cp9

2.1K 158 14
                                    

Setelah selesai mandi Forth langsung naik ke tempat tidur dan merebahkan diri di sebelah Beam yang tertidut lelap, dia memperhatikan wajah Beam saat tertidur wajahnya begitu polos dengan bulu mata yang lentik alis yang tebal, dia jadi membayangkan wajah anaknya nanti apakah wajahnya mirip dengnnya atau mirip dengan Beam.

Dan tangannya mengusap pipi Beam yang sekarang sangat gembil karna semasa kehamilan dia selalu makan dan kerjaannya hanya makan tidur karna dia tidak di perbolehlan melakukan aktivitas apapun.

Dan Forth terlelap dengan memeluk Beam, tapi Beam terganggu dengan pergerakan Forth.

"eungh" perlahan mata Beam terbuka

"Apa aku mengganggu tidurmu? Ayo,tidur lagi aku akan memelukmu"

"huum" Dan Forth memeluk Beam semakin erat lalu Beam menenggelamkan kepalanya di dada bidang Forth dan merekapun terlelap.

Sinar matahari bersinar terang bahkan cahayanya menembus ke jendela kamar sepasang suami istri ralat maksud saya suami, dan menggangu tidur sang bapak hamil (mau nulis bumil tpkan dia laki).

Tangan sang suami yang memeluk erat pinggangnya membuat dia susah bergerak, jadi dia memutuskan membangunkan sang suami tapi dia malah terpana melihat ketampanan sang suami dia baru sadar kalo suaminya lebih ganteng dari pada artis di negaranya (dlu kmn aja Beam// Diam! Ayya //ok).

"Sudah puas mengagumi ketampananku?" ucap Forth tiba-tiba dan membuat Beam tersipu malu karna ketahuan memperhatikan wajahnya kalo kata anak jaman now itu tercyduk.

"Kamu udah bangun?"

"aku udah bangun sebelum kamu bangun"

"terus kenapa ga bangunin aku?"

"Karna kamu keliatan cape banget, dan aku juga masih mau meluk kamu"

"Dasar modus, lepasin pelukannya aku mau mandi"

"Morning kissnya?" mendengar itu Beam hanya bisa rolling eyes sampe dia bisa lihat otaknya sendiri.

"uh dasar mesum" ya walaupun bilanh begitu dia tetep ngelakuin juga.

Bukan Forth namany kalo ga memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, dia menahan tengkuk Beam dan memperdalam ciuman mereka dia menggigit pelan bibir bawah Beam meminta akses untuk lidahnya masuk, setelah mendapat akses dari Beam dia langsung melesakan lidahnya kedalam rongga mulut Beam menjelajahi mulut Beam, bersilat lidah dalam artian yang sebenarnya bertukar saliva dan mereka berhenti setelah Beam memukuk dada Forth pelan karna kehabisan nafa (ck ini masih pagi woy).

"Dasar mesum" dengan pipi yang memerah Beam pergi ke kamar mandi dan Forth hanya terkekeh.

Setelah mereka membersihkan diri, mereka turun kebawah dan sarapan bersama anggota keluarga yang lain sebelum pergi jalan-jalan di sekitar villa.

Setelah selesai makan mereka berangkat dengan berjalan kaki ke sebuah pantai yang tidak jauh dari villa dan dapat ditempuh dengan hanya berjalan kaki.

Di perjalanan mereka becanda melupakan sejenak pikiran tentang pekerjaan mereka yang tidak ada habisnya, mereka benar-benar memanfaatkan waktu dengan sangat baik seakan akan tidak ada hari esok.

Beam dan Forth berjalan dengan tangan Forth yang ada di pinggang Beam, Beam menjadi membayangkan bagaimana jika anak mereka telah lahir dan berjalan di tengah-tengah mereka dengan bergandengan tangan tanpa dia sadari Forth memperhatikannya.

"Popa kenapa kamu melamun?"

"Aku hanya sedang membayangkan keluarga kecil kita dimasa depan nanti, jika anak kita telah lahir lalu berjalan di tengah tengah kita sambil bergandengan tangan"

"Hmm..jadi popa membayangkan keluarga kita dimasa depan ya, aku yakin pasti anak kita akan sangat menggemaskan"

"Ya itu pasti"

"Kaka apakah anak kalian akan sangat lucu, seperti adik temanku lalu aku ingin bermain dengannya" Ucap Fifian tiba-tiba.

