08

90 6 0
                                    

Pagi-pagi aku sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Aku berjalan menuju tempat makan untuk sarapan mengisi perut agar bisa menghayati saat pelajaran berlangsung. Aku sarapan bareng bunda dan tak lama kemudian pintu rumahku terketuk beberapa kali.

"Pasti itu Nadia" ucapku pda bunda, aku dengan senangnya langsung berlari untuk membukakan pintu.

"Na ayuk berangkat" ajak Nadia sambil senyum2.

"Eh Nadia" kata bunda.

lalu Nadia bersalaman sama bunda.

"Iya tante" kata Nadia.

"Kok jarang main kesini sih, aina kesepian lho dirumah sendiri" kata bunda.

"Maaf tante, soalnya-"

"Yuk nad berangkat" aku memotong omongannya Nadia langsung mencium tangan bunda dan menyeret Nadia untuk berangkat. Aku gak pengen bunda tau kalo aku sama Nadia habis berantem cuma gara-gara cowok. Malu lah.

Aduuuuh..

"Na kalo berhenti bilang-bilang dong, asyem kau" protes Nadia karna aku mendadak berhenti jalan setelah melihat ada bunga lagi disepeda mini ku. Aku melongo.

"Wahh.. Bunga" Nadia girang saat melihat ada bunga disepeda ku, dan mengambil sambil menciumnya.

"Na bunga dari siapa nih" tanya Nadia.

"Kau tanya aku, terus aku tanya siapa hah?" jawabku.

Nadia manyun.

"Udah yuk barangkat" ajak ku dan langsung memasukan bunga ke ransel ku.

Aku dan nadia berangkat sekolah sambil naik sepeda kami masing-masing. Disetiap jalan aku tetap berfikir tentang penggemar rahasia ku itu.

**

Gubraaaak..

"Ainaaaaaa" teriak nadia.

"Aduuh" kataku.

"Na kau baik-baik aja?" tanya cogan XII yaitu kak rizky.

"Na mana yang sakit? Kita ke UKS yuk" tanya nadia kuatir.

"Drama kau nad" jawabku cuek, kesakitan juga.

"Baik kok kak" jawabku pada kak rizky.

"Hih nyebelin" nadia manyun.

"Bangunin" aku mengulurkan tangan ke seorang cowok yang tengah berdiri, cowok itu juga yang udah membuatku jatuh dari sepeda karna klakson motornya itu yang akhirnya aku jatuh karna kaget.

"Ogah" jawab arga.

"Kau pelakunya tapi kau gak mau tanggung jawab, sakit nih, gak liat apa?" kataku marah.

"Na, mendingan aku bantu" kata nadia lirih.

"Ogah" jawabku.

"Na ayuk bangun" kak rizky mengulurkan tangannya padaku. Aku melihat sekitarku. Ada cewek-cewek judes apa gak.

"Gak usah kak, bisa bangun sendiri kok" kataku senyum.

"Tuh bisa bangun sendiri, dasar manja" kata arga songong sambil berjalan menjauh.

Aku manyun.

"Udah, jangan berantem" kata nadia.

Aku senyum.

"Na aku bantu jalan yaa, bolehkan?" kak rizky menawarkan diri untuk membantuku berjalan, yang kaki ku agak sakit sedikit.

"Cie.. Cie.. Dibantuin cogan.. Ihirr" kata nadia ketawa lepas.

Penggemar RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang