21

71 4 0
                                    

Aku dan arga duduk berdua dibawah pohon ringin yang ada dihalaman sekolah. Kita berpegangan tangan merasa tidak ingin berpisah. Aneh rasanya bisa mencintai dan dicintai oleh seorang arga yang dulunya seorang musuh untuku, tapi sekarang menjadi seorang kekasih yang tak ingin aku lepas. Aku dan arga saling menatap. Tatapan kami terkunci dan sejuknya hawa dibawah pohon ini membuatku dan arga ingin khilaf sebentar, namun niat itupun sirna ketika daun beringin kering yang jatuh tepat ditengah-tengah wajah ku dan arga. Sontak akupun menolehkan pandangan ketempat lain. Begitupun dengan arga. Suasana menjadi canggung.

"Eh, tadi iqbal udah cerita ke aku na" keheningan pecah saat arga memulai membahas soal nadia dan iqbal. Aku sampai lupa tentang mereka berdua karna suasana yang Indah, sejuk nan romantis yang ingin rasanya khilaf sama arga. Sayangkan punya pacar cogan tapi kok gak pernah khilaf.

"Eh, terus-terus?" akupun kepo.

"Iqbal bilang, dia gak selingkuh na, dia kemarin itu ketemu sama temen SMP nya, yang katanya dulu pernah PDKT gitu, tapi PDKT nya gagal karna ternyata si cewek udah punya pacar, dan ya iqbal merasa dikhianati dan akhirnya mereka udahan, iqbal bilang, setelah lulus SMP mereka udah gak pernah ketemu, akhirnya kemarin mereka gak sengaja ketemu, tapi itu cuma sebatas ketemuan aja gak lebih, soal suap2an itu, si cewek pengen iqbal nyuapinnya untuk terakhir kalinya karna cewek itu akan study ke luar negeri" jelas arga panjang kali lebar sama dengan nol.

Aku melongo.

"Woi, mingkem" teriak arga.

Aku langsung tersadar dari lamunanku.

"Paham?" tanya arga.

"Enggak" jawabku mantab

"Aku khilaf in juga kau na" perkataan arga yang langsung membuatku langsung memajukan wajahku ke wajah arga.

"Ngapain kau?" tanya arga.

"Katanya mau khilaf" jawabku jujur.

"Emang ya, kau tuh oon dipelihara sampe beranak" kata arga kesel.

Aku ngakak.

"Malah ketawa lagi, udah capek2 dongeng sampe berbusa, eh taunya malah oon nya kumat" omel arga.

Aku ngakak so hard

"Kekasihku setres"

"Hahaha.. Dikit"

"Tuhkan.. Edan level akhir"

"Hahaha.. Masak?"

"Na, kau beneran harus dirukiyah"

Aku ngakak.

Disaat aku masih ngetawain kekasihku itu tiba-tiba.

Cup

Mataku membulat.

Aku diam mematung.

Tetap dalam posisi.

"Nah, kalo ginikan langsung diam" ucap arga setelah mengecup bibirku dengan cepat untuk menghentikan tawaku.

"Aku balik ke kelas dulu" saut arga lagi.

Aku masih diam merenungi apa yang sebenarnya terjadi. Mendadak jantung dan hatiku serasa pengen meledak.

Jeduarrrr..

"Aaaaaaaa" aku berteriak karna nadia mengagetkanku dan menyadarkanku dari lamunan yang sangat-sangat membuatku bahagia.

"Kesambet kau, ngelamun dibawah pohon ringin sendirian" kata nadia.

"Aku gak sendirian, aku sama-" saat aku menoleh kesamping dan sekitar ku arga sudah tidak ada.

"Sama siapa?" tanya nadia.

Penggemar RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang