18

78 3 1
                                    

Apa yang membuatnya menyukaiku?

Apa yang membuatnya tertarik padaku?

Kenapa aku merasa sebahagia ini?

Apa karna penggemar rahasiaku itu arga?

Tuhan..

Apapun alasannya aku sungguh bahagia.

Criiiiiing..

Suara itu membuyarkan lamunanku disore hari yang tengah gerimis dan hawa sejuk yang memenuhi tubuhku. Aku berlari kedalam rumah dan mendapati bunda yg tengah membereskan pecahan gelas yang mungkin suara itu berasal dari benda tajam itu.

"Bun, kenapa?" tanyaku yang kuatir kepada bunda.

"Gkpapa na, tadi cuma kesenggol aja" jawab bunda sambil membereskan pecahan beling itu.

"Lain kali hati-hati bunda" kataku perhatian.

"Tumben" kata bunda sambil senyum.

"Hah?" aku bingung

"Kayaknya ada yang lagi jatuh dari pohon nih" bunda ketawa.

"Kok pohon?" aku mulai lola.

"Hahaha.. Maksud bunda jatuh Cinta sayang" kata bunda mengelus rambut panjangku.

"Apaan sih bunda" kataku malu-malu

Padahal gak punya malu.

"Eh kok malu" kata bunda.

"Jadi siapa itu cowok yang membuat hati anak bunda kecantol" tanya bunda menggoda.

"Arga bunda, ternyata penggemar rahasia itu arga bun" kataku menjelaskan, dan aku berlari ke kamar untuk mengambil buku dan bunga yang arga kasih untuk ku tunjukan kebunda.

"Ini nih bun, ini buku arga dan ini surat2 dari penggemar rahasia aku"

"Wah, iya persis sama tulisannya jelek" kata bunda jujur.

Aku menyipitkan mata.

Bunda ngakak.

"Bukan jelek tapi ancur bun" kataku mantab.

Bunda ngakak.

"Tapi orangnya ganteng kan?" tanyaku pda bunda.

"Itu mah bukan ganteng lagi, tapi ganteng banget, apalagi temen kamu yg satunya, dia kayak mantan bunda dulu" kata bunda menjelaskan, yang membuatku seketika bingung.

"Siapa bunda?" tanyaku.

"Yang katamu, cogan sekolah itu lho"

"Kak rizky?"

"Gantengnya mirip mantan bunda"

Aku datar.

Bunda ngakak.

"Apa sih na, bercanda doang, bundakan slalu Setia sama ayahmu"

"Aina sayang bunda" aku memeluk bunda dengan bahagia.

***

Tin... Tin...

Setelah mendengar bel motor itu dari dalam rumah, aku langsung beranjak keluar dan tak lupa mencium punggung tangan bunda untuk berpamitan ke sekolah. Tak lupa seseorang juga mengikutiku dari belakang untuk bersalaman dengan bunda.

"Cie pengantin baru" kata bunda menggoda.

"Nikah juga belum, udah dibilang pengantin baru" kataku kesel.

Penggemar RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang