. pokoknya jangan terlalu panjang. siapa tahu sohye bisa terhindar dari rasa sakit hati ini.

salahkan guanlin, ucap sohye dalam hati. manusia jahat macam apa yang memberikan dare untuk menembak orang lain hingga mereka salah paham. fix, ia tidak akan pernah berbicara lagi kepada kedua orang itu.

tiba-tiba pintu ruangan kelas terbuka. sohye menoleh dan melihat seorang gadis menatapnya dengan khawatir. "hye, lu gapapa?" tanya suhyun, khawatir lalu menghampiri sohye. ia duduk di bangku depan sohye dan segera berputar agar menghadapnya.

"suhyun..." mulai sohye dengan mata berkaca-kaca. jangan salah, sohye yang biasanya mungkin tidak akan menangis tapi ia sedang sangat sensitif hari ini. iya, benar, hari ini tamu bulanannya sedang datang. sohye pun mulai bercerita mengenai bagaimana tingkah woojin kepadanya akhir-akhir ini kemungkinan besar hanya sebuah dare.

"astaga.." gumam suhyun, ikutan sedih untuk temannya yang kena php. lebih parahnya lagi, php yang disengaja. "gimana perasaan lu, hye? lu marah?" tanya suhyun dengan ragu-ragu.

sohye kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela, kembali termenung. "gw gak tau, hyun. jujur aja. gw bingung. dia emang salah udah bohong tapi gw juga karena kok bisanya gw suka sama dia. padahal udah gw bilang ke kakak-kakak gw kalo gw bakal berhati-hati dalam urusan cinta."

suhyun berdecak lalu mengacak poni sohye. "aduh, lu tuh. bukan salah lu tau." katanya. "salah si bangsat yang ga mikir-mikir dulu kalo ngasih dare."

suhyun tau kalo lelaki itu memang menyebalkan, tetapi kali ini ia tidak akan duduk diam membiarkan temannya sedih. ia harus berbicara dengan guanlin.

of dares and dances / pwj, kshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang