Park Jihoon yang biasanya mandi pukul setengah enam sekarang sudah mulai mandi. Padahal waktu masih menunjukan pukul lima.
"Jihoon?"
"Iya bu!" teriak Jihoon dari kamar mandi.
"Sedang apa?"
"Mandi."
"Tumben sekali," kata ibunya yang tak mendapat balasan dari Jihoon. Jihoon tahu ibunya pasti akan bertanya dan ia tidak mungkin memberitahu ibunya. Oh ayolah! Park Jihoon terlalu malu untuk bercerita!
Setelah selesai mandi dan mengenakan seragam, Jihoon pergi ke dapur untuk sarapan. "Bu, sisakan dua lembar roti ya. Aku mau," kata Jihoon setelah menelan roti yang ia kunyah.
"Untuk apa?" tanya ibunya yang sedang menumis sayur.
"Ng... a-aku kadang merasa lapar lagi ketika sampai di kelas," jawab Jihoon. "A-ayah belum bangun?"
Ibunya mengangguk. "Biasa, masuk siang."
Jihoon mengangguk mengerti. Kemudian ia berdiri dan mengambil dua lembar roti dan mengoleskan selai stoberi ke sana. Setelah selesai, ia memasukannya ke dalam kotak makan.
Matanya tertuju pada jam dinding di atas televisi. Sepuluh menit lagi pukul enam. "Ibu, aku berangkat sekarang ya!" Kakinya berlari menuju kamarnya dan dengan cepat merampas tas sekolahnya.
"Hari ini kau terlihat sangat berbeda. Ada apa sih?" tanya ibunya ketika Jihoon sedang memakai sepatu.
Jihoon diam, kemudian mulai berbicara ketika sudah selesai memakai sepatunya. "A-ada urusan, bu," jawab Jihoon dengan terbata. "Aku berangkat ya."
###
Hwang Yoeun sedang menyisir rambutnya di depan meja rias. Setelah selesai, ia menyemprotkan parfum aroma stoberi ke tubuhnya dan turun ke ruang makan.
Sekarang pukul enam dan Yoeun baru saja ingin mulai sarapan. "Kak, hari ini tidak usah mengantarku," kata Yoeun sambil menuangkan saus maple ke panekuknya.
"Mau diantar oleh temanmu yang kemarin itu ya?" tanya Minhyun.
"Teman yang mana?" tanya ayahnya.
"Teman laki-lakinya, yah," jawab Minyun sembari menggoda adiknya.
"Teman atau," ayahnya menggantungkan kalimatnya.
"Teman yah!"
Semuanya terkekeh. Selanjutnya keluarga Hwang melanjutkan sarapan paginya.
Selesai sarapan, Yoeun langsung mengenakan sepatu dan keluar rumah. Ia bermaksud menunggu Jihoon di depan rumah. Tapi nyatanya, mobil Jihoon sudah berada di depan rumahnya.
"O-oh, selamat pagi!" sapa Jihoon ketika menyadari Yoeun. Yoeun tersenyum. "Berangkat sekarang?"
"Ayo." Dengan sigap Jihoon membukakan pintu untuk Yoeun.
###
Setelah 30 menit berada di jalan, mobil yang dikendarai Jihoon pun sampai di sekolah. Keadaannya tetap sama. Hanya saja ada beberapa dekorasi meriah di koridor.
"Ada acara apa?" tanya Yoeun ketika sudah berdiri di depan mobil Jihoon.
"Hari ini ulang tahun sekolah kita, bukan?"
Yoeun menjentikan jarinya. "Apa menurutmu akan ada jam kosong?" Yoeun bertanya sembari berjalan menuju kelasnya. Diikuti oleh Jihoon.
"Mmmm... biasanya sih seperti itu."
Mereka berdua terus berjalan menyusuri koridor sambil sesekali melirik ke tembok-tembok di mana terdapat dekorasi. Ramai namun sangat mewah dan elegan.
Sedang berjalan beriringan, tiba-tiba Yoeun berhenti. "Kenapa berhenti?" tanya Jihoon.
Yoeun tersenyum. "Itu kelasmu."
Jihoon menoleh ke kiri dan itu memang kelasnya. "Ng... aku akan mengantarmu ke kelas."
"Eh? Tidak usah!"
Jihoon diam. Selanjutnya Yoeun berjalan paksa karena lengannya ditarik oleh Jihoon. Dan mereka berjalan beriringan lagi.
"Padahal kau tidak perlu mengantarku sampai sini," kata Yoeun. "Tapi terima kasih ya. Aku akan masuk."
Yoeun yang hendak berbalik dan masuk ke kelas dihentikan oleh Jihoon yang memanggil namanya. "Kenapa?"
Jihoon menatap Yoeun. Kemudian ia mengambil sesuatu dari tasnya. Kotak makan berisi roti selai stoberi buatannya sendiri.
"Aku tahu kau selalu nekat pergi ke kantin ketika sedang jam pelajaran padahal kau sudah sarapan. Jangan lagi ya?" Tangan Jihoon terulur, memberikan kotak makan itu ke Yoeun.
Yoeun terkekeh. "Bagaimana kau tahu?" tanya Yoeun.
"Ng... i-itu ka—"
"Oke oke, tidak usah dijawab. Aku masuk ya? Terima kasih rotinya!" ucap Yoeun. Kakinya langsung melangkah kr dalam kelas.
Selanjutnya Park Jihoon berlari menuju kelasnya dengan senyuman lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
polaroid || park jihoon
Historia CortaSelalu ada polaroid dari seseorang untuk Hwang Yoeun. #wattys2018 [baku]