"iyalah bahkan lebih lucu dari teman kamu, ga boleh diakan anak aku jadi dia cuman boleh main sama aku" Ucap Forth menggoda Fifian.

"Ih kok gitu sih, mom masa kaka ga ngebolehin aku main sama anaknya" ucap Fifian mengadu.

"Forth jangan jail sama adik kamu"

"iya mom"

Akhirnya merekapun sampai di pantai, Beam tidak diperbolehkan berang atau apapun jadi dia hanya duduk bersama Wayo, Mom, dan mamah di tikar yang sudah dibawa dari rumah dan di bawah payung yang memang tersedia disana sambil meminum air kelapa.

Sedangkan Forth dan yang lain sedang bermain Volli tidak jauh dari tempat para ibu rumah tangga bersantai bahkan Dadnya Fort dan Papa Beam ikut bermain bersama mereka, katanya dia tidak mau kalah dengan anak-anak muda walapun uban sudah mulai tumbuh di rambut mereka tetapi semangat mereka masih seperti anak muda.

Beam mengobrol dengan Wayo, Mom dan Mama mereka membicarakan ya...biasalah ibu rumah tangga apa lagi kalo bukan tentang bumbu dapur, resep masakan baru, berbagi tips dan lain sebagainya yang ibu-ibu sering lakukan dirumah.

"Oh ya Beam kandunganmu kan sudah 8 bulan kamu USG, biar tau anak kamu laki-laki atau perempuan" Tanya Wayo tiba-tiba sambil memakan kacang yang dibawa dari rumah.

"Tidak, biar itu menjadi kejutan untuk kita apapun jenis kelaminnya yang penting anaknya lahir dengan selamat dan sehat" Beam berbicara dengan begitu antusias.

"Baiklah kalo gitu kamu harus makan, makanan yang sehat dan ga boleh menolak untuk meminum susu karna itu menjadi nutrisi untuk bayimu" Kata Laila mama Beam.

"Iya kamu juga harus makan buah yang banyak, tidak boleh jajan sembarangan, tidak boleh berpergian sendiri dan tidak boleh mengerjakan hal yang berat" Alessa berbicara sambil mengelus perut Beam yang membesar karna kehamilannya.

"Iya mom aku akan menuruti itu semua"

"Good" Kata mereka serempak.

Dan tak berapa lama obrolan mereka berhenti datanglah Pria yang mereka kagumi siapa lagi kalo bukan pasangan masing-masing, Forth yang hanya menggunakan kaos singlet dan celana pendek langsung tiduran di pangkuan Beam sedangkan Phana, Wayo, Ming dan Kit sudah pergi entah kemana dan para Ibu-Ibu sudah mengajak bapak-bapak berbelanja di toko sekitar pantai pada hal mereka masih ngos-ngosan setelah bermain Volli tapi apalah daya para ibu-ibu memiliki kekuatan yang tak terduga.

Forth tiduran dipangkuan Beam sambil mencium perut Beam yang membesar banyak pasang mata yang melihat kejadian tersebut tetapi mereka hanya tersenyum tapi ada beberapa yang menatap dengan pandangan jijik. Tapi Forth dan Beam tidak perduli mereka hanya merasa dunia milik berdua

"Kamu haus?" Tanya Beam sambil mengelus kepala Forth.

"Tidak, hausku hilang setelah melihatmu" mendengar kata itu Beam hanya berblushing ria.

Forth menutup matanya menikmati moment yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup dengan di temani suara deru ombak dan semilir angin. Beam tetap mengelus kepala Forth sambil memandangi wajah laki-laki yang begitu dia cintai yang dia sendiripun tidak percaya bahwa laki-laki yang dulu dia tolak sekarang berada di pangkuannya dengan wajah damai.

TBC
.
.
.
Karna pada ga setuju cerita ini berhenti jadi aku memutuskan lanjut, terimakasih udah mau baca cerita abal-abal ini dan terimakasih udah mau voment.

Bagi kalian yang ingin memberikan saran/ingin bergabung dengan grup yang aku bikin silahkan add id line aku yaitu (team.10) nanti akan aku invite.

Cinta Ada Karna Terbiasa (FORTHBEAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang