Chapter 10

72 3 6
                                    

   Pagi ini Yoora rasanya ingin tak bangun dari tidurnya, sakit kepala hebat yang melandanya terasa memburuk saat ia mendapati dirinya terbangun disamping Direktur Utama Cano Hospital dengan baju compang-camping, juga hickey yang menghiasi leher sampai bahunya

Apa yang telah kulakukan !? Bodohnya kau Yoora, jika sudah tau tak kuat minum kenapa kau mengiyakan ajakannya dan berakhir seperti ini, batin Yoora memaki dirinya sendiri

Tunggu dulu, Aldo bukanlah lelaki yang semudah itu tertarik dengan wanita, ahh pasti aku yang terlebih dulu menggodanya, Yoora menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mencoba mengingat peristiwa yang terjadi tadi malam

"Eungh.."

Jantung Yoora bertalu-talu, memukul dadanya seolah ingin melompat ke lantai. Aldo menggeliat dan matanya terbuka perlahan

"Al, kita tidak m-melakukannya kan ?" Yoora menatap Aldo penuh harap

Aldo tersenyum sembari mendudukkan dirinya lalu mengusap kepala Yoora penuh sayang

"Tenang saja, kita masih berpakaian lengkap bukan ? Itu berarti semua aman. Lagi pula aku masih memiliki kekasih yang harus kujaga perasaannya dan..." Aldo menjeda kalimatnya sambil melirik leher serta bahu putih Yoora yang terekspos

"Untuk hickey itu, aku minta maaf, aku sempat lepas kendali tadi malam, kau mau memaafkanku bukan ?"

"Aku akan memaafkanmu, tapi aku punya satu permintaan"

"Apa itu ?"

Yoora menarik napas dalam-dalam, entah kenapa hatinya seperti tersayat mendengar apa yang diucapkan Aldo padanya

"Tolong lupakan kejadian ini"

Tanpa menunggu jawaban Aldo, Yoora langsung bergegas keluar dari apartement itu, yang diyakininya adalah apartement Aldo di wilayah Cano Hospital.

Untuk pertama kalinya dalam hidup Yoora, ia menangisi seorang lelaki. Panggil saja Yoora bodoh, karena berharap cinta pertamanya akan menjadi cinta sejati setelah takdir mempertemukan mereka, namun sayang, sang Takdir tidak sebaik itu kepada Yoora.

❄❄❄

Yoona POV

Aku melotot horor saat smartphone milikku sudah kunyalakan, begitu banyak panggilan tak terjawab juga pesan singkat dari Aldo

Dia pasti mengkhawatirkanku

Saat aku mencoba menghubunginya, ponsel Aldo tidak aktif

"Nathan, Aldo pasti marah denganku, aku tidak menjawab panggilannya selama sehari penuh" aku menghempaskan tubuhku di samping Nathan dan meletakkan kepalaku di pangkuannya

"Mungkin, dia pasti berpikir bahwa kau sedang selingkuh denganku. Padahal aku tidak berniat menjadi kambing hitam hubunganmu dengan Aldo" jawab Nathan cuek, sembari mengulus kepalaku dan menyisir rambut panjangku dengan jemarinya. Aku sangat suka dengan kelembutannya walaupun ia terkadang bersikap cuek dan tidak peduli, tapi pada akhirnya ia akan menjadi orang yang paling khawatir dan cemas saat sesuatu menimpaku

Disinilah kami, diruang tengah rumahku, aku tidak memperbolehkan Nathan pulang, jadi kusuruh ia mengambil cuti dan menemaniku, walaupun ia tampak kelelahkan kemarin harus begadang dan merawatku saat aku mulai kacau

Ya, beginilah hubunganku dengan Nathan, tidak ada cinta diantara kami, namun saling membutuhkan satu sama lain

Seperti manusia yang membutuhkan udara untuk bernapas, tidak terlihat bentuknya namun mempunyai kedudukan sangat penting

My Dangerous LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